Home / News

Sabtu, 1 Oktober 2022 - 10:13 WIB

Survei PBB, Indonesia Naik 11 Peringkat Dunia di Implementasi SPBE

Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas. Foto: Humas Kementerian PAN-RB

Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas. Foto: Humas Kementerian PAN-RB

NYATANYA.COM, Jakarta – Hasil survei dari organisasi internasional Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) E-Government, menyatakan Indonesia naik 11 peringkat dari 77 ke urutan 88 pada 2020.

Pencapaian itu diperoleh atas kinerjanya dalam pengembangan dan pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan hasil tersebut, menunjukkan implementasi SPBE yang terus meningkat secara signifikan.

“Tahun ini Indonesia kembali naik peringkat pada hasil survei e-government yang dilakukan PBB. Ini tentu menjadi kabar baik bagi kita semua, dan hasil kerja keras seluruh tim SPBE di kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah,” ujar Menteri PAN-RB melalui siaran pers pada Jumat (30/9/2022).

Anas mengatakan, digitalisasi harus segera diwujudkan utamanya dalam pemeritahan.

“Saya kira ke depan tidak dapat dipungkiri birokrasi ini harus menuju next level, yaitu digitalisasi. Muaranya adalah pelayanan publik makin excellence,” ungkapnya.

Ia berharap seluruh kementerian, lembaga dan pemda memperkuat komitmen dan meningkatkan implementasi SPBE. Perwujudan digital melayani sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo dalam Perpres 95/2018 tentang SPBE terus didorong agar masyarakat merasakan manfaatnya sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Salah satu fokus reformasi birokrasi tematik adalah administrasi pemerintahan yang berbasis digital, baik dari sisi kultur, struktur, maupun kompetensi sumber daya manusia (SDM)-nya. Itu harus terus kita gerakkan untuk semakin mempercepat kerja birokrasi dalam melayani publik,” papar Anas.

Baca juga   Kemlu RI: Tidak Ada Rencana Kedatangan Dewan HAM PBB ke Papua

Survei PBB kali ini mengusung tema “The Future of Digital Government”. Tujuan dari survei itu adalah sebagai alat bantu pembangunan bagi negara-negara anggota PBB untuk mengidentifikasi kekuatan dan tantangan masing-masing dalam upaya mempertajam implementasi kebijakan dan strategi pengembangan penerapan SPBE.

Untuk tujuan survei, PBB mempredikatkan negara-negara yang mendapatkan poin lebih dari 0.75 sebagai Very High E-Government Development Index atau Very High EGDI, antara 0.50 sampai 0.75 sebagai High EGDI, antara 0.25 sampai 0.50 sebagai Middle EGDI, dan kurang dari 0.25 sebagai Low EGDI. Secara keseluruhan, Indonesia mencetak skor 0.71600 di dalam grup High EGDI di United Nations E-Government Survey 2022.

Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PAN-RB Nanik Murwati mengatakan, Tim Koordinasi SPBE Nasional yang diketuai oleh Menteri PANRB terus menyusun perbaikan penerapan SPBE di mana salah satu fokusnya adalah penguatan infrastruktur telekomunikasi yang menjadi salah satu poin terendah dalam penilaian tersebut.

“Selain itu, penguatan aspek tata kelola, layanan dan sumber daya manusia yang nilainya masih hanya sedikit di atas rata-rata perlu menjadi perhatian untuk dapat memaksimalkan penerapan SPBE di Indonesia,” jelasnya.

Survei yang dipublikasikan setiap dua tahun ini, memeringkatkan 193 negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dari tiga dimensi ukuran kinerja, yang tergabung dalam E-Government Development Index (EDGI) tersebut, antara lain indeks pelayanan online atau online service index (OSI), indeks infrastuktur telekomunikasi atau telecommunication infrastructure index (TII), dan indeks sumber daya manusia atau human capital index (HCI).

Baca juga   Kota Yogya Lampaui Target Pembayaran PBB P2 Tahun 2021

Dalam masing-masing penilaian ukuran kinerja tersebut Indonesia mencatatkan skor yang cukup baik antara lain skor 0.7644 untuk OSI, skor 0.6397 untuk TII, dan skor 0.7438 untuk HCI.

Ketiga komponen tersebut sudah berada diatas skor rata-rata dunia. Selain itu, Indonesia juga patut berbangga, karena dalam rilis EDGI tersebut, yang juga disampaikan di laporan yang sama.

Indonesia berhasil melompat naik 20 peringkat pada E-Participation Index 2022. Dari yang sebelumnya peringkat 57 pada 2020 menjadi peringkat 37 pada 2022 dengan skor 0.71590.

Skor tersebut sudah di atas rata-rata dunia dengan skor 0.4450, diatas rata-rata Regional Asia dengan skor 0.5024 dan juga diatas rata-rata Regional Asia Tenggara dengan skor 0.5444.

Sementara, melalui survei tersebut, dalam hal perolehan Open Government Data Index, dari skala yang sama yakni 0 sampai 1, Indonesia berhasil mendapatkan skor 0.9014 dan berhasil mencatatkan namanya pada grup Very High Open Government Data Index (OGDI) Level.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Foto: AP I

News

Pergerakan Penumpang Pesawat Udara Juni 2022 Tembus 4,7 Juta Orang
Kepala Biro Humas Kemnaker, Chairul Fadhly Harahap. (Foto: InfoPublik)

News

JHT Jadi Program Perlindungan Sosial Jangka Panjang bagi Pekerja, Begini Penjelasannya
Ilustrasi, Pantai Baron di Gunungkidul. (Foto: Agoes Jumianto)

News

Peringatan BMKG, Waspada Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter di Selatan Jawa
Ilustrasi. Foto: BMKG

News

Cuaca Indonesia Sepekan ke Depan Masih Didominasi Berawan hingga Hujan, Termasuk di Lokasi KTT G20
Suasana di Stadion Kanjuruhan Malang, usai polisi menembakkan gas air mata ke suporter. Foto: selalu.id

News

Fakta Baru Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Terungkap, Analisa Keamanan Publik Angkat Bicara
Ganjar Pranowo meninjau salah satu bangunan Rumah Optimis lewat program tuku lemah oleh omah di Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Rabu (14/9/2022). Foto: Humas Jateng

News

Tuku Lemah Oleh Omah, 32 Keluarga Terdampak Banjir Kalikeruh Brebes Dapat Bantuan Rumah Optimis
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto. (Foto: Ist)

News

Seret Nama Ketua KPK Firli Bahuri, Kasus Kebocoran Dokumen ESDM Naik ke Tahap Penyidikan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Makarim saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Surakarta, Senin (13/9/2021). (Foto: Humas Pemkot Surakarta)

News

Menteri Nadiem Apresiasi Gibran dalam Pelaksanaan PTM