NYATANYA.COM, Karanganyar -Konser musik bergenre rock di De Tjolomadoe berakhir rusuh, Sabtu malam (22/7/2023). Ratusan penonton yang kesal lantaran konser gagal, memporak-porandakan lokasi konser.
Mereka merusak tenda-tenda, melempari kru, hingga menyisir lokasi untuk mengejar pertanggungjawaban panitia konser. Para penonton yang ingin menyaksikan band rock indie kesayangannya tampil, harus menelan kekecewaan lantaran sound system tak kunjung menyala. Padahal mereka sudah menunggu berjam-jam di depan panggung.
Para penonton banyak yang menanyakan tentang uang pembelian tiket sebesar Rp120 ribu yang sudah mereka beli.Hingga pukul 21.00 WIB, sejumlah petugas keamanan masih berjaga dilokasi konser. Penonton sudah banyak yang meninggalkan lokasi konser. Sementara para vendor, sudah mulai membereskan barang-barang mereka.
Para vendor di penyedia makanan juga dirugikan karena terlanjur bayar sewa Rp1 juta per stand namun tak sempat menggelar dagangan. Konser rock indie bertajul Dont Stop Fest-Take Your Dream itu sedianya menampilkan band Superman Is Dead (SID), Koil, Rebellionrose, Stand Here Alone, MCPR, Havinhell.
Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy kepada wartawan di lokasi mengatakan telah menerjunkan pasukan pengamanan di lokasi. Ia dibantu satuan dari Kodim 0727/Karanganyar. Dalam operasi ini, ia mengamankan tiga orang. Yakni dua laki-laki dan satu perempuan dari pihak event organizer. Mereka dianggap paling bertanggungjawab atas gagalnya konser yang mengakibatkan penonton mengamuk. Setelah diselidiki, sejumlah vendor kesal lantaran EO belum membayar jasanya. Salah satu vendor bertugas di penyediaan sound system.
“Sound system tak dinyalakan vendor. Sebenarnya peralatan sudah on set semua. EO belum menyelesaikan pembayaran sound system dan sejumlah vendor lainnya. Yang belum dibayar sekitar Rp120 juta. Tiga orang dari EO diamankan ke Mapolsek Colomadu,” katanya.
Dia mengatakan, untuk proses perizinan event ini sendiri sudah masuk ke Polres Karanganyar. Pihaknya sudah memproses dan meneliti surat izin yang masuk, dan mengeluarkan izin untuk kegiatan tersebut. Ke depan hal ini bakal menjadi evaluasi supaya tak meloloskan event organizer bermasalah.
“Kalau pengakuan dari EO, nanti akan dikembalikan melalui online sabagai mana dengan yang sudah beli (tiket) online. Selanjutnya yang sudah on the spot, akan kita atur untuk proses pengembaliannya,” terangnya. (*)