NYATANYA.COM, Pekalongan – Para ibu hamil dan warga berkebutuhan khusus (difabel) mulai menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Kedua kelompok tersebut merupakan kelompok rentan yang harus segera memperoleh vaksinasi demi mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).
Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin, menjelaskan, vaksinasi Covid-19 telah diberikan kepada beberapa kelompok rentan lainnya, yakni tenaga kesehatan (nakes), petugas pelayanan publik, ASN, lansia, serta kelompok usia remaja.
Khusus bagi ibu hamil, imbuhnya, pemberian vaksinasi didahului dengan pemantauan ketat terhadap kondisi kesehatan ibu dan janinnya.
“Ada treatment khusus atau pemantauan gangguan kesehatan oleh tenaga kesehatan puskesmas terdekat, untuk kemudian bisa divaksin setelah sudah dinyatakan sehat dan memenuhi kriteria divaksin,” terang Wawalkot Salahudin, di Halaman Mapolres Pekalongan Kota, Sabtu (21/8/2021).
Menurut Salahudin, para ibu hamil akan diberikan vaksinasi merek Moderna. Sementara, warga difabel disuntik dengan vaksin merek Sinopharm. Saat ini, Pemkot Pekalongan telah menerima vaksin Covid-19 sebanyak 1.500 vial atau 21 ribu dosis dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, menerangkan, terdapat 1.200 orang ibu hamil dan 100 orang warga difabel yang direncanakan untuk menerima vaksinasi Covid-19.
Menurut Budi, layanan vaksinasi untuk ibu hamil dan warga difabel juga dapat diperoleh melalui puskesmas sesuai domisili mereka.
“Kalau dari sisi kegunaan vaksinnya sama untuk membentuk antibodi hanya produsennya berbeda. Untuk vaksin moderna ada beberapa sumber mengatakan lebih baik dari merek vaksin sebelumnya. Untuk dosis kedua jaraknya 28 hari dari pemberian dosis pertama,” tandas Budi.
Sementara itu, warga difabel fisik, Syahrul Munaf (40) mengaku senang dan lega usai divaksin.
“Alhamdulillah, saya sudah divaksin dan ternyata tidak apa-apa. (Saya merasa) biasa saja, enggak sakit sama sekali,” ucap pria asal Landungsari tersebut.
Sembari menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19, Syahrul berharap usai divaksinasi ini, dirinya dapat terhindar dari penularan virus Covid-19, tentunya dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Saya datang ke sini dengan diantar kakak saya, dan mengetahui informasi program vaksinasi bagi difabel dari komunitas Holistik Difabel,”ungkapnya.
Senada, peserta vaksinasi lainnya, Intan (30), merasa lega telah divaksin Covid-19 dosis pertama, meskipun dirinya sempat merasa khawatir terhadap kemungkinan munculnya Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI).
Intan menyebutkan saat ini kehamilannya sudah berusia 30 minggu, sehingga bisa menerima vaksin.
“Alhamdulillah sudah divaksin dan tidak mengalami efek samping apapun atau tidak ada KIPI. Persiapan dari rumah, saya sudah sarapan terlebih dahulu, agar lancar dan tidak ada keluhan. Harapan saya dengan sudah divaksin, semuanya bisa sehat selalu dan terhindar dari virus Covid-19,” pungkasnya. (*)