Home / Peristiwa

Selasa, 11 Oktober 2022 - 08:46 WIB

Tanah Longsor dan Angin Kencang Terjang Wonosobo, Dampak Cuaca Ekstrem

Tim BPBD Kabupaten Wonosobo melakukan pembersihan material longsor di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (9/10/2022). Foto: BPBD Wonosobo

Tim BPBD Kabupaten Wonosobo melakukan pembersihan material longsor di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (9/10/2022). Foto: BPBD Wonosobo

NYATANYA.COM, Wonosobo – Cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan tinggi dan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Sabtu (8/10/2022) malam.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. dalam keterangan resminya, Senin (10/10/2022) menjelaskan, fenomena itu memicu terjadinya beberapa kejadian mulai banjir, pergerakan tanah, tanah longsor dan angin kencang yang berdampak pada akses jalan maupun permukiman penduduk.

Hasil kaji cepat yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), beberapa kejadian itu meliputi tanah longsor dengan tinggi 3 meter dan lebar 8 meter di jalan penghubung Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Watumalang, atau tepatnya di Desa Gumawang Kidul, Kecamatan Watumalang.

“Peristiwa itu sempat menghambat mobilitas penduduk karena jalur tertutup material tanah longsoran. Beruntung tidak ada korban jiwa. Tim gabungan memastikan saat ini jalur tersebut sudah dibersihkan dan dapat kembali dilalui kendaraan,” terang Muhari.

Berikutnya angin kencang mengamuk di Dusun Pagersampang, Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek, yang mengakibatkan pohon besar tumbang hingga menutupi jalan dan memutus kabel jaringan listrik. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8/10/2022) pukul 20.00 WIB.

Baca juga   Setetes Darah Sejuta Harapan, Ini Aksi Donor Darah Pemuda Lereng Merapi

Tim gabungan segera menangani dengan mengerahkan gergaji mesin pemotong kayu dan peralatan lainnya.

Akses jalan sudah kembali dibuka dan sisa batang pohon diserahkan kepada warga setempat untuk dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan kebutuhan lainnya.

Selanjutnya jalan nasional Wonosobo-Kaliangkrik tertutup material longsor dengan panjang 6 meter dan tinggi 15 meter.

Kendati tidak ada korban jiwa, namun peristiwa itu sempat menghambat mobilitas penduduk. Saat ini jalan tersebut sudah dapat dilalui setelah tim melakukan pembersihan.

Adapun lima rumah milik warga Desa Kumejing di Kecamatan Wadaslintang rusak terdampak pergerakan tanah. Selain lima rumah, akses jalan desa sempat terputus karena terkena material.

“Kendati tidak ada korban jiwa, namun keretakan tanah mengancam 30 rumah,” imbuhnya.

Tanah longsor yang berdampak pada akses jalan juga terjadi di Desa Somogede, Kecamatan Wadaslintang. Selain itu, material longsor juga menutup aliran air.

Berikutnya tanah longsor berdampak pada rumah warga yang bersebelahan dengan gedung sekolah. Rumah dan sekolah yang berada di lereng tebing terdampak material longsoran hingga mengalami kerusakan du bagian dinding dan atap. Tim gabungan segera melakukan antisipasi demi meminimalisir dampak buruk.

Baca juga   Presiden Jokowi Resmikan Pasar Johar Semarang

Terakhir, derasnya aliran sungai yang meluap akibat hujan selama lebih dari 10 jam telah menerjang jembatan hingga rusak. Peristiwa itu terjadi di jalan Desa Karanganyar menuju Desa Andonglawak.

Selain jembatan hancur, tanggul irigasi persawahan juga jebol sepanjang 25 meter hingga banjir menggenangi areal persawahan.

Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem terhitung mulai tanggal 09 sampai 15 Oktober 2022.

Menurut BMKG, sepekan ke depan wilayah Indonesia akan berpotensi mengalami gejala fenomena alam seperti gelombang tinggi, angin kencang, angin putih beliung, hujan deras dan yang dapat disertai petir.

Fenomena itu dapat berdampak pada kejadian bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang dan sebagainya.

BMKG merinci, setidaknya ada delapan provinsi yang masuk pada kategori ‘siaga’ potensi cuaca ekstrm yang meliputi Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Tengah.

Menyikapi informasi dari BMKG, maka BNPB melalui Kedeputian Bidang Pencegahan mengeluarkan imbauan yang meliputi; peningkatan koordinasi BMKG di seluruh daerah agar tetap memberikan informasi dini cuaca.

(*/N3)

Share :

Baca Juga

Praktik penjualan minyak goreng bersama produk lain, atau bundling masih ditemukan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. (Foto: MC.TMG)

Peristiwa

Dinkopdag Temanggung Masih Temukan Praktik Bundling Minyak Goreng
Tim Kementerian Lingkungan Hidup da Kehutanan (KLHK), melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) menangkap 7 penambang batubara ilegal di sekitar IKN. (Foto: Biro Humas KLHK)

Peristiwa

Tujuh Penambang Batubara Ilegal Ditangkap di Sekitar Lokasi Ibu Kota Negara
Penandatanganan Nota Kesepakatan kerjasama dalam hal sosialisasi pengawasan partisipatif, Bawaslu Sleman dengan STIE SBI Yogyakarta. (Foto: MC Kab Sleman)

Peristiwa

Bawaslu Sleman Jalin Kemitraan Pangawasan Partisipatif di Lingkungan Kampus
Penandatangan Nota Kesepakatan (MoU) yang dilakukan oleh Kementerian Agama, Kementerian BUMN, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomk Kreatif serta Pemprov Yogyakarta maupun Jawa Tengah di Gedung Pracimasono, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (11/2/2022). (Foto: Instagram @media_twc)

Peristiwa

Nota Kesepakatan Sudah Diteken, Candi Prambanan, Borobudur, dan Mendut sebagai Tempat Ibadah
Lokasi perempuan berinisial AYR (26) yang jasadnya ditemukan di Kolong Tol Becakayu, Bekasi diberi garis polisi. Foto: Ist/TBNews

Peristiwa

Polisi Usut Pembunuhan Perempuan di Kolong Tol Becakayu Bekasi
Salat gaib di Masjid Al Akbar, Surabaya. Foto: selalu.id

Peristiwa

Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan, Pemain Persebaya dan Bonek Gelar Salat Gaib
Foto: Dok.KKP

Peristiwa

KKP-Polri Gagalkan Penyelundupan 506.600 BBL di Palembang
Sejumlah rumah di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terendam banjir. Hal itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Lumajang mengakibatkan meluapnya sungai Bondoyudo ke rumah warga, Minggu (19/12/2021). (Foto: MC Kab. Lumajang)

Peristiwa

Sungai Bondoyudo Meluap, Sejumlah Rumah Warga di Lumajang Kebanjiran