Home / Wisata

Senin, 19 Juli 2021 - 15:23 WIB

Turun Temurun Bikin Sapu Lantai, Fahrudin Sukses Kembangkan Produk Kerajinan Seni

'Fahrudin Sapu' kini tak melulu membuat sapu lantai. Produk hiasan pun menjadi andalan. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemkab Magelang)

'Fahrudin Sapu' kini tak melulu membuat sapu lantai. Produk hiasan pun menjadi andalan. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemkab Magelang)

NYATANYA.COM, Magelang – Kreativitas dan inovasi memang perlu dilakukan sebagai upaya pengembangan sebuah usaha di tengah situasi dan kondisi serba sulit seperti sekarang ini. Demikian pula yang dilakukan perajin sapu di Dusun Batikan Desa Pabelan Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang.

Jika selama ini, secara turun temurun mereka memproduksi sapu sebagai lantai, kini dengan sentuhan kreativitas dan inovasi baru mampu menciptakan produk kerajinan yang menjanjikan, yakni produk hiasan berbahan sapu.

Salah seorang perajin bernama ‘Fahrudin Sapu’ kini tak lagi hanya membuat sapu lantai, pemilik usaha bernama Fahrudin ini juga membuat kerajian tangan yang sering dijadikan hiasan dinding atau ornamen rumah.

Pria kelahiran 1979 ini mengaku hanya sendiri membuat sapu dan sudah dilakoni sejak kecil.

“Usaha sapu turun temurun. Kalau kerajian tangan yang dijadikan hiasan dinding atau ornamen ini ya sekitar tiga tahunan,” terang Fahrudin, Senin (19/7/2021).

Sudah menjadi tradisi, kerajinan sapu menjadi andalan ekonomi warga di sekitar tempat tinggal Fahrudin. Siapa sangka hasil karya tangannya yang jadi hiasan dinding ini banyak diminati sampai ke luar negeri.

Baca juga   Susur Sungai Bengawan Solo Bareng Gibran, Ganjar: Top, Potensi Wisatanya Banyak

Menurutnya, hiasan dinding berbahan sapu ini biasanya diambil oleh perusahaan eksportir kemudian dijual ke luar negeri.

“Ada juga yang saya kirim sendiri sampai luar daerah seperti Bali, Jakarta, Solo, Klaten dan Yogya,” ungkapnya.

Di ruang produksinya, tampak beraneka ragam jenis kerajinan tangan berbahan baku sama seperti sapu. Ada yang berbentuk lingkaran, setengah lingkaran, model pohon dan banyak lagi.

Fahrudin mengaku dalam dua minggu dirinya hanya mampu membeli bahan baku sapu yang namanya rayung atau glonggong sekitar 80-100 kg yang dipasok dari Purbalingga. Sedangkan bahan baku lain seperti bambu cendani berasal dari wilayah Magelang saja.

Ia mengaku untuk membuat hiasan dinding ini membutuhkan ketelatenan. Satu hiasan dinding itu prosesnya tergantung pola yang diinginkan.

Baca juga   Puluhan Mahasiswa Fotografi ISI Surakarta Kunjungi Museum Diorama Jogja

“Terkadang satu buah hiasan dinding antara 2-4 jam, soalnya rumit beda sama dengan sapu,” paparnya.

Terkait harga, bapak tiga anak ini mengaku bervariasi namun relatif murah Rp15.000 sampai Rp150 ribu per buah, tergantung model, bahan baku dan waktu pengerjaan berapa banyak dan berapa lama.

Sementara produksi sapu lantai yang dibuat Fahrudin bisa dikatakan berbeda pada umumnya karena jenis ikatan dan bentuk pangkal sapu. Harga jual sapu Fahrudin sekitar Rp11.000 sampai Rp30.000.

Fahrudin juga mengaku ingin membuka sebuah toko cinderamata sendiri untuk lebih memasarkan hiasan dinding produksinya. Hanya saja Ia mengaku masih kewalahan karena mengerjakan sendiri dan terkendala modal.

Fahrudin mengaku sudah sering mengajak beberapa warga untuk membuat hiasan dinding, tetapi mencoba sekali dua kali berhenti karena mengaku terlalu rumit. Padahal menurutnya kerumitan itulah yang menunjukan nilai seni dan meningkatkan harganya. (*)

Share :

Baca Juga

Mangli Sky View menawarkan kunjungan paket pilihan ke objek desa wisata Mangli, meliputi Mangli sky view, silancur highland, trianggulangsi, linggar jati, azzira, nyawiji cafe, babe dan family homestay, juga pendakian Gunung Sumbing via Mangli. (Foto: ist/beritamagelang)

Wisata

Libur Lebaran, Mangli Sky View Usung Konsep Wisata Desa Menyenangkan
Pelepasan benih ikan dalam kegiatan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Magelang, di Sungai Elo, Jumat (11/2/2022). (Foto: humas/beritamagelang)

Wisata

Bagi Pecinta Arung Jeram Sungai Elo, Magelang Kini Punya Pemandu Rafting Khusus Putri lho
Festival Ruwat Rawat Borobudur. Foto: @media_twc

Wisata

Kirab Budaya Ruwat Rawat Candi Borobudur
menu sop tulang muda segar, nikmat, empuk dan gurih. (Foto: Zainuri Arifin)

Wisata

Daging Empuk, Kuah Gurih, Sop Tulang Muda Kedai Bang Ryo Bikin Ketagihan
Acara penghargaan Joglosemar Tourism Awards 2021/2022. Foto: nyatanya.com/IG media_twc

Wisata

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko Raih Joglosemar Tourism Awards 2021/2022
Foto: Ist/InfoPublik

Wisata

DAMRI Layani Tranportasi Jawa-Bali, Berikut Jadwal dan Harga Tiketnya
Para pendaki lokal bersiap menuju ke puncak gunung Sumbing dari basecamp Butuh Kaliangkrik. (Foto: Humas/beritamagelang)

Wisata

17 Agustus, Puluhan Pendaki Lakukan Tradisi Naik Gunung Sumbing
Soto garing Bu Yati. (Foto: Diskominfo Klaten)

Wisata

Uniknya Soto Garing Bu Yati, Gurihnya Bikin Ketagihan