NYATANYA.COM, Bantul – MayinArt Gallery, sebuah galeri kurasi seni online berbasis di Singapura menggelar pameran tunggal Sri Pramono bertajuk “Survival Energy”, yang berlangsung pada tanggal 1-10 Juni 2022, di MayinArt Gallery, Perumahan Sonosewu Baru 446, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Pameran dibuka oleh ST Sunardi, seorang budayawan dan sastrawan, pada hari Rabu, 1 Juni 2022. Sementara Heri Kris selaku kurator, dan Iranda Yudhatama, S.Sos, M.Si selaku art writer.
Sri Pramono, lahir di Kulonprogo pada 2 Februari 1976, merupakan pelukis abstrak dan humanis dalam arti sebenarnya.
Berpikiran bebas dan memiliki kepedulian pada isu-isu sosial, melalui karya-karyanya Pramono menyoroti belenggu mental, masalah sosial-ekonomi, krisis ekologi dan paradoks politik di masyarakat kita.
Karya Pramono dilapisi dengan baik dengan goresan yang tumpang tindih, warna-warna yang berani, gambar, elemen abstrak, dan tekstur yang tak terhitung jumlahnya.
Meski sekilas abstrak, cara dia menyatukan semua elemen ini membuat kita penasaran untuk menemukan maknanya.
Tema “Survival Energy” yang dipilih merupakan ekspresi semangat dan daya juang di masa-masa sulit selama 2 tahun terakhir ketika pandemi Covid-19 melanda.
Dampak pandemi dirasakan dalam segala aspek kehidupan secara global. Namun ada kalanya di tengah krisis, kita harus melihat kembali ke dalam diri kita, menemukan penghiburan dan kekuatan yang berasal dari dalam, digerakkan oleh energi untuk bertahan hidup dan berkembang melampaui batasan-batasan diri dan lingkungan.
Spirit inilah yang diambil oleh Sri Pramono yang dia ungkapkan dalam karya-karyanya yang enigmatik dan simbolik.
Di depan wartawan, Sri Pramono mengungkapkan apa yang dialami, apa yang dilihat dan rasakan selama ini dengan dunia alam yang digelutinya melahirkan frasa rupa yang kemudian dituangkan dalam abstraksi karya.
Kecintaannya dengan alam, membuatnya banyak berinteraksi dengan alam dan lingkungannya. Dari situ ia merasa dibangunkan indera rasanya yang kemudian diterjemahkan dalam 19 karya lukisan dan 2 karya instalasi pada pameran kali ini.
“Secara spirit saya banyak menggali kemampuan dari pengalaman-pengalaman saya dan banyak berdiskusi tentang wawasan dan wacana-wacana kepekaan,” ujar Sri Pramono di sela pameran.
Pameran ini terbuka untuk umum, dari tanggal 1 – 10 Juni 2022 di MayinArt Gallery, dengan jam buka dari pukul 10.00 – 18.00 WIB. Pameran ditutup dengan Artist Talk pada hari Jumat, 10 Juni 2022 pukul 16.00 WIB.
Bermodal pemikiran yang terbuka dan imajinasi, pengunjung diajak mengeksplorasi dunia di dalam 18 karya abstrak yang dipamerkan, melihat obyek melampui dunia visual, berkelindan dengan emosi sang seniman yang tertuang di kanvas, namun sekaligus sapuan-sapuan abstrak penuh simbol itu bicara secara personal kepada setiap individu.
(Aja)