Home / Panggung

Senin, 18 Oktober 2021 - 21:54 WIB

Sri Sultan Dorong Perupa Lahirkan Karya Berkelas Internasional

Salah satu karya perupa di acara live painting on the spot saat berlangsung vaksinasi Bhinneka Tunggal Ika di Sasana Hinggil, Kompleks Alun-alun Selatan. (Foto: Instagram @gkr_indonesia)

Salah satu karya perupa di acara live painting on the spot saat berlangsung vaksinasi Bhinneka Tunggal Ika di Sasana Hinggil, Kompleks Alun-alun Selatan. (Foto: Instagram @gkr_indonesia)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Kalangan perupa diharapkan terus berkolaborasi lewat berbagai aktivitas berkesenian yang dapat memberikan warna bagi Yogyakarta sebagai kota budaya. Perupa ditantang membuat karya-karya berkelas internasional sehingga sebutan Yogyakarta sebagai kota budaya tidak sekedar julukan belaka namun sungguh memiliki isi yang berbobot.

Selain itu perlu dikonsolidasikan hadirnya bursa seni rupa yang digelar berkala menyajikan karya seni rupa baik lukisan, patung maupun instalasi dari lintas generasi yang dikurasi secara kualitatif dengan target publik nasional bahkan internasional sehingga dapat menunjang kesinambungan dalam proses berkesenian.

Demikian rangkuman wejangan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada acara ramah tamah bersama perupa Yogyakarta pada Jumat malam (15/10/2021) di Ndalem Kilen Keraton Yogyakarta. Turut hadir Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono serta Komandan Kodim Kota Yogyakarta Kolonel Erwin Ekagita Yuana dan sejumlah tamu undangan.

Ramah tamah juga diisi dengan acara serah terima karya lukisan yang dipamerkan dan dilelang pada 7 – 13 Oktober 2021 di Restoran Bale Raos Keraton Yogyakarta kepada para kolektor. Seluruh karya yang dipamerkan habis terjual.

Dua putri Sri Sultan HB X yakni Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi dan Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono turut mengkoleksi tiga buah karya. Selebihnya dikoleksi sejumlah pengusaha asal Yogyakarta. Hasil penjualan karya sebagian besar disalurkan untuk membantu masyarakat kecil terdampak pandemi covid-19.

Baca juga   Ngayogjazz 2022 "Kena Jazz-e Tetep Bening Banyune", Digelar Gratis 19 November 2022 di Dusun Cibuk Kidul

Karya dibuat secara live painting on the spot saat berlangsung vaksinasi Bhinneka Tunggal Ika diikuti pelajar mahasiswa luar DIY yang digelar Gerakan Kemanusiaan Republik Indonesia di Sasono Hinggil Kraton Yogyakarta pada 27 September 2021 lalu.

Kala itu Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengawali acara melukis bersama dengan menggoreskan cat ke semua kanvas yang kemudian dilanjutkan para perupa. Sebagian karya tetap mempertahankan sapuan kuas anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia DPD RI tersebut.

Para perupa yang terlibat adalah Astuti Kusumo, Bayu Wardhana, Bambang Herras, Budi Ubrux Haryono, Dewa Mustika, Hari Budiono, Made Toris Mahendra, Nasirun, Putu Sutawijaya dan Sidik Martowidjojo.

Salah satu karya perupa di acara live painting on the spot saat berlangsung vaksinasi Bhinneka Tunggal Ika di Sasana Hinggil, Kompleks Alun-alun Selatan. (Foto: Instagram @gkr_indonesia)

Sri Sultan Hamengku Buwono X mengucapkan terimakasih atas partisipasi kalangan perupa turut mendukung kegiatan vaksinasi sekaligus berbagi kepedulian terhadap masyarat melalui lelang amal.

Keterlibatan seniman dalam momentum ini kiranya menandaskan masyarakat Yogyakarta yang dinamis dan responsif terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya.

Perupa Astuti Kusumo merasa senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan melukis dan pameran bersama serta berkesempatan ikut dalam ramah tamah ini. Menurutnya kepedulian dan dukungan Kasultanan Yogyakarta terhadap seniman khususnya kalangan perupa sangat menunjang atmosfir berkesenian. Astuti Kusumo mendonasikan 100% hasil penjualan karyanya untuk kegiatan amal.

Baca juga   Sekolah di Kota Yogya Mantapkan Kesiapan PTM 100 Persen

Koordinator perupa Kuss Indarto mengatakan ada tiga hal esensial yang muncul dari peristiwa budaya yang diawali di Sasana Hinggil, Kompleks Alun-alun Selatan. Pertama karya dibuat bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi.

Hal ini memberikan pesan bahwa kalangan seniman turut terpanggil dan peduli mendukung program percepatan vaksinasi. Sekaligus menjadi karya penanda zaman yang dibuat di masa dunia tengah berjuang melawan pandemi.

Kedua semua karya lukisan diawali dengan sapuan kuas GKR. Hemas sehingga setiap lukisan adalah karya kolaboratif yang unik. Ketiga sebagian besar hasil penjualan karya didedikasikan untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Niatan ini mempertegas ciri khas masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta yang kental dengan sikap gotong royong. Dalam situasi sulit karena pandemi ini memang menjadi momentum penting untuk saling bergandengan tangan, saling menengok sesamanya, untuk tetap empati pada kesulitan liyan atau orang lain.

Salah satu kolektor Roni Hidayat mengungkapkan kolaborasi kegiatan vaksin dengan seni rupa menurutnya sebuah terobosan bagus dan kreatif. Selain berdampak bagi perupa juga bermanfaat bagi sesama. Roni berharap kedepan sinergi semua komponen masyarakat dapat terus terjaga dan terpelihara demi terwujudnya kebaikan bersama. (*)

Share :

Baca Juga

The Finest Tree. (Foto: istimewa)

Panggung

Sins, Single Anyar The Finest Tree yang Menyoal Perihal Kebebasan
Kolaborasi fotografi, performer dan cahaya hasilkan pertunjukkan yang memukau. Foto: Dok.Erwin Octavianto

Panggung

Performing Art Berbasis Fotografi Silam Selam Sulam, Melihat Keindahan dari Sudut Berbeda
Karya Seniman Grafiti Warnai Taman Potre Koneng Kabupaten Sumenep. Foto: Ist

Panggung

Seniman Grafiti Madura dan Yogya Jadikan Sumenep “The Soul of Madura” Lebih Berwarna
Agnes Monica. Foto:nyatanya.com/Instagram agnezmo

Panggung

Agnez Mo Buka Klinik Gratis untuk Vaksinasi Covid-19
Sandiaga Uno berbincang dengan dalang cilik Alby saat berkunjung ke Desa Wisata Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta. (Foto: Dokumentasi Kemenparekraf)

Panggung

Ketika Sandiaga Uno Kagumi Penampilan Dalang Cilik Alby
Dialog Budaya dan Seni “Yogyasemesta” Seri-139 mengangkat topik “Memaknai Budaya Jawa, Menguatkan Pilar Kebangsaan”. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemda DIY)

Panggung

Sinergi Ngayogyakarta-Surakarta Lestarikan Budaya Jawa
Upacara Adat Merti Sumber dan Kenduri Budaya 2022 digelar di Cupuwatu, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (23/12/2022). Foto: Ist

Panggung

Meriah! Cupuwatu Gelar Merti Sumber dan Kenduri Budaya 2022, Jathilan Dor Jolodoro dan Mudho Prasetyo Ikut Tampil
Pagelaran Wayang Kulit Virtual berbahasa Jepang dengan lakon “Bimo Bumbu” dibawakan oleh Ki Dalang Rofit Ibrahim bersama Grup Hannajoss. (Foto: Kemendikbudristek)

Panggung

Wayang Kulit Berbahasa Jepang Tampil di Indonesia Friendship Day 2022 Osaka