NYATANYA.COM, Yogyakarta – Perayaan seni cahaya SUMONAR 2022 resmi dibuka, Selasa (4/10/2022) malam oleh Dadang Rizki Ratman, Fungsionalis Adyatama Kemenparekraf dan dihibur penampilan kelompok musik Kremun.
“Menurut penilaian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Festival SUMONAR merupakan salah satu dari 10 event berkharisma nusantara,” ungkap Dadang saat memberikan sambutan pembukaan SUMONAR 2022 di Jogja National Museum (JNM).
Tak hanya itu, dimata Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Sumonar menempati tempat istimewa.
“Karena salah satu hal yang terpenting dari kebudayaan adalah kegembiraan. Dan festival Sumonar adalah kegembiraan,” ungkap Dian Lakshmi, Kepala Kundha Kabudayan DIY.
Sedikitnya 40 seniman cahaya ikut ambil bagian dalam perhelatan yang dirindukan ini. Mereka diantaranya Albertus Luki, Arafura Media Design, Aras Design & Motion, BIKINANIMASI Studio, Blanco Benz Atelier, Cimz – Aptronim, Convert Textured, Does Univeristy.
Festival Relic, Graves, Hanafi Kurniawan Sidharta, Iksan W, Ivan Bestari Minar Pradipta, KAE, Lafrich, LZY Visual, Next Creative Studio, Octo Cornelius, Ocular Project, Polybrush, Sakti Marendra, Sembilan Matahari, Studio Batu, The Fox The Folks, Tredi Korniawan, Visualloops, Vulture Syndicate.
Sumonar sendiri merupakan festival video mapping dan seni cahaya yang diselenggarakan sejak 2019 oleh Jogjakarta Video Mapping Project atau yang biasa dikenal sebagai JVMP (kolektif seniman visual dan media lainnya) yang berbasis di Yogyakarta.
Selain sebagai ajang presentasi karya, festival ini juga menjadi tempat berkumpulnya para pelaku dan pecinta seni cahaya dari seluruh penjuru dunia.
Guna menyiasati perubahan tersebut, perlu kemampuan beradaptasi terhadap situasi dan kondisi karena tidak mudah untuk bertahan hidup dengan struktur yang sudah tercetak rapi di dalam DNA manusia.
Demikian pula dengan SUMONAR 2022 yang melintasi cahaya melalui tema “Metamorpholux” dengan semangat berubah dan berkembang.
Metamorpholux merupakan perpaduan dua kata dari “metamorphosis” yang berarti peralihan atau perubahan bentuk dari fase satu ke fase selanjutnya. Dan “lux” yang merupakan satuan dari pencahayaan dan daya pancar cahaya.
Dengan Metamorpholux, memantabkan komitmen Sumonar untuk terus berkembang dan diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi seniman cahaya untuk tetap berkarya, beradaptasi dengan kondisi, dan menjadi lebih ber”cahaya” dari sebelumnya.
Kurator SUMONAR 2022, Ignatia Nilu menuturkan bahwa edisi SUMONAR tahun ini mengangkat tajuk Metamorpholux “Theatrica Realismus”, dengan mencoba menghadirkan transformasi yang terjadi pada dan paska pandemi pada praktik kekaryaan maupun pewacanaan di seni cahaya.
Cahaya adalah dimulainya sebuah kehidupan yang mengambil berbagai lompatan, untuk menyajikan berbagai realitas gagasan dan pengetahuan yang mewujud dalam pengalaman yang menubuh.
Dan SUMONAR 2022 yang digelar 4 Oktober sampai 12 Oktober 2022 di JNM dan fasad Nol Kilometer Malioboro Yogyakarta ini pun menjadi event yang dirindukan masyarakat setelah lebih dari dua tahun dibelenggu pandemi Covid-19.
Yohanes Nugroho atau yang akrab disapa Hanes, selaku Creative Director (JVMP) menambahkan festival cahaya kali ini ada hal yang berbeda, jika tahun lalu Sumonar dihelat selama satu minggu penuh, tahun ini diselenggarakan selama sembilan hari pada 4-12 Oktober 2022 berlokasi di Gedung Pameran Jogja National Museum dan fasad gedung heritage di Kawasan Nol KM Malioboro.
Presentasi karya video mapping dan seni instalasi cahaya selama ini diselenggarakan pada ruang publik, dan sejak tahun lalu kami mencoba memamerkan karya-karya beberapa seniman pada ruang yang lebih privat di Gedung Pameran Jogja National Museum.
Perubahan ini memberikan banyak pengetahuan tentang pengelolaan ruang dan penikmat karya. Dimana keamanan, kenyamanan, dan kepentingan pengunjung menjadi tinjauan utama sebagai pertimbangan dalam menyelenggarakan SUMONAR tahun ini.
Selain video mapping show, SUMONAR 2022 juga diisi Video Mapping Gallery & Exhibition, Art Performances, Workshop, Sumonium, dan Creative Talk & Gathering.
(Aja)