NYATANYA.COM, Jakarta – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, menegaskan saat ini pihaknya belum mendeteksi kasus varian Deltacron di Indonesia.
Hal itu menyusul dengan adanya sub varian Omicron BA.2. yang sudah masuk ke Indonesia, serta varian Deltacron yang sudah ada di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Belanda, Perancis, dan Denmark.
Nadia saat konferensi pers Selasa (15/3/2022) juga menegaskan bahwa apapun jenis virusnya, protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi tetap menjadi perlindungan yang ampuh bagi diri sendiri.
Lanjutnya, vaksin Covid-19 jenis apapun yang saat ini kita gunakan masih efektif untuk mempertahankan diri dari virus Covid-19, termasuk sub varian Omicron BA.1 maupun BA.2.
“Hingga saat ini, pemerintah belum mendeteksi kasus varian Deltacron di Indonesia dan kita terus akan memantau. Kuncinya vaksinasi lengkap dua dosis dan dilanjutkan dengan dosis ketiga atau booster serta jalankan prokes dengan ketat,” kata Nadia.
Saat ini vaksinasi sudah diberikan lebih dari 350 juta dosis. Dari total 270 juta penduduk Indonesia, cakupan vaksinasi lengkap dua dosis sudah diberikan kepada sekitar 56 persen populasi.
Target vaksinasi dosis dua diusahakan untuk mencapai rata-rata 750 ribu dosis per hari. Dengan begitu mempercepat pembentukan herd immunity bagi 70 persen lebih populasi di Indonesia.
Per Senin 14 Maret 2022 sudah 40 persen dari total 514 kabupaten/kota yang telah mencapai target cakupan dosis kedua lebih dari 70 persen. Pemerintah juga saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi untuk kelompok rentan terutama lanjut usia masih terus digencarkan.
(N1)
Sumber: IndoPublik.id