Home / News

Selasa, 21 Desember 2021 - 09:59 WIB

Sudah 90 Negara Deteksi Omicron, Menteri Luhut Ingatkan Tidak Lakukan Perjalanan Luar Negeri

Menko Marves Luhut B. Pandjaitan. (Foto: Istimewa/InfoPublik)

Menko Marves Luhut B. Pandjaitan. (Foto: Istimewa/InfoPublik)

NYATANYA.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, menekankan agar masyarakat Indonesia tidak melakukan perjalanan luar negeri yang tidak esensial demi menekan lajunya penularan virus Covid-19 varian Omicron.

“Makin banyak negara yang telah mendeteksi varian ini, sudah ada 90 negara di dunia. Merespon ini, kita masih melarang kedatangan WNA dari 11 negara dengan mempertimbangkan prosedur karantina 14 hari jika semakin meluas,” ungkap Menko Marves Luhut dalam keterangan pers terkait Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto serta Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin pada Senin (20/12/2021).

Menko Marves Luhut menambahkan, Britania Raya, Denmark, dan Norwegia akan ditambahkan ke dalam daftar asal negara pelaku perjalanan dan menarik Hongkong dari daftar tersebut. Pasalnya, ketiga negara tersebut mengalami penyebaran kasus Omicron yang cepat.

Menurut Menko Marves Luhut, karakteristik varian Omicron ini masih terus diteliti.

“Dengan tingkat kematian yang rendah, kita harus tetap waspada dan mendengarkan arahan resmi dari pemerintah,” tutur Luhut.

Meski demikian, dia minta agar masyarakat tidak panik.

“Jangan sampai menimbulkan kepanikan, kesiapan kita sudah jauh lebih bagus di tahun ini,” tegas Menko Marves Luhut.

Pemerintah terus melakukan pengetatan pintu masuk baik dari udara maupun laut. Masyarakat Indonesia diharapkan bersatu padu untuk membatasi perjalanan agar angka positif tertinggi pada bulan Juli lalu tidak terulang lagi.

Pemerintah juga akan menyediakan tempat-tempat karantina yang lebih kondusif. Menko Marves Luhut menegaskan akan ada penegasan terkait ketidakdisiplinan karantina.

“Kita harus tunjukkan kita mampu kerja keras sebagai tim. Jangan sampai merugikan orang lain khususnya mengenai prosedur karantina,” imbuh Menko Marves Luhut.

Kasus Covid-19 secara keseluruhan hingga kini masih rendah, bahkan pasca varian Omicron ditemukan. Angka positif terus menunjukan tingkat yang moderat, tetapi angka ini dapat melonjak hanya dalam waktu satu minggu, seperti pengalaman yang lalu, “Sekali lagi, kita tidak boleh lengah,” tegas Menko Marves Luhut.

Baca juga   Akhirnya! Mantan Menpora Roy Suryo Ditahan, Terkait Kasus Ujaran Kebencian

Meski kondisi masih terkendali, koordinator PPKM Jawa-Bali ini mengungkapkan bahwa pemerintah akan tetap menggunakan Level PPKM untuk mengendalikan pertambahan kasus.

“Kami menggunakan threshold 10 kasus per Juta Penduduk per hari atau setara 2700 Kasus per hari, tetapi kami akan mulai pengetatan ketika kasusnya melebihi 500 dan 1000 kasus per hari. Pengetatan lebih jauh akan dilakukan ketika tingkat perawatan RS dan tingkat kematian di nasional maupun provinsi kembali mendekati threshold level 2,” tegas Menko Marves Luhut.

Monitor tempat wisata akan terus dilakukan, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Pemerintah terus mewaspadai penyebaran Virus Covid-19.

Untuk ini pemerintah pusat mendorong seluruh Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) agar kembali mengontrol kebijakan penerapan Peduli Lindungi yang saat ini penggunaan mingguannya pada kota/kabupaten di Jawa-Bali turun pada angka 74 persen.

“Pemerintah Daerah harus mengetatkan penggunaan PeduliLindungi yang sedang turun, jangan sampai tracing ini jadi kendor,” ungkap Luhut.

Pandemi masih jauh dari kata usai, Menko Luhut mengajak semua orang untuk tidak egois dan bersama-sama meminimalisir masuknya Omicron yang saat ini masih ada di dalam Wisma Atlet.

“Instruksi Kementerian Kesehatan harus dipatuhi, jangan ada polemik, semua sama-sama tanpa permainan apapun, dengan kerendahan hati, saya mengajak kita semua terus berdoa sambil melakukan yang terbaik,” pesan Menko Marves Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan kembali memperpanjang periode PPKM dari tanggal 25 Desember 2021 – 2 Januari 2022 menjelang nataru sesuai dengan arahan Presiden.

Baca juga   Tanam Mangrove Bersama Masyarakat, Presiden: Antisipasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

“Pedomannya tetap mengacu pada Instruksi Mendagri No. 66/2021,” ungkapnya.

Menko Airlangga juga menekankan opsi vaksin merah putih dan nusantara akan menjadi pilihan dari vaksin booster.

“Regulasi akan dimatangkan, khususnya mengenai pembiayaan,” tambah Airlangga.

Menyambung, Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin menekankan kenaikan kasus Omicron benar terjadi, dengan Inggris sebagai negara terbanyak yang memiliki kasus ini ke Benua Eropa.

Kemampuan netralisasi virus juga menurun terhadap varian ini, dengan kemungkinan besar seorang yang telah melakukan vaksin lengkap dan booster tetap dapat tertular.

“Kasus yang dialami WNI Indonesia berasal dari seorang yang melakukan perjalanan luar negeri dari Nigeria. Hal ini membuktikan kasus ini bersifat Imported Case,” ungkap Menkes Budi.

Dari sini, kedatangan luar negeri harus diperketat semaksimal mungkin. Dengan meningkatnya perjalanan luar negeri dari semua pintu masuk, dan menurut data yang ada, pintu masuk dari laut dan darat memiliki resiko penularan yang lebih tinggi.

“Tes WGS dan PCR dengan SGTF sudah dapat mendeteksi lebih cepat, khususnya varian Omicron yang hanya membutuhkan waktu 4-6 jam. Ini akan terus kami perketat,” tambah Menkes.

Penggunaan tes ini terus di ketatkan di berbagai pintu masuk yang ada. Lebih jauh, Menkes mengungkapkan bahwa vaksinasi di Indonesia hampir memenuhi syarat WHO, dan vaksinasi anak berjalan dengan baik demi menghadapi Omicron khususnya ke komunitas lokal.

“Mempercepat vaksinasi harus dilakukan, tidak usah memilih jenis vaksinasi, perkuat protokol kesehatan dengan aplikasi Peduli Lindungi juga harus diketatkan. Kami akan membuka datanya, jadi terlihat kedisiplinan penggunaan,” tegas Menkes Budi.

(*/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima anugerah Bintang Tanda Jasa “The Order of Rising Sun, Gold and Silver Star” dari Kaisar Jepang Naruhito. Foto: kratonjogja.id

News

Sri Sultan Menerima Bintang Tanda Jasa “The Order of Rising Sun, Gold and Silver Star” dari Kaisar Jepang
Ilustrasi: nyatanya.com

News

Jakarta Penyumbang Terbanyak Penambahan Kasus Covid-19, DIY Naik 51 Kali Lipat dalam Waktu 6 Minggu
Bertemu Ganjar Pranowo, Wafa mengaku senang karena bisa kembali bersekolah. (Foto: Humas Jateng)

News

Bertemu Ganjar, Wafa Senang Bisa Kembali ke Bersekolah
Penampakan Gunung Merapi pukul 04.48 WIB. (Foto: nyatanya.com/BPPTKG)

News

Gunung Merapi 2 Kali Keluarkan Awan Panas Guguran
Presiden Joko Widodo. (Foto: BPMI Sekretariat Presiden)

News

Lima Pesan Presiden Saat Bahas APBN 2022
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: Diskominfo Jateng)

News

Penyaluran KUR UMKM Jateng Terbesar Nasional
ANTARA FOTO/Paramayuda/YU

News

Foto: Gangguan Listrik KRL Commuterline
Ilustrasi: nyatanya.com

News

Per Rabu 23 Maret 2022, Sebanyak 19.209 Orang Sembuh dari Covid-19