NYATANYA.COM, Yogyakarta – Bertempat di Gedung Pracimasana, Komplek Kepatihan Yogyakarta, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menerima Penghargaan Nugra Jasadharma Pustaloka tahun 2021 katagori LifeTime Achievement dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Selasa (14/9/2021).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Dirjen Politik dan Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri mewakili Mendagri. Selain penghargaan untuk Sri Sultan, Daerah Istimewa Yogyakarta juga menerima penghargaan sebagai Provinsi Pencapai Nilai Tingkat Kegemaran Membaca Tertinggi se-Indonesia Tahun 2021.
Menurut Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, penghargaan tersebut diberikan dalam rangka Hari Kunjung dan Bulan Pustaka Nasional Tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual.
Lebih lanjut, Syarif Bando mengatakan bahwa visi Perpustakaan Nasional mengacu pada pidato Presiden Joko Widodo tentang peningkatan Sumber Daya Manusia dijabarkan/dirumuskan dalam literatur tingkatan. Yaitu pemerintah daerah bersama masyarakat bisa membuat peraturan daerah untuk ikhtiar menentukan majunya pemerintahan dalam visi 5 tahun ke depan, strateginya dan yang selanjutnya eksekusinya.
Oleh karena itu, kita harus memahami bagaimana merencanakan literatur perpustakaan, bagaimana mewujudkan dan membangun strategi perpustakaan. Sehingga dibutuhkan format dan pemahaman yang sama tentang perpustakaan di pemerintah daerah. Dengan diserahkannya penghargaan tersebut di seluruh Indonesia diharapkan dapat memotivasi daerah dalam mengembangkan perpustakaan.
Dalam kesempatan itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas pemberian penghargaan dari Perpusatakaan Nasional RI atas Penghargaan LifeTime Achievement ini.
Sehubungan hal tersebut, Sri Sultan membagikan pengalamannya bahwa apa yang dilakukan selama ini dalam rangka pengembangan perpusatakaan di daerah melakukan pembinaan dan bantuan kepada perpustakaan, pustaka, pustakawan baik yang ada di kampus, di OPD-OPD, maupun di sekolah dan juga di perpustakaan-perpustakaan yang ada di desa.
Disampaikan Sri Sultan bahwa dalam pengembangan perpustakaan di DIY dilakukan digitalisasi perpustakaan. “Dari digitalisasi perpustakaan itu, kita adakan integrasi antar perpustakaan di DIY,” ujar Sri Sultan.
Sri Sultan menambahkan bahwa Perpustakaan Kraton Yogyakarta juga dibuka bagi masyarakat maupun bagi mahasiswa untuk melakukan riset/studi untuk S1, S2, S3, untuk menyusun skripsi maupun untuk membaca naskah-naskah lain.
Semua itu bisa dibantu untuk bisa membaca huruf-huruf Jawa yang mungkin para mahasiswa tidak mampu membacanya. Di Perpustakaan Kraton pun menyediakan tenaga untuk memberikan kemudahan bagi yang ingin melakukan studi/riset.
“Hal inilah yang dilakukan DIY dalam melakukan pengembangan perpustakaan di DIY, agar masyarakat di DIY mempunyai kemauan untuk membaca,” tandas Sultan.
Dalam kesempatan itu juga Ketua Komisi X DPR RI secara virtual juga menyampaikan apresiasinya di masa pandemi Perpustakaan Nasional melakukan terobosan dengan memberikan penghargaan ke berbagai pihak pengelola perpustakaan dan mengucapkan selamat kepada Gubernur DIY atas diperolehnya Penghargaan Nugraha Jasa Dharma Pustaka Loka. (*)