NYATANYA.COM, Bantul – Salah satu tempat representatif untuk menggelar pameran karya seni rupa, diskusi hingga konser musik adalah The Ratan yang terletak di kawasan Jalan Ringroad Selatan Yogyakarta.
Wajar saja, jika owner The Ratan, Ari Prabowo (Popo) kemudian menggagas proyek bertajuk Warehouse Art Project.
“Ini adalah sebuah proyek atas ruang untuk memfasilitasi seniman dalam proses berkarya, diskusi, presentasi, dan lainnya,” ungkap Popo belum lama ini.
Selain itu, lanjut Popo, The Ratan cocok pula digunakan untuk pameran yang bersifat terbuka untuk interaksi dengan publik atas suatu gagasan proyek dan eksperimen karya-karya seni, seperti seni rupa.
“Warehouse art project adalah juga sebuah ruang kerja, sekaligus ruang pamer dan ruang gagasan yang terus bertumbuh secara organik selaras dengan interaksi serta jejaring,” tandas Popo.

Menurutnya, interaksi dan jejaring yang diciptakan bisa melalui pertemuan-pertemuan dan kerja kolaboratif di dalamnya.
Adapun proyek yang sedang berlangsung saat ini hingga 5 Desember 2022 adalah pameran kolaboratif dua seniman dengan latar belakang yang berbeda, yaitu Lara Marino asal Swiss dan Hendra Priyadhani dari Yogya.
Keduanya memiliki metode berkarya yang berbeda, Lara banyak melakukan penjelajahan dalam bidang dua dimensional, seperti melukis dengan cat minyak, pastel kering, akrilik, tempera, drawing dan fotografi.
Seniman yang belajar seni di Swiss dan Italia ini juga menjelajahi seni performans dan audio visual. Sejak kecil Lara sudah senang melukis.
Sedangkan Hendra banyak mengerjakan karya-karya tiga dimensional, dengan teknik asemblas, menggabungkan berbagai objek industrial, seperti mainan dan patung.
Bahkan Hendra, biasa pula memanfaatkan benda-benda/barang-barang bekas. Ataupun barang yang diperoleh di pedagang klithikan.
Baik Lara maupun Hendra mengaku senang dan bangga bisa pameran kolaborasi di kompleks The Ratan. Untuk menandai pamerannya, mereka menanam bibit pohon beringin.
“Ini termasuk ide pameran yang unik, ruang pameran terbagi dua, kanan dan kiri. Selain itu, dalam jam-jam tertentu bisa diberi waktu untuk saling berdiskusi dan saya mendemokan proses kreatif dalam berkarya,” ungkap Hendra.
Senada dengan Hendra, Lara juga merasa terkesan dengan proyek unik yang diinisiasi oleh tim The Ratan tersebut.
“Tak hanya soal dunia seni, dengan adanya proyek ini, saya juga bisa semakin bisa banyak belajar Bahasa Indonesia, banyak mengenal makanan khas di Jogja seperti gudeg. Lain kali semoga bisa digelar lagi pameran seperti ini,” harapnya.
(*/N3)