Home / Plus

Sabtu, 7 Agustus 2021 - 16:07 WIB

Susi Sukses Olah Mijel Menjadi Sabun Cuci

Siapa sangka jika minyak jelantah alias mijel bisa diolah menjadi sabun cuci, Susi sudah membuktikannya. (Foto: Diskominfo Klaten)

Siapa sangka jika minyak jelantah alias mijel bisa diolah menjadi sabun cuci, Susi sudah membuktikannya. (Foto: Diskominfo Klaten)

NYATANYA.COM, Klaten – Kreativitas bisa lahir di mana saja, kapan saja, dan dalam situasi apun. Karena pada hakikatnya, kreativitas itu tumbuh seiring dengan perjalanan seseorang.

Begitu juga yang dilakukan perempuan asal asal Desa Panggang, Kemalang Klaten, Sri Susilawati (50). Sukses mengolah minyak jelantah alias mijel menjadi sabun cuci yang tentu lebih bermanfaat.

Sampah kotor semacam minyak jelantah sisa pengorengan, yang kalau dibuang bisa mencemari lingkungan itu kalau diolah dengan benar bisa menjadi barang bermanfaat.

Sosok yang dikenal dengan Susi Hedroponik yang kini aktif sebagai Ketua Srikandi Sungai itu terinspirasi dari banyaknya sampah yang banyak dibuang masyarakat. Padahal kalau pintar penanganannya bisa menjadi produk yang berbilai ekonomis dan bermnafaat.

Baca juga   BSSN dan Pemkot Yogya Ajak Pelajar Jaga Keamanan Ruang Siber

“Untuk diketahui kalau 1 liter minyak jelantah atau mijel itu dibuang ke sungai, dampaknya bisa mencemari 1.000 liter air bersih. Padahal dalam rumah tangga itu rata-rata hasil penelitian menunjukan satu orang anggota keluarga menghasilkan 1 kg sampah. Maka sampah itu harus bisa dipilah untuk diolah,” kata Susi saat didaulat mengisi acara Rapat Kordinasi Pengurus Darma Wanita Klaten secara webinar di ruang Dinas Kominfo Klaten, Jumat (6/8/2021).

Di webinar yang diikuti 172 partisipan itu, Susi yang lulusan Fakultas Kehutanan UGM itu menerangkan kalau membuat sabun cuci dari mijel itu perlu sedikit hati-hati karena pakai soda api. Jadi prosesnya jangan terbalik saat memasukannya ke air.

Baca juga   Ontorejo Fashion Night Wujud Cinta Anak Muda Terhadap Tanah Air

“Untuk buat sabun cuci dari mijel itu pakai bahan kimia yang namanya soda api. Bahan pokonya ya mijel, air dan soda api dengan perbandingan 4;2;1. Sabun ini hanya untuk membersihkan perkakas dan penempatannya harus dijauhkan dari anak-anak. Jadi tidak untuk sabun mandi,” pungkasnya.

Kini, di tangan Susi limbah mijel tak lagi mencemari lingkungan, tetapi sudah menjadi produk yang bermanfaat dan punya nilai ekonomis lho. Mau coba? (N1)

Share :

Baca Juga

Mayor Inf Sanyoto. (Foto: Istimewa)

Plus

Mayor Inf Sanyoto: Saya Salut Dedikasi Pengabdiannya Sembuhkan Buta Warna Lewat Klinik Banyu Urip
Tips menembus seleksi IISMA yang membahas “How to Brand Yourself: menjadi kandidat yang susah ditolak”. Foto: Dok ISI Surakarta

Plus

Penerima Beasiswa IISMA 2022, Mahasiswa DKV ISI Surakarta Bagikan Tips Lolos Beasiswa Luar Negeri
Pring Pethuk sebagai Bamboofest direncanakan digelar tahunan di DIY, dan diinisiasi oleh Festival Bambu Sleman. Foto: Ist

Plus

Pring Pethuk! Simpul Temu Komunitas Bambu Indonesia, Bakal Dirayakan Setiap Tahun di DIY
Beras merah dapat dikonsumsi rutin. (Foto: Istimewa)

Plus

Beras Merah Cegah Obesitas
Berangkat dari hobi, sejak 2018 lalu Dhading membuka bengkel restorasi yang diberi nama Lare Ageng Classic Car Garage. Orderannya pun laris berkat #lapakganjar. (Foto: Diskominfo Jateng)

Plus

Diunggah Ulang #lapakganjar, Bengkel Restorasi Mobil Klasik Ini Banjir Orderan
Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Minggu (30/10/2022). Foto: Ist/InfoPublik

Plus

Ini 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022, Dua Desa di DIY Raih Penghargaan
Foto: Dok.ISI Surakarta

Plus

Mahasiswa DKV ISI Surakarta Dampingi KWT Ngudi Makmur Joglo Berkarya Bikin Poster
Winarno (berkacamata) bersama karyawan membawa tegel motif Corona yang dilaunching Senin (20/12/2021). (Foto: humas/beritamagelang)

Plus

Kreatif, Win Art Solution Bikin Tegel Motif Corona