NYATANYA.COM, Batang – Tiga Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) milik Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Kabupaten Batang Jawa Tengah untuk melihatnya bersama keluarga.
Ketiga Alutsista itu yakni satu kendaraan tempur (Ranpur) Tank jenis PT 76 buatan Rusia 1961 dengan panjang 7,20 m, panjang senjata 7, 20 m dengan lebar 3,14 m dan tinggi 2,37 m dan dua meriam jenis Howitzer 122 MM buatan Cekoslavia tahun 1942 dengan kaliber 121,92 mm, panjang laras 2.800 mm, tinggi 1.820 mm, lebar 1.975 dan beratnya 2.500 kg.
Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Batang Yarsono mengatakan, ditempatkannya ketiga Alutsista tersebut di pusat Kota Batang, tentu menjadi magnet kuat yang dapat menarik perhatian jutaan pasang mata, untuk datang langsung menyaksikan kemegahan ketiganya.
“Ini akan menambah satu ikon lagi di alun-alun. Nantinya bisa dijadikan sarana eduwisata bagi anak-anak karena bisa melihat dan belajar langsung,” katanya, Kamis (27/1/2022).
Ia menerangkan, alasan terbesar dipilihnya Batang untuk mendapatkan hibah ketiga Alutsista tersebut, selain karena Komandan Korp Marinir AL Mayjen (Mar) Suhartono merupakan putra daerah. Juga dikarenakan Batang erat kaitannya dengan perjuangan Korps Marinir.
“Saat ini memang masih dalam tahap persiapan sebelum diresmikan dan akan menghadap ke arah utara,” ungkapnya.
Ia berkeyakinan, daya tarik ketiga alutsista itu tidak hanya menarik perhatian warga Batang saja, namun warga luar daerah pun pasti tertarik untuk berkunjung.
“Sampai saat ini kami belum bisa memastikan apakah ke depan akan ada event tertentu untuk mendukung keberadaan ketiga alutsista itu, sebab masih harus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 sambil menanti perkembangan terbaru,” jelasnya.
Apabila ada peningkatan wisatawan yang berkunjung, tentu akan meningkatkan pula perekonomian warga Batang.
Salah satu pengunjung, Beno warga Kasepuhan menyampaikan, masyarakat menyambut gembira dengan didatangkannya ketiga Alutsista ke Alun-alun.
“Ini jarang sekali ada, alat-alat perang yang dipajang di pusat kota. Antusias warga juga tinggi, karena bisa dijadikan tontonan yang menarik dan mengedukasi anak-anak tentang jenis-jenis kendaraan tempur di masa perjuangan dulu,” ujar dia.
(*/N1)