Home / Panggung

Minggu, 3 Juli 2022 - 14:53 WIB

Tujuh Perupa Gelar “Song Art Exhibition” di Joning Art Space Kasongan

Song Art Exhibition di Joning Art Space. Foto: Ist.

Song Art Exhibition di Joning Art Space. Foto: Ist.

NYATANYA.COM, Bantul – Mengangkat tema lokal dengan pendekatan historis lokalitas yang demikian kental pada keberadaan sebuah wilayah, Kasongan menjadi sumber inspirasi bersama untuk berkarya.

Kemudian diangkatlah “Song” sebagai tema besar untuk mewujudkan karya tujuh perupa ini dalam sebuah pameran bersama.

Mereka adalah Adhik Kristiantoro, Giring Prihatyasono,Harun, Heru Siswanto, Hono Sun, Iskandar Sy dan Yaksa Agus, dalam “Song Art Exhibition” yang berlangsung sejak 2 Juli hingga 3 Agustus di Joning Art Space Area Sawah, Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul.

Sebagaimana diungkap penggagas sekaligus owner Joning Art Space Heru Siswanto, pameran kali ketiga yang selalu mengusung tema tentang lingkungan sekitar Kasongan merupakan komitmen untuk mendekatkan masyarakat Kasongan dan sekitarnya pada semangat berkarya serta reaktualisasi kembali sejarah Kasongan masa lampau hingga saat ini yang menjadi pusat kegiatan berkarya Terakota atau gerabah.

Ketujuh artis bersama Dr Timboel Raharjo saat seremonial pembukaan pameran. Foto: Ist.

“Menurut sejarahnya kerajinan gerabah awalnya merupakan bentuk perlawanan masyarakat melawan penindasan asing (Belanda) yang dipimpin oleh Kiai Abdurrauf atau orang mengenal dengan panggilan Kiai Song. Karena Belanda selalu merampas hasil panen para petani dan rakyat di wilayah ini semasa perang Jawa atau Pangeran Diponegoro berlangsung,” urai Heru di sela acara pameran, Sabtu (2/7/2022) malam.

Baca juga   100 Karya Hasil OTS 30 Seniman Dipamerkan di Joglo Kademangan Widarakandhang

Hal yang sama juga diungkap Dr. Timboel Raharjo yang membuka pameran ini. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini mengungkap, Kiai Song adalah orang yang kali pertama mengajarkan pembuatan gerabah kepada masyarakat di sekitar Kasongan.

Kiai Song juga yang mengajak penduduk di wilayah ini untuk meninggalkan pekerjaan sebagai petani.

Hal ini dilakukan karena setiap kali panen hasilnya selalu dijarah dan dirampas untuk kebutuhan pangan pihak Belanda.

“Ini sekaligus bentuk perlawanan meski tanpa menggunakan senjata, tetapi justru menjadi kekuatan dalam menghadapi penjajahan. Ternyata perlawanan ini membawa perkembangan dari masa ke masa hingga Kasongan menjadi pusat kerajinan gerabah dikenal secara nasional. Kata Kasongan sendiri awalnya adalah penyebutan tempat Kiai Song bermukim,” urai Timboel yang mengaku lahir dan besar serta mukim di Kawasan Kasongan.

Baca juga   Mahasiswa TKS ISI YogyaGelar Pameran Rupa 'Le-La-Kon' di Pendhapa Art Space

Sangat menarik untuk dicermati, begitu tulis Janu PU dalam tulisan pengantarnya pada pameran ini, yang menyebutkan Song apa yang dilakukan Kiai Song adalah sebuah keberanian tindakan dalam menyuarakan semangat atau spirit untuk menampilkan kekuatan.

Dan semangat itulah yang kemudian ingin kembali dihadirkan dalam pameran ini.

“Dalam makna lain Song juga bermakna lagu, sehingga tema pameran Song untuk mewakili dua hal itu. Kiai Song berjuang secara lokal namun menunjuka kecerdasan berpikir dn bertindak,” urai Janu PU.

Ketujuh Perupa yang menggelar pameran masing-masing dua karyan ini, merupakan para kreator seni muda yang memiliki potensi cemerlang di kemudian hari.

Ini tampak dari kecerdasan masing-masing pribadi dalam berkarya dengan menjabarkan kata Song itu sendiri ke dalam tema karya mereka.

Dari tema kata Song kemudian digarap menjadi empat belas karya menarik dan patut mendapatkan apresiasi bersama sebagai ruang oase pemaknaan lokal kesejarahan yang kemudian mengglobal sebagai makna sebuah lagu.

(N3)

Share :

Baca Juga

Sejumlah panitia foto bareng usai rapat persiapan kegiatan Malam Minggu Legen edisi kedua. Foto: Ist

Panggung

Malam Minggu Legen Srengenge Emas, Peringati 100 Hari Wafatnya Brisman HS
ARTJOG MMXXII: Arts in Common - Expanding Awareness. Foto: Agoes Jumianto

Panggung

ARTJOG MMXXII: Arts in Common – Expanding Awareness, Digelar sampai 4 September 2022
Pembukaan Jogja Cross Culture (JCC) 2022, Minggu (15/5/2022) lalu di depan Teras 2 Malioboro Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Panggung

Jogja Cross Culture, Branding Baru Perkembangan Ekonomi Kreatif Yogyakarta
Tyagasvara ketika meluncurkan single baru di Jazz Mben Senen. (Foto: Ist)

Panggung

Gandeng Akadama dan Aamaga, Tyagasvara Rilis Single Ketiga Bertajuk Let Me Feel
Syafiq Juara 1 High Trumpet. (Foto: Istimewa)

Panggung

Marching Band CDB UNY Sabet Juara International Marching Band Competition di Malaysia
Tiga pelaku seni rupa yang gagal berangkat berpameran ke Berlin, Jerman saat gelar jumpa pers. Foto: Istimewa

Panggung

Gagal Pameran di Jerman, Tiga Seniman Yogya Pertanyakan Uang Saku dari Dirjen Kebudayaan yang Telanjur Cair
Candi Tirto Menari tandai perayaan Hari Tari Dunia 2023. (Foto: Latif)

Panggung

Candi Tirto Menari, Tandai Perayaan Hari Tari Dunia 2023
Bioskop di Yogyakarta. Foto: jadwalnonton.com

Panggung

Jadwal Bioskop di Yogya Hari Ini, Lengkap dengan Harga Tiketnya, Kamu Mau Nonton Dimana?