NYATANYA.COM, Magelang – Sektor pertanian padi di Kabupaten Magelang terus berkembang, terbaru ada inovasi bibit padi lokal dengan kualitas unggul yang bisa digulung seperti karpet. Bibit padi itu varietas jangir yang kemudian diberi nama padi Sri Mulyo.
Adalah Muhammad Khoirul Arif Isnanto atau biasa disapa Anto, petani kreatif asal Desa Kalisalak Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang yang berhasil menemukan bibit padi gulung varietas unggul tersebut.
Anto mengungkapkan lazimnya memang menyemai bibit padi/gabah di atas petak tanah di antara lahan sawah. Namun dengan terobosan bibit padi nampan para petani dapat bekerja lebih efisien karena hanya menggunakan baki/ nampan.
Usia penyemaian juga hanya 14 hari saja. Bibit padi jenis Sri Mulyo ini juga bisa dibawa kemana saja.
“Setelah dirasa siap tanam, bibit padi bisa digulung untuk dibawa ke lahan sawah,” ungkap Anto saat ditemui di rumahnya, Selasa (13/7/2021).
Sementara, terkait keunggulannya Anto mengaku tahan wereng, pertumbuhan lebih banyak anakan serta tahan terhadap kekurangan air dalam kondisi lahan berbeda di daerah lain.
Untuk lahan 1.000 meter dibutuhkan bibit antara 5-7 nampan saja. Saat ini Anto secara khusus menjual bibit padi jenis Sri Mulyo ini.
Kemampuan bertahan hidup bibit padi Sri Mulyo ini terletak pada cadangan makanan yang menempel pada akarnya yang kuat. Varietas ini juga tahan hidup hingga empat hari sehingga memungkinkan untuk dikirim ke luar Jawa.
“Satu nampan harganya Rp15.000. Bibit bisa digulung dan tahan hidup jika harus dikirim ke luar daerah Magelang,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distan Pangan) Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro, mengatakan bibit padi Sri Mulyo ini merupakan varietas lokal yang akan disertifikatkan.
Karena nama Jangir ada yang mirip, makanya kemudian diberi nama padi Sri Mulyo oleh penemunya.
Ade menuturkan padi Sri Mulyo banyak diminati karena rasanya yang pulen dan enak. Di samping itu dalam hal kuantitas lebih menguntungkan.
“Karena hasil panen yang lebih banyak dibandingkan padi lainnya. Untuk harganya juga cukup menjanjikan satu kilo beras Sri Mulyo Rp15 ribu,” jelas Ade.
Saat ini pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang juga tengah bersinergi dengan petani di Desa Kalisalak, Salaman untuk mengembangkan jenis padi Sri Mulyo tersebut secara organik. Harapannya agar bisa menjadi padi unggulan di Kabupaten Magelang. (*)