Home / Wisata

Kamis, 8 Desember 2022 - 17:27 WIB

Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di 6 Desa Kabupaten Sleman, Kemenparekraf Angkat Pentingnya Identitas Keunikan Desa Wisata

Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Sleman. Foto: Ist

Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Sleman. Foto: Ist

NYATANYA.COM, Sleman – Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 terus berlanjut, setelah sebelumnya digelar di desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Klaten, kali ini Sosialisasi digelar di 6 d esa wisata yang ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dihadiri tidak kurang dari 600 warga dan penggerak pariwisata desa, sosialisasi berlangsung di Kalurahan Madurejo, Gayamharjo, Sambirejo, Wukirharjo, Sumberharjo dan Tamanmartani.

Sosialisasi Sadar Wisata (SSW) merupakan rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0, menjadi program unggulan Kemenparekraf yang didukung penuh Bank Dunia sepanjang tahun 2022 hingga tahun 2023.

Dengan mengusung 4 pesan utama meliputi Sapta Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability), Pelayanan Prima, dan Manajemen Konflik, Sosialisasi ini diharapkan dapat mendukung kesiapan para pelaku pariwisata dalam mengembangkan desa wisata menuju terwujudnya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Foto: Ist
Foto: Ist

Menparekraf/Baparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, pada kesempatan sebelumnya mengatakan, fokus untuk mengembangkan pariwisata yang berkualitas (quality tourism) merupakan kebijakan yang telah dilakukan.

“Kita terus mengadopsi dan menggarap quality tourism. Jadi bukan hanya fokus pada angka-angka kedatangan, tapi juga bagaimana kualitasnya. Kita ingin menghadirkan pariwisata yang mengimplementasikan cara yang efektif, efisien, dan berorientasi hasil,” ujar Sandiaga.

Menyoroti hal serupa, pada kesempatan terpisah Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini Mohamad Paham juga menyebutkan bahwa pariwisata berkualitas dapat menciptakan peluang bagi desa wisata untuk mengambil peran.

Baca juga   Polda DIY Bongkar Penimbun BBM Bersubsidi di Sleman, Dua Tersangka Dibekuk

“Wisatawan memilih mencari tempat-tempat baru, masyararakat perkotaan juga memilih desa wisata sebagai alternatif tempat wisata dan ini adalah peluang bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mendorong desa wisata untuk menggali potensi yang ikonik dan menarik dari produk-produk wisata yang ada untuk ditonjolkan, karena desa wisata juga membutuhkan identitas (branding), diantaranya dengan cara mengangkat keunikan lokal yang dimiliki.

Pentingnya mengangkat keunikan desa wisata ini juga menjadi perhatian dari Inspektur Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Restog Krisna Kusuma, saat membuka secara langsung Sosialisasi Sadar WIsata yang berlangsung di Kabupaten Sleman.

Pasca pandemi, ujarnya, perjalanan wisata didominasi pergerakan pariwisata nusantara atau domestik, dengan kecenderungan pada pola wisata yang bersifat luar ruangan (outdoor), termasuk atraksi, keindahan alam dan budaya.

“Oleh sebab itu, desa wisata menjadi salah satu alternatif yang dapat membangun experience dan dapat memberikan kesan bagi wisatawan, dengan menghadirkan ciri khas dan keunikan produk lokal, serta pelayanan yang berkualitas,” ucap Restog, Selasa (6/12/2022).

Pada kesempatan yang sama, selain menekankan pentingnya desa wisata memiliki identitas dan keunikan, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid juga menjelaskan bahwa upaya menjadikan pariwisata sebagai lokomotif perekonomian diantaranya melalui peningkatan kapasitas SDM pengelolaan pariwisata.

Baca juga   Sri Sultan Dukung Pengembangan Pariwisata Kesehatan Berbasis Budaya

“Pembangunan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan, salah satunya adalah dengan partisipasi masyarakat. Dengan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM, maka masyarakat akan dapat berpartisipasi dalam kemajuan pariwisata. Sehingga kemudian masyarakat bukan hanya sebagai penonton saja, tapi sekaligus sebagai pelaku,” tutur Ishadi.

Salah satu pelaku pariwisata yang menjadi peserta Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 Agung Susila menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini, “Para narasumber disini mengingatkan kembali hal-hal yang sepertinya sederhana tapi sebetulnya penting untuk dilakukan, misalnya bagaimana bersikap dan berpenampilan, juga tentang bagaimana menghadapi konflik. Jadi bagus sekali.”

Agung Susila adalah pegiat seni budaya Jemparingan (panahan tradisional Jawa) yang berasal dari Kalurahan Tamanmartani, Sleman.

Secara nasional, kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari sosialisasi tahap pertama yang telah sukses di gelar di 65 Desa Wisata sejak awal tahun 2022 dan saat ini memasuki tahap lanjutan dari Sosialisasi Sadar Wisata yang akan digelar di 90 Desa Wisata berikutnya yang belokasi di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas, meliputi Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Wakatobi dan Labuan Bajo.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Para juara Duta Museum 2022 Kabupaten Rembang. (Foto: Kominfo Rembang)

Wisata

Duta Museum Diminta Optimalkan Teknologi untuk Tarik Wisatawan
Workshop Sadar Wisata tentang Peningkatan Sadar Wisata Dalam Pengelolaan Kampung Wisata Menuju Daya Tarik Wisata Terkemuka, Kamis (17/3/2022) di Hotel Abadi, Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wisata

Pemkot Yogya Fasilitasi Pokdarwis Manfaatkan Aplikasi Promosi Wisata
Pariwisata Indonesia tercatat naik dua peringkat ke ranking kedua dalam The Global Travel Muslim Index (GMTI) 2022. Foto: Dok Birkom Kemenparekraf

Wisata

Pariwisata Indonesia Naik ke Peringkat 2 dalam Global Travel Muslim Index
(Foto: MC Batang)

Wisata

Hari Pertama Tahun Baru, Warga Batang Padati Destinasi Wisata
Foto: Dok Birkom Kemenparekraf

Wisata

Kemenparekraf Teken MoU dengan Tiga Pelaku Industri Akselerasi Kebangkitan Parekraf
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyusurinya dengan perahu karet, Selasa (29/3/2022) petang. Foto: Humas Jateng

Wisata

Susur Sungai Bengawan Solo Bareng Gibran, Ganjar: Top, Potensi Wisatanya Banyak
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meresmikan lima bangunan seni instalasi di Dusun Tegal Loegood Girikerto Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (15/10/2021). (Foto: MC Kab Sleman)

Wisata

Bupati Sleman Resmikan 5 Bangunan Seni Instalasi Senilai Rp1,2 Miliar
Brongkos Campur dengan isi tahu, telur, kacang tolo dan tetelan menjadi salah satu yang paling digemari pengunjung Warung Brongkos Handayani. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wisata

Dolan ke Yogya, Jangan Lupa Cicipi Gurihnya Brongkos Handayani yang Legendaris