Home / Plus

Rabu, 15 Juni 2022 - 12:08 WIB

Tetap Eksis Selama Pandemi, Tempe Murni Pak Man Sehari Habiskan 150 Kg Kedelai

Mukhamad Ridhoi dan Tempe Murni buatannya. Foto: Humas Pemkot Yogya

Mukhamad Ridhoi dan Tempe Murni buatannya. Foto: Humas Pemkot Yogya

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Siapa yang tak suka dengan makanan yang bernama tempe? Olahan dari kedelai yang difermentasi ini menghasilkan tempe yang enak dijadikan lauk ataupun cemilan yang banyak digemari masyarakat tanpa memandang strata.

Salah satu pembuat tempe di Kota Yogyakarta yang masih bertahan salah satunya berada di Warungboto Umbulharjo 4/1017 F RT 38/RW 09 Kelurahan Warungboto Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta.

Adalah Mukhamad Ridhoi yang akrab disapa Dwi merupakan generasi kedua perajin tempe ini merintis tempe yang diberinama ‘Tempe Murni Pak Man’ hingga saat ini masih tetap eksis.

Ia yang awal mula hanya mengikuti orang tuanya kini makin giat menjual dan memprodukai tempe khas Pak Man.

Beda dari kondisi Covid-19 yang saat sedang tinggi-tingginya penjualan sangat sedikit hanya memproduksi 50 kilogram saja.

Namun lambat laun usahanya bertambah ramai dan banyak dikunjungi seiring dengan berkurangnya kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta.

Menurutnya pandemi sangat berpengaruh dalam penjualan atau omzet tiap harinya.

Baca juga   Jauh Sebelum Booming, Muslih Sukses Olah Porang Jadi Bakso dan Rendang

Saat ini pihaknya dibantu empat karyawan yang merupakan keluarga dan tetangga giat memproduksi tempe. Setidaknya 150 kilogram kedelai tiap harinya diproduksi.

“Sehari bisa sampai 150 kilogram, bahan baku kedelai ini import. Saat ini lumayan banyak dibandingkan saat pandemi tahun lalu,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan mengenai tata cara pembuatan tempe dengan mengedepankan kualitas tempe yang akan digunakan sehingga saat tempe sudah jadi kualitasnya tetap terjaga.

“Pembuatannya ini mulai dari kedelai direndam semalam, direbus setengah matang untuk memisahkan kedelai dengan kulitnya. Setelah itu direndam lagi semalam lalu direbus sampai matang lalu ditiriskan hingga dingin dan diberi ragi tempe setelah rata siap dikemas,” jelasnya.

Dwi mengatakan, ada beberapa tips dalam membuat tempe agar tetap awet, salah satunya dengan memperhatikan suhu ruangan, tempe akan lebih awet jika dimasukkan pada kulkas hal ini bisa membuat tempe awet hingga lima hari.

Baca juga   KTD Pelangi Mendungan Sulap Lahan Tidur Jadi Kebun Sayur

Jika tidak masuk kulkas tempe hanya akan bertahan selama tiga hari.

Ia mengatakan tempe miliknya sudah banyak dikenal oleh pedagang pasar terutama Pasar Beringharjo dan Pasar Giwangan yang menjadi pelanggan tetap.

Selain itu banyak dari warga yang juga membawa tempenya hingga Jakarta untuk dibawa menjadi oleh-oleh saat pulang kampung.

“Harapannya penjualan tempe semakin lancar mulai dari pasokan hingga dagangan,” ujarnya.

Jika ingin membeli tempe buatan Dwi, masyarakat bisa membeli dengan harga yang sangat terjangkau mulai dari Rp5 ribu untuk tempe berukuran kecil dan Rp8 ribu untuk tempe yang berukuran besar.

Soal kualitas jangan diragukan lagi, rasa dari kedelainnya sangat nikmat jika disantap.

Masyarakat juga bisa langsung membeli tempe yang sudah jadi ataupun setengah jadi langsung di rumah produksinya. Untuk lokasi sudah tersedia di google maps ‘Tempe Murni Pak Man’.

(Hes/N1)

Share :

Baca Juga

Kolang kaling banyak diburu saat bulan Ramadan. Foto: Ist/Pixabay

Plus

Banyak Diburu Saat Ramadan, Ini Lima Manfaat Kolang Kaling
Fesyen show ala burung gendong Pasar Beringharjo. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Plus

Buruh Gendong Pasar Beringharjo Ikuti Fesyen Show Peringati Hari Kartini
Foto: Kominfo Rembang

Plus

Unika Soegijapranata Bantu Perajin Batik Tulis Lasem Jual Melalui Showroom Virtual 3 Dimensi
Jamu Ginggang yang dirintis pada 1930-an oleh Mbah Joyo Tan Ginggang, hingga kini masih lestari hingga generasi kelima. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Plus

Jamu Ginggang yang Melegenda Itu Kini Juga Merambah Jualan Online
UAD FAIR digelar selama 3 hari (18-20 Juli 2022). Foto: Dok.UAD

Plus

Digelar 3 Hari, UAD FAIR Asah Skill dan Jiwa Enterpreneurship Mahasiswa
Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Festival Jogja Kota, Unjuk Kolaborasi Potensi 4 Klaster Cagar Budaya
Menkominfo, Johnny G. Plate. Foto: Pey/Humas Kominfo

Plus

Menkominfo Apresiasi Pembangunan Pusat Data oleh Metta DC
Anggota kelompok Lilin Kecil Club foto bersama ibu-ibu usai pelatihan. (Foto: Agoes Jumianto)

Plus

Begini Cara ‘Lilin Kecil Club’ Berbagi di Tengah Pandemi