NYATANYA.COM, Yogyakarta – Warga sekitar harus dilibatkan tidak hanya dalam pembangunan tapi juga dalam pengoperasian Little Tokyo (Litto) Jogja Resort & Recreational Resto sebagai usaha pariwisata baru yang berlokasi di kawasan wisata Hutan Pinus Dlingo, Bantul, Yogyakarta.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua 1 Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DIY, GKBRAyA Paku Alam saat menghadiri acara kunjungan wisata ke Little Tokyo (Litto) Jogja Resort & Recreational Resto, bertempat di Gunung Cilik, Muntuk, Dlingo, Bantul, Yogyakarta.
“Tadi saya dengar dari pak dukuh sudah melibatkan warga. Itu yang saya senang sekali. Matur nuwun atas partisipasi untuk warganya. Karena memang sebaiknya seperti itu kalau kita membangun, warga sekitar harus dilibatkan,” tutur Gusti Putri sebagai apresiasinya kepada pihak manajemen Litto Jogja dan Kepala Dukuh Gunung Cilik, Rabu (16/2/2022).
Lebih lanjut, Gusti Putri juga berpesan kepada pihak manajemen Litto Jogja agar bisa terus melakukan kegiatan-kegiatan yang melibatkan warga sekitar.
“Semoga saja kedepannya Little Tokyo bisa terkenal sebagai tempat destinasi wisata di Yogyakarta yang baik,” harap Gusti Putri.
Litto Jogja sebagai usaha pariwisata baru di bidang hotel resort dan recreational resto bernuansa tema Jepang bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK DIY dalam penyelenggaraan kegiatan kunjungan wisata ini yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Jepang dan makanan khas Jepang terhadap anak penyandang disabilitas, dihadiri oleh Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) DIY.
Tak sekedar makan siang bersama, kunjungan wisata ini juga meliputi kegiatan cooking class masakan Jepang serta tur wisata menggunakan jasa Jeep Wisata yang bekerja sama dengan warga lokal setempat.
Pada kesempatan yang sama, hadir Kepala Dukuh Gunung Cilik, Rubikan, membenarkan bahwa warga setempat telah turut berperan atau berpartisipasi sejak masa pembangunan Litto Jogja.
Rubikan juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak manajemen Litto Jogja karena telah menyediakan lapangan kerja yang lebih terjamin bagi sebagian warga Gunung Cilik.
“Setelah ini berdiri dan juga mendapat izin resmi dari dinas, tentunya dari manajemen maupun kru Little Tokyo juga tidak melupakan warga kami. Dari sebagian warga kami yang mempunyai keahlian, baik di cleaning service atau lain-lain, juga kebanyakan dari warga sekitar di Gunung Cilik ini,” ungkap Rubikan.
Lebih lanjut, Rubikan menyebutkan fasilitas tur wisata menggunakan Jeep mendatangkan rezeki bagi warga yang tergabung dalam paguyuban Jeep Wisata. Dikatakan Rubikan, Litto Jogja juga memberikan wadah bagi UMKM atau warga yang ingin berjualan membuka warung di sekitar area parkir.
Di samping itu, selaku perwakilan dari pihak manajemen General Manager Litto Jogja Resort & Recreational Resto, Agus Setiawan menyebutkan 95% pembangunan Litto Jogja memang dilakukan oleh warga sekitar.
Hal ini berkaitan dengan tujuan pembangunan Litto Jogja, yakni untuk memajukan masyarakat sekitar, membuat daerah setempat lebih terkenal, serta menaikkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) kabupaten lokal.
Menurut Agus, pemilihan lokasi pembangunan Litto Jogja Resort & Recreational Resto ini juga didasarkan atas potensi daerah setempat yang dinilai besar namun tidak disadari oleh penduduk maupun pemerintah setempat.
“Begitu juga dengan masyarakat Indonesia juga kebanyakan karena waktu itu dilihat dari penerbangan dari Indonesia ke Jepang setiap tahunnya meningkat tajam. Terus juga restoran-restoran Jepang di kota-kota besar, baik itu mall atau berdiri sendiri, juga ramai walaupun harganya mahal, berarti antusias terhadap makanan atau masakan Jepang itu cukup tinggi,” terang Agus.
(N1)