NYATANYA.COM, Surabaya – Tiga bocah laki-laki terekam CCTV saat sedang mencuri tiga pasang sandal jepit di salah satu rumah warga Kedinding Tengah, Surabaya, Minggu (17/7/2022). Kejadian ini berlangsung sekira pukul 02.00 WIB dini hari.
Berdasar keterangan pemilik rumah yang bernama Anggi (25), sandal jepit yang dicuri oleh tiga bocah tersebut bukan sandal jepit yang ada di pasaran. Sandal jepit tersebut bermerek Fipper dengan harga di kisaran Rp100 ribu keatas.
“Pencurian sudah dua kali, sebelumnya bulan Januari tanggal 12 sandal yang sama. Nah, hari ini Minggu (17/7/2022), ada tiga pasang sandal yang sama pula itu diambil,” kata Anggi, saat ditemui selalu.id.
Anggi juga heran dengan aksi bocah-bocah tersebut. Mereka hanya mengincar sandal jepit dengan merek itu, padahal di sekitaran halaman terdapat barang-barang lain dengan nilai yang lebih mahal.

“Yang dicuri sandal jepit merek fipper. Yang pertama dicuri hanya satu pasang. Hari ini tiga pasang yang dicuri,” jelasnya.
Anggi menceritakan kronologi tiga bocah tersebut, saat mencuri tiga pasang sandal jepitnya. Melalui CCTV, terlihat tiga bocah tersebut sedang memantau rumah pemilik.
“Ada satu anak yang melintas didepan pintu pagar. Terus kembali lagi, posisi pagar juga dikunci,” ujar Anggi.
Awalnya, mereka berusaha mengambil sandal jepit menggunakan kayu. Namun, justru gagal, karena kayu tersebut tidak berhasil menyentuh sandal.
“Ambil kayu gak nutut (sampai), lalu naik ke pagar,” ucapnya.
Dalam rekaman CCTV terlihat satu bocah nekat manjat pagar, sedangkan, dua anak lain menunggu diluar pagar.
Saat bocah tersebut berhasil memasuki halaman rumah, langsung melancarkan aksinya mengambil tiga pasang sandal jepit.
“Pelaku naik pagar, ia ambil di rak sandal dan yang satu dibawah jendela. Sekaligus tiga pasang sandal yang sama. Lalu ia menyerahkan sandal itu kepada dua temannya yang di luar pagar,” jelasnya.
Sepertinya bocah-bocah tersebut menginginkan sandal bermerek mahal itu untuk dipakai sendiri. Mereka mengambil hanya sandal yang berukuran kecil saja, sedangkan yang berukuran besar ditinggalkan.
“Yang pertama satu sandal ukuran kecil, ngasih ke teman, ambil lagi yang warna beda kasih ke teman kedua. Kemudian satu pasang ia ambil lagi,” tuturnya.
Anggi mengaku saat tiga anak tersebut melakukan aksinya. Kondisi lingkungan rumahnya dalam keadaan sepi dan penghuni rumah masih keadaan tidur. Ia menyadari saat dipagi hari, sandal mereka telah hilang.
“Baru sadar tadi pagi, kok sandal gak ada, sampai penghuni rumah tuduh-tuduhan,” terangnya.
(Ade/SL1/N1)