NYATANYA.COM, Yogyakarta – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali dilantik sebagai Dewan Pengawas (Dewas) RSUP Sardjito, Sleman, Jumat (20/8/2021) pagi.
Sri Sultan dilantik bersama dengan jajaran Direksi Baru RSUP dr. Sardjito. oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin dari Jakarta dan diikuti Sri Sultan secara daring dari Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Hadir mendampingi Sri Sultan yakni Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji dan Kepala Dinas Kesehatan DIY drg. Pembajun Setyaningastutie.
Pada kesempatan tersebut, Menkes Budi mengatakan RSUP dr. Sardjito harus dapat memaksimalkan 3 hal utama.
“Pertama, harus mampu menjadi RS rujukan di Asia Tenggara. Nantinya orang-orang kalau mau periksa jantung atau penyakit lainnya, tidak perlu jauh-jauh ke Singapura atau Malaysia. Paling mudah melihat dan mengukur capaian kualitas itu dari cara ini,” jelasnya.
Hal kedua yang perlu menjadi perhatian, lanjut Menkes Budi, adalah harus bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran di Indonesia untuk menghasilkan riset medis kelas dunia.
“Terakhir yang tak boleh dilupakan, sebagai RS Vertikal yang dibiayai negara, uang negara harus dimanfaatkan secara maksimal untuk rakyat. RSUP Sarjdito harus menjadi pengampu RS Daerah dan satu daerah lain yang kurang beruntung,” tambahnya.
Menurut Menkes Budi, kinerja Dewas dan direksi RSUP dr. Sardjito juga berkaitan dengan kualitas RS di daerah.
“Saya nggak akan bilang (RSUP Sardjito) bagus kalau RS di Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul itu kualitas pelayanannya belum baik. Dan Sardjito juga harus pilih satu RS di provinsi yang kurang beruntung untuk dibina, sehingga ada perbaikan untuk layanan kesehatannya,” urai Menkes.
Menkes Budi meyakini, dengan tercapainya tiga hal tersebut, kualitas pelayanan kesehatan di DIY dapat terjamin di masa yang akan datang.
“Kalau kita bisa melakukan tiga hal ini, kita akan tinggalkan legacy bagi generasi kita selanjutnya,” harapnya. (*)