NYATANYA.COM, Sleman – Kelompok Teater Wanita Ngunandika (TWN) sudah berkali-kali sukses menggelar pentas monolog di berbagai daerah seperti di Jakarta, Medan, Aceh dan di kandang sendiri, Yogyakarta. Biasanya lakon monolog banyak diambilkan dari buku kumpulan cerpen karya Labibah Zain berjudul Kolase 7 Jendela Kaca.
Lain halnya dengan pentas monolog saat ada pandemi Covid-19, awal bulan ini di Rumah Budaya Royal House Cultural Activities, Sleman, judul-judul monolog diambilkan dari buku kumpulan cerpen karya Ketua TWN, Yeni Eshape yang berjudul Potret Pelangi Cinta (PPC). Selain pentas monolog, kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan tersebut juga ada bedah buku, pentas opera serta stand up komedi sufi.
“Alhamdulillah, dengan didukung berbagai pihak semua rangkaian acara bisa berjalan lancar,” terang Yeni.
Lalu ada agenda terdekat apa yang akan dilakukan TWN? Menurut Yeni, dalam waktu dekat akan segera membuat film pendek juga berkolaborasi dengan beberapa pihak. Film pendek yang menyorot seputar kehidupan di masyarakat ini diharapkan bisa viral dan bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat luas. Lokasi syuting direncanakan paling banyak di kawasan Sompilan, Ngasem, Yogya.
Ditambahkan Yeni, beberapa pemain opera dan monolog PPC akan menjadi pemain di film pendek. Adapun pemain monolog serta opera waktu di Royal House, antara lain ada Wahyu NI (Taman Temen Temen), Hastari (Mak Lasthree), Kristina (Rum & Rif), Rina Chaeri (Ibuku), Anastasia (Pengantin Baru), Robiana (Sang Ratu) dan Kayla (Loli-Pop).
“Sedangkan tim pemusik yang mendukung pentas kami ada Ki Mujar Sangkerta, Jojo Saw serta Kamjali. Artistik banyak ditangani Emha Irawan dari Royal House dan dibantu beberapa kru dari TWN maupun seniman Royal House,” beber Yeni.(N4)