NYATANYA.COM, Klaten – Tradisi budaya Yaa Qowiyyu Jatinom kembali digelar tahun ini. Setelah digelar secara sederhana akibat pandemi Covid-19 yang melanda pada 2020 dan 2021, tahun ini tradisi yang disebut juga saparan ini digelar secara normal meski dengan penerapan protokol kesehatan.
Disebut saparan lantaran tradisi ini digelar pada bulan Sapar dalam penanggalan Jawa. Tradisi ini identik dengan sebaran apem yang merupakan peninggalan Kyahi Ageng Gribig ini selalu ramai didatangi masyarakat hingga luar Klaten untuk mendapatkan apem yang disebar karena dinilai membawa berkah.
Momen tersebut dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menjajakan kue apem sebagai oleh-oleh pengunjung setiap kali tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu digelar.
Seperti yang dirasakan Suti (58) yang tinggal tidak jauh dari kompleks makam Kyahi Ageng Gribig. Sehari-hari ia berjualan lauk-pauk, mie ayam, es boba, dan membuka angkringan di halaman rumahnya, namun saat mendekati perayaan tradisi Yaa Qowiyyu ia beralih menjajakan kue apem.
Sejak pembukaan tradisi Yaa Qowiyyu, Kamis (8/9/2022) lalu, Suti sudah kebanjiran pesanan. Saban hari sebanyak 15-20 kg adonan kue apem ludes. Kian dekat dekat dengan puncak perayaan, order pun semakin membludak hingga puluhan kilo adonan habis dalam sehari.
“Adanya acara Yaa Qowiyyu itu bisa menambah income masyarakat sekitar, karena dengan sendirinya warga pasti berjualan apem dan dapat membah pendapatan khususnya di bulan Sapar,” ungkapnyaseperti dikutip dari klatenkab.go.id, Jumat (16/9/2022).
Menurutnya bahan yang digunakan untuk membuat apem yaitu tepung, gula, mentega, telur, pengembang dan kelapa. Terdapat berbagai varian rasa seperti original, coklat, nangka, dan gula jawa.
Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, dengan harga Rp1.500 ribu per buah dan Rp10 ribu per bungkus pengunjung bisa menikmati apem dengan banyak rasa.
Dibantu tujuh pegawai untuk memproduksi, mulai dari proses pembuatan adonan, memasak, hingga melayani pengunjung yang akan membeli.
Lapak kue apem Suti pun pernah didatangi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung pada perayaan Yaa Qowiyyu tahun lalu. Hingga kue apem dagangannya pun semakin laris.
Selain Suti, lapak-lapak kue apem yang dibuka warga sekitar pun menjamur, terutama di jalan masuk menuju kompleks makam Kyahi Ageng Gribig.
(*/N1)