NYATANYA.COM, Yogyakarta – Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di sejumlah wilayah termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tidak hanya pemerintah, beberapa perguruan tinggi juga turut memberikan kontribusi dalam membantu penanganan Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan saat ini sudah banyak perguruan tinggi yang mengambil inisiatif untuk membantu penanganan Covid-19.
“Semakin banyak shelter saya kira semakin mengurangi beban RS,” ujarnya saat mengunjungi Hotel University Club Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dijadikan shelter pasien Covid-19, Yogyakarta, Jumat (16/7/2021) sebagaimana dirilis Humas Pemda DIY, Sabtu (17/7/2021).
Muhadjir menyatakan bahwa RS hendaknya menjadi tumpuan terakhir. Artinya, jangan sampai semua pasien langsung dirawat di RS karena akan menyebabkan Bed Occupancy Rate (BOR) tinggi atau ketesediaan tempat tidur menjadi sangat terbatas.
“Kelebihan occupancy salah satunya karena tidak ada seleksi pemilahan penderita Covid-19 ini secara berjenjang. Dengan adanya shelter ini bertujuan untuk membatasi agar jangan semua pasien langsung ke RS,”tuturnya.
Menurutnya, pasien yang sudah dirawat di RS dan mendekati sembuh bisa dilanjutkan dengan observasi di shelter hingga penanganan tuntas. Sedangkan, tempat tidur yang ada di RS bisa dimanfaatkan untuk pasien yang perlu perawatan lebih intensif.
Sebelumnya UGM juga telah membuka beberapa gedungnya untuk dijadikan shelter, antara lain gedung asrama mahasiswa, Mardliyah Ismalic Center (MIC) UGM, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, Wanagama, dan asrama Laboratorium Geologi.
Pada rangkaian kunjungan kerja tersebut, Menko PMK juga meninjau RS Sardjito. RS rujukan Covid-19 untuk wilayah Yogyarakarta itu memiliki sekitar 700 tempat tidur namun 500 diantaranya telah terisi oleh pasien Covid-19 dan sisanya untuk perawatan pasien umum.
Tidak sekadar meninjau, Menko PMK melakukan koordinasi dengan pihak RS guna mengetahui kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19 yang diketahui mengalami kekurangan dan menindaklanjuti hal tersebut.
Menko PMK juga mengunjungi RS PKU Muhammadiyah dan shelter HIV yang dikelola LSM Kebaya di Yogyakarta untuk melakukan koordinasi serta tindak lanjut. Shelter yang merupakan rumah singgah bagi pengidap HIV itu berisi sebanyak 11 orang.(*)