NYATANYA.COM, Sleman – “Boten sah tegang pak, santai mawon, sampun sarapan to wau” demikian sekelumit dialog pemberi motivasi dari Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, SH., kepada Fajar Riyatno (58) warga Gamplong, salah satu peserta vaksinasi dosis 2 untuk pelaku wisata di Studio Alam Gamplong, Moyudan, Sleman, Kamis (30/9/2021).
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, SH., yang datang memantau didampingi Tim Vaksin Dosis 2 dari Dinas Pariwisata DIY melihat dari dekat proses pelaksanaan vaksinasi tersebut sembari berdialog memotivasi peserta vaksinasi dengan ramah.
Singgih juga menyampaikan bahwa kesiapan dibukanya kembali obyek wisata di DIY, yang paling penting adalah terlebih dahulu mendapat sertifikasi CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata, dan produk pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” jelasnya.
Selanjutnya dijelaskan pula bahwa sekarang ini seluruh usaha pariwisata termasuk hotel, restoran, lokasi wisata, tempat penjualan oleh-oleh di DIY, lebih dari 300 tempat usaha pariwisata yang telah mendapatkan sertifikasi CHSE.
Mereka yang telah mendapatkan CHSE ini sudah sangat siap dibuktikan dengan pengakuan sertifikasi CHSE tersebut. Sedangkan untuk tempat/obyek wisata yang lain seperti obyek wisata yang berbasis alam, berbasis masyarakat, desa wisata yang belum mendapatkan sertifikasi CHSE dipastikan sedang dan sudah dilakukan verifikasi untuk memastikan mereka mengenai peralatan, SDM dan segala sesuatunya untuk mendukung CHSE, betul-betul sudah dipersiapkan.
Sementara untuk membuka seluruh obyek wisata, tinggal menunggu aba-aba dari pemerintah pusat karena kita sudah mendapatkan sertifikasi CHSE tersebut, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, pendataan wisatawan, untuk kebutuhan tracing dan tracking.
Disinggung berapa persen pelaku pariwisata yang telah divaksin hingga hari ini, Singgih menambahkan bahwa vaksinasi bagi para pelaku pariwisata hingga saat ini telah mencapai sekitar 94 % dan 6 % yang belum mengikuti vaksinasi karena berbagai alasan, ada penyakit komorbid yang menyertainya sehingga dia tidak bisa divaksin. Pada intinya para pelaku wisata di DIY, Kabupaten Kota se-DIY telah tervaksin sehingga para pelaku wisata tersebut sudah siap dan aman menerima kunjungan wisatawan.
Adapun target vaksinasi di Gamplong tersebut sebanyak 1000 orang sesuai dengan waktu pelaksanaan vaksin dosis 1 sebanyak 1000 orang pelaku wisata dan keluarga. Namun hal ini bisa lebih, mengingat hari ini juga dibuka vaksin dosis 1 tambahan bagi yang belum mengikuti vaksin.
Di akhir pantauannya Kepala Dinas Pariwisata DIY mengharapkan kepada masyarakat yang akan mengunjungi Yogyakarta, karena sudah ada 8 obyek wisata yang diujicoba dibuka, dari hasil evaluasi ternyata masih banyak pengunjung yang belum mendownload/aplikasi PeduliLindungi sebagai skrining untuk kesehatan, juga belum menggunakan sistem reservasi visitingjogja untuk melakukan reservasi.
“Dua aplikasi ini wajib digunakan oleh masyarakat/wisatawan yang berkunjung di Yogya dengan tujuan untuk kebaikan kita semua,” tutupnya. (*)