NYATANYA.COM, Yogyakarta – Beredar video TikTok yang diunggah oleh akun @moditabok (sekarang sudah diganti menjadi @yourbabay) dengan narasi, “Ketika aku harus masang kateter urin / DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi 🔥🥴🔥”.
Video ini pun lantas viral dan mendapat beragam tanggapan yang rata-rata menyayangkan hal ini terjadi. Pengunggah dinilai telah melakukan dugaan tindak pelecehan seksual terhadap pasien.
Tempat diunggahnya video tersebut adalah RSUD Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ikut menjadi trending topic di Twitter pada Rabu, 1 Juni 2022.
Warganet ramai memperbincangkan rumah sakit di ibu kota Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta ini perihal unggahan video TikTok yang diposting ulang di Twitter.
Awalnya, video TikTok diunggah oleh akun @moditabok dengan memberikan narasi, “Ketika aku harus masang kateter urin / DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi 🔥🥴🔥”.
Warganet menyayangkan konten video yang dianggap sudah melecehkan privasi pasien. Selain itu, banyak juga komentar warganet yang menyebut perawat tidak profesional.
Rabu 1 Juni 2022 pukul 15.30 WIB akun TiTtok @moditabok sudah memprivasi akunnya. Tak lama berselang, akun @Moditabok pun menghapus postingannya soal video perawat yang menghebohkan itu.
Pihak rumah sakit menegaskan, pemilik akun TikTok yang mengunggah konten soal kateter itu bukan perawat di RSUD Wonosari.
“Dia (yang memasang kateter urine) bukan perawat RSUD Wonosari, tapi mahasiswi yang sedang praktik,” kata Direktur Utama RSUD Wonosari Heru Sulistyowati, Rabu (1/6/2022).
Diketahui mahasisiwi praktik tesebut berasal dari kampus swasta Unisa di Yogyakarta. Yang jelas, RSUD Wonosari segera memanggil mahasiswi itu untuk diklarifikasi.
“Yang bersangkutan mau dipanggil oleh sub komite etik dan profesi. Selain itu, perguruan tinggi asal mahasiswa tersebut akan ke RSUD (Wonosari),” ucapnya.
Sementara itu, pihak Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta mengakui bahwa mahasiswi praktik di RSUD Wonosari yang viral di Tiktok adalah mahasiswi mereka.
Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa Yogyakarta Sinta Maharani menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Prodi Keperawatan dan Dekanat Fikes kampus setempat.
“Benar itu mahasiswa Unisa Yogyakarta. Pada prinsipnya, prodi sudah melakukan beberapa langkah,” kata dia, Rabu (1/6/2022) sore.
Langkah yang dimaksud oleh Sinta, antara lain menegur mahasiswa tersebut terkait dengan konten yang telah dibuat.
Selain itu, kampus menarik mahasiswa tersebut dari tempat praktik kliniknya. Kampus juga telah memohon maaf ke rumah sakit, tempat praktik klinik secara non formal.
“Besok (hari ini) akan segera dilakukan pertemuan dengan direktur dan kadiklat rumah sakit tersebut,” lanjut Sinta.
Menurut Sinta pada prinsipnya, sebelum terjun di klinik mahasiswa Unisa Yogyakarta sudah melakukan janji praNers dan telah diberikan pembekalan dengan pembekalan PANUM.
Pembekalan PANUM yaitu pembekalan etik, termasuk menjaga privasi klien, keselamatan kerja, keselamatan pasien dan mereka sudah melakukan uji praklinik.
(*/N1)
