NYATANYA.COM, Klaten – Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten tidak hanya dikenal dengan koleksi arsip kuno dan buku bacaan, serta bangunannya yang antik dan megah. Namun ternyata juga menyimpan keunikan tersendiri di dalamnya.
Kalau kita menelusuri sampai ke belakang bangunan, pengunjung bakal menemukan sendang atau mata air yang bening. Uniknya, mata air yang konon disebut “Sendang Kanjengan” itu terletak di dalam lorong gedung.
Ukuran memang tidak luas. Diperkirakan memiliki panjang 3 m dan lebar 1,5m berbentuk persegi. Untuk bisa sampai bibir sendang, pengunjung harus menuruni anak tangga. Di sana pengunjung bisa mencicipi kesegaran air sekedar untuk wudlu atau cuci muka.
“Sendang itu tidak pernah kering walaupun kemarau. Kata warga sekitar di bawah ada sungai bawah tanah,” ujar Edi Subagyo (35) petugas keamanan Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten belum lama ini.
Dituturkan pria asal Jebugan, Karanganom, Jatinom, Klaten yang sudah hampir lima tahun bertugas jaga malam di Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten kalau Sendang Kanjengan itu dipertahankan sejak masa renovasi.
“Kantor ini adalah bangunan tua. Sudah beberapa kali dilakukan renovasi, termasuk penambahan gedung baru. Sisi barat dibangun gedung dua lantai untuk bidang kearsipan. Kebetulan sendang persis terletak di tengah gedung. Jadi bisa dilihat dari atas, baik lantai satu atau lantai dua. Kalau ada tamu luar kota, atau pengunjung biasanya penasaran ingin lihat secara langsung Sendang Kanjengan” pungkasnya.
Kalau masuk ruang Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten terlihat arsitekur kuno yang mirip bangunan kraton. Pilarnya yang tinggi dan jendela yang lebar khas warna hijau, pengunjung seperti diajak bertamasya di gedung tua. Tak heran, para pengunjung sering betah membaca koleksi buku perpustakaan, tak ubahnya di rumah sendiri. (*)