Home / Plus

Kamis, 30 Mei 2024 - 18:30 WIB

Siap Jatuh-Bangun dan Pantang Menyerah, Susana Rintis Usaha Rumahan ‘Bir Pletok’

Susana Ika Wilujeng dengan produk minuman Bir Pletok buatannya yang kian diminati konsumen,  (Foto: zainuri arifin)

Susana Ika Wilujeng dengan produk minuman Bir Pletok buatannya yang kian diminati konsumen, (Foto: zainuri arifin)

NYATANYA.COM, Mojokerto – Belakangan ini, banyak orang mulai melirik dunia usaha ketimbang menjadi karyawan suatu perusahaan. Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh dari membangun usaha sendiri mendorong orang untuk memilih memulai usaha mereka sendiri.

Banyak kisah sukses para pengusaha yang berjuang dari nol dan harus melewati jalan panjang serta berliku sebelum akhirnya meraih kesuksesan yang bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin menjajal dunia wirausaha.

Dan sangat disadari, bahwa merintis usaha dari nol, bukanlah perkara yang mudah. Ada banyak proses yang harus dijalani, mulai dari menentukan ide, mengelola keuangan, memproduksi hingga mempromosikannya agar dikenal masyarakat.

Namun dalam menjalani proses tersebut tidak akan mulus seperti harapan, karena selalu ada tantangan. Bahkan tak jarang banyak orang yang memilih mundur dan menyerah.

Hal inilah yang cukup disadari oleh Susana Ika Wilujeng (49), warga Perum Griya Pekukuhan Asri, Mojosari, Mojokerrto, Jatim. Semangatnya untuk berwirausaha tak kenal menyerah.

Beragam jenis usaha dijalaninya. Jatuh dan bangun dialaminya. Berganti-ganti jenis produk usaha rumahan dilakukannya. Prinsipnya, pantang kendor dan menyerah untuk meraih keberhasilan serta kesuksesan.

Kini, ibu 2 anak kembali memutuskan untuk usaha membuat Bir Pletok. Bri Pletok adalah salah satu jenis minuman tradisional dengan segudang manfaat bagi tubuh. Menurutnya minuman tersebut terbukti memiliki peluang usaha yang menggiurkan.

Baca juga   Perkaya Wawasan Desain, SMK Multimedia Sumbangsih Jakarta Kunjungi DKV ISI Surakarta

Tepat awal tahun 2024 lalu, Susana,  begitu  wanita paruh baya ini akrab disapa memulai usahanya memproduksi bir pletok yang diberi nama “Bir Pletok Mama Fania”. Usaha yang dirintisnya itu bermula ketika ia membuat minuman rempah untuk saudaranya yang tengah sakit flu berat.

“Waktu itu ada saudara yang tengah sakit flu berat hingga demam tinggi. Bingung mau kasih apa, akhirnya iseng saya buat bir pletok cair. Alhamdulillah saudara saya cocok dan sembuh karena sudah mengonsumsi minuman ini. Akhirnya terinspirasi memutuskan untuk membuat (produksi) dan saya jual,” terang Susana.

Ditambahkannya, bir pletok buatannya ini terbuat dari 100 persen gula asli dan beberapa jenis rempah seperti kayu secang, jahe, sereh, cengkeh, kayu manis dan lainnya yang memiliki khasiat menyehatkan bagi tubuh.

Salah satunya mencegah batu dan pilek, cegah insomnia, kanker, nyeri sendi, turunkan berat badan, kolestrol, gula darah dan lancarkan pencernaan.

“Alhamdulillah, Bir Pletok yang saya tawarkan mulai dari tetangga ke tetangga, mulai merambah ke sejumlah wilayah lain. Namun, mengingat usaha yang saya rintis ini juga belum lama, sehingga masih butuh proses untuk mengenalkan sekaligus mempromosikan kepada masyarakat, dengan harapan usaha yang saya bangun ini mampu memberikan manfaat, utamanya juga memberikan keuntungan secara finansial bagi saya,” sambungnya sembari tersenyum.

Baca juga   Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Gus Yasin Minta Gencarkan Pembelian Produk Lokal

Lebih lanjut dipaparkannya, sekarang ini untuk sekali produksi, saban hari Susana mampu memproduksi 50 bir pletok dalam kemasan botol. Selain itu terkadang juga melayani sejumlah pesanan beberapa warung/kafe.

“Belum memproduksi dalam jumlah yang banyak, sementara masih membuat terbatas sesuai dengan permintaan. Insyaallah, dengan dibarengi semangat serta tekad untuk terus mengenalkan produk bir pletok buatan saya ini, harapan di waktu mendatang semakin dikenal, diminati dan laku di pasaran. Jatuh bangun dalam usaha itu sudah biasa. Terpenting tidak menyerah,” tukasnya.

Sementara, dirinya mematok  harga satu botol bir pletok dijualnya Rp 10 ribu. Dalam sehari ia menuturkan bisa melayani pembelian rata-rata 25-30 botol. Selain itu, dirinya juga melayani pemesanan, baik dalam jumlah kecil maupun besar kepada para konsumennya.

Dijelaskannya, untuk pemesanan, konsumen/pembeli cukup memesan melalui  nomor chat 0813 3466 6838 atau datang lagsung ke rumah yang beralamat di Perum Griya Pekukuhan Asri Blok H-16, Mojosari, Mojokerto, Jatim.

“Namanya juga masih merintis usaha, jumlah bir pletok yang terjual untuk saban harinya masih naik-turun. Nikmati saja dulu prosesnya,” tutupnya.  (N2)

Share :

Baca Juga

Plt Kepala DPMPTSP Kabupaten Magelang bersama pelaku usaha Desa Gulon dan Desa Sirahan, Salam, di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, Selasa (13/9/22) Foto: Humas/beritamagelang

Plus

Pengusaha UMKM Didorong Miliki NIB dan Sertifikat Halal
Pemkot Yogya meluncurkan galeri produk daur ulang, klinik dan website Forum Bank Sampah. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Yogya Kini Punya Galeri Produk Daur Ulang Sampah, Klinik, dan Website Forum Bank Sampah
UAD FAIR digelar selama 3 hari (18-20 Juli 2022). Foto: Dok.UAD

Plus

Digelar 3 Hari, UAD FAIR Asah Skill dan Jiwa Enterpreneurship Mahasiswa
Trah Martowirono menggelar reuni 2023 dengan tema unik, Antariksa. (Foto: Ist)

Plus

Reuni Trah Martowirono Hadirkan Tema Unik ‘Antariksa’, Begini Keseruannya
Tradisi mendhem ari-ari dan brokohan biasa dilakukan tepat pada hari kelahiran bayi. (Foto: www.kratonjogja.id)

Plus

Mengenal Tradisi Mendhem Ari-Ari dan Brokohan di Keraton Yogyakarta
(Ilustrasi: agoes jumianto)

Plus

Pantau Pasien Isoman, Muhammad Alive Ciptakan Gelang ‘Laron’
Itur Yuliastik dan wedang bledeg produksinya. (Foto: Humas/beritamagelang)

Plus

Wedang Bledeg, Ramuan Herbal yang Diburu Konsumen Saat Pandemi
Suasana pada sebuah warung Hik. Sebanyak 51 budaya asal Jawa Tengah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), salah satunya adalah warung Hik. (Foto:Diskominfo Jateng)

Plus

Mendoan, Sate Kere hingga Warung Hik, Jadi Warisan Budaya Tak Benda