NYATANYA.COM, Gunungkidul – Perkembangan terkini dampak angin kencang di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tercatat 510 rumah rusak dengan tingkat ringan hingga berat.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan sebanyak 33 unit rumah pada kategori rusak berat,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, Kamis (24/2/2022).
Data dampak bencana angin kencang yang berhasil dihimpun BPBD Kabupaten Gunungkidul pada Rabu (23/2/2022), sebanyak 141 rumah rusak dengan kategori sedang dan 336 lainnya rusak ringan.
Selain berdampak pada sektor perumahan, angin kencang yang terjadi pada Selasa (22/2/2022) juga mengakibatkan 2 unit fasilitas pendidikan, 2 masjid, serta 1 pabrik dan balai dusun rusak sedang.
Sementara itu jumlah keluarga terdampak berjumlah 1.709 KK. Tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden yang terjadi.
Data terakhir yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB menyebutkan sebanyak 7 KK atau 18 jiwa masih mengungsi sementara waktu di Balai RW Sambirejo, Kelurahan Samanu.
Lokasi terdampak angin kencang berada di tujuh kelurahan yang tersebar di Kecamatan Semanu, yakni Kelurahan Sambirejo, Ngampo, Cempluk, Jelok, Jonge, Kuwangen Lor dan Kuwangen Kidul.
“Saat ini suasana kelurahan yang terdampak sudah kembali kondusif,” ujar Muhari.
BPBD Kabupaten Sleman yang dibantu BPBD DIY serta unsur terkait lainnya membantu warga yang tertimpa musibah maupun mereka yang masih mengungsi.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga selama puncak musim hujan pada Februari ini.
Peringatan dini cuaca masih memantau potensi hujan lebat yang dapat diserta petir atau kilat dan angin kencang di wilayah DIY pada Kamis (24/2/2022). Kecamatan Semanu terpantau cerah berawan-berawan-hujan sedang.
Menghadapi fenomena angin kencang, warga dapat melakukan upaya dini untuk mengantisipasi atau menghindari risiko yang lebih buruk dengan berlindung di bawah bangunan yang kuat. Hindari berteduh di bawah pohon atau pun papan reklame.
Mengantisipasi dampak hujan lebat, warga dapat memangkas ranting pohon yang ada di sekitar rumah untuk menghindari pohon tumbang.
(N1)