NYATANYA.COM, Mekkah – Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 saat ini, pemerintah berharap seluruh jemaah tidak mengalami sakit berat ketika menjalani ibadah yang menuntut ketahanan fisik di tengah cuaca panas Arab Saudi.
Sehingga, pemerintah melalui Pusat Kesehatan (Puskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memantau kesehatan para jemaah yang memiliki riwayat penyakit (komorbid) seperti hipertensi, diabetes dan jantung. Pemantauan kesehatan ini dibagi dalam sejumlah kategori risiko, yakni risiko tinggi, sedang, dan rendah.
Pemantauan kesehatan juga lebih difokuskan terhadap para jemaah lansia. Apalagi saat ini mengingat suhu (cuaca) di Arab Saudi cukup panas dan menyengat, yaitu mencapai 43 derajat celcius. Secara otomotas para jemaah rentan akan dihidrasi.
Terkait hal tersebut, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter 65 SUB Kabupaten Mojokerto juga telah mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas itu.Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua rombongan calon jemaah haji koletr 65 SUB Mojokerto, Muhammad Sirojuddin S.Ag sekaligus koresponden Nyatanya.com dari Kota Mekkah, Minggu (9/6/2024).
Dilaporkannya, bahwa seluruh PPIH Kloter 65 SUB Kabupaten Mojokerto terus melakukan pemantauan serta pendampingan terhadap para jemaah, khususnya jemaah para lansia sehubungan dengan kondisi cuaca yang cukup panas di Arab Saudi.
“Alhamdulillah, hingga saat ini seluruh jemaah haji dari Kloter 65 SUB Kabupaten Mojokerto sehat. Tim medis (kesehatan) senantiasa melakukan pemantauan secara berkala terhadap jemaah, utamanya para lansia. Harapan kami, dengan kondisi suhu yang cukup panas idi Arab Saudi ini jemaah tetap dapat menjaga kesehatan dengan baik, dengan cara mengikuti seluruh anjuran-anjuran yang disampaikan oleh tim kesehatan, sehingga mampu melaksanaan seluruh proses ibadah dengan baik, khusuk dan lancar,” papar Muhammad. (Laporan langsung koresponden Muhammad Sirojuddin)