NYATANYA.COM, Sleman – Dengan mengusung tagline “Tetep Ngejazz Lan Waspada”, gelaran Ngayogjazz 2021 di dusun Karang Tanjung, Desa Pandowoharjo, Ngaglik Sleman, 20 November 2021 menghadirkan sejumlah agenda kegiatan.
Selain menampilkan sejumlah kelompok musik yang dibagi dalam panggung khusus, Ngayogjazz 2021 juga menghadirkan Workshop Reriungan dan Lekasan Ngayogjazz.
Workshop Reriungan adalah rangkaian acara bagi beberapa komunitas jazz untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan berkarya bersama Sri Hanuraga, peraih AMI Award untuk Artis Jazz Instrumentalia Terbaik 2016.
“Workshop ini diselenggarakan secara daring selama satu bulan sebelum pelaksanaan Ngayogjazz. Nantinya, hasil workshop selama satu bulan ini akan menghasilkan satu kolaborasi yang akan dipresentasikan di hari pelaksanaan Ngayogjazz 2021,” terang Bambang Paningron, satu board yang mewakili Ngayogjazz sekaligus memandu acara temu media yang digelar di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Senin (15/11/2021).
Selain itu ada pula acara Lekasan Ngayogjazz, yang bertujuan memberikan ruang bagi komunitas untuk tetap berkarya walaupun pandemi melanda. Lekasan juga menjadi ajang untuk tetap menjalin komunikasi dengan rekan-rekan komunitas di luar Yogyakarta, sekaligus semua yang pernah menjadi bagian dari kemeriahannya.
“Berkolaborasi bersama dengan komunitas Jazz Yogyakarta serta para pranata acara Ngayogjazz, Lekasan akan disiarkan langsung pada 16 dan 18 November 2021 melalui kanal YouTube Ngayogjazz,” imbuh Bambang.
Panggung pertunjukan Ngayogjazz 2021 “Tetep Ngejazz Lan Waspada” akan ditampilkan dalam 3 panggung utama bernama Panggung Bregas, Panggung Waras, dan Panggung Saras.
Di Panggung Bregas akan tampil Noto dan Swingayogya Big Band, Watujago Kwartet (TreJazzCom Trenggalek), Kua Etnika & Peni Candra Rini, Fjazzc-Saxunity (Fusion Jazz Community Surabaya), Nita Aartsen & Jogja Team (Mike Del Ferro, Alexander, Olaf Keus, Kuba Skowronski), YK Samarinda, dan Krakatau Ethno.
Sedangkan di Panggung Waras akan tampil, Cokekan, Satria Quartett (Komunitas Jazz Purwokerto), Seconda Volta, MLD Jazz Project, Java Five (Komunitas Jazz Ngisoringin Semarang), Aditya Ong Quartet, Mario Zwinkle & Joyodarmos, The Aliansi Skajazz Ansamble, dan Belawan & Brayat Endah Laras.
Sementara di Panggung Saras akan tampil Palembang Jazz Community, Devano Gabrielk (Balikpapan Jazz Lovers), Magelang Jazz Community, Blue Batik Replica New Generations (Pekalongan Jazz Society), 3&4 Mrs. Holdingsky (Komunitas Jazz Ponorogo “Jazztilan”), Jogja Blues Forum, Alfado Jacob Trio (Solo Jazz Society), Titisari Tahu Isi, Seterusunyi, Peemai (Perancis), Frau, dan Papua Oroginal.
Selama lima belas tahun berjalan, Ngayogjazz telah banyak berkembang bahkan melebihi harapan dari penggagasnya. Terutama jika menyinggung soal tontonan bagi semua kalangan dan menciptakan masyarakat pendukung produk seni, yang menjadi sebuah investasi kultural yang tak ternilai.
“Ngayogjazz selalu mengajak semua pihak untuk turut serta dalam jamming session, menjadi bagian dari gelaran jazz tahunan yang diadakan di desa. Dengan berbagai upaya ini harapannya Ngayogjazz dapat terus jamming dan bergembira ria bersama para sedulur jazz,” tutup Bambang Paningron.
(Aja)