NYATANYA.COM, Jakarta – Per Minggu (13/2/2022), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 1.090 pasien meninggal di masa varian Omicron mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia. Sebanyak 68 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenke Siti Nadia Tarmiz mengatakan vaksinasi lengkap dua dosis menjadi salah satu upaya mencegah pasien untuk penderita gejala berat hingga risiko kematian akibat terinfeksi Covid-19.
“Dari data 1090 pasien yang meninggal hingga minggu (13/2/2022), 68 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap. Sebanyak 76 persen usianya lebih dari 45 tahun, 49 persen masuk golongan lanjut usia (lansia), dan 48 persen memiliki komorbid,” kata Nadia Senin (14/2/2022).
Ia pun mengimbau masyarakat, termasuk anak-anak dan kelompok lansia, untuk segera melengkapi vaksinasi. Karena vaksinasi telah terbukti mampu melindungi dari risiko gejala berat hingga kematian akibat terpapar Covid-19.
Apabila dibandingkan jumlah kasus meninggal di masa dominasi varian Omicron dengan puncak gelombang Delta 2021 lalu, perbandingan kasusnya masih sangat jauh.
Per Senin (14/2/2022) kasus meninggal harian mencapai 145 jiwa per hari, jauh dibandingkan puncak Delta yang menyentuh angka 1800 jiwa per hari. Nadia mengatakan Kemenkes terus perkuat layanan kesehatan.
Selain upaya pencegahan melalui percepatan laju vaksinasi, testing dan tracing. Dari sisi kapasitas rumah sakit (RS), per Senin (14/2/2022) pukul 18.30 WIB, pasien yang dirawat ada di 32 persen dari total ketersediaan tempat tidur dan isolasi.
“Artinya, RS kita masih memiliki kapasitas yang sangat baik untuk menampung pasien Covid-19. Angka ini baru sementara dan kapasitas ini masih dapat terus ditingkatkan jika memang diperlukan,” kata Nadia.
(N1)
Sumber: InfoPublik.id