NYATANYA.COM, Yogyakarta – Voice OF Citizens (VOC), band asal Yogyakarta, menyudahi tidur panjang mereka. Mini album disiapkan, menandai kebangkitan setelah absen empat tahun dari industri musik Indonesia.
Rencananya, mini album berisi empat track yang direkam secara live itu akan rilis hari ini, Jumat 20 September 2024 dilengkapi video musik. Lagu-lagu dalam mini album ini sebenarnya sudah direkam secara live pada 2019.
Pandemi tidak hanya memaksa mereka menunda peluncuran mini album. Pandemi juga memaksa VOC memperpanjang hiatus band yang terbentuk sejak 2016 itu.
Sepanjang itu pula sejumlah personel memilih jalan berbeda yang kemudian hanya menyisakan Phyl (vokal) dan Sutrex (bass).
“Pandemi banyak melahirkan pikiran, hal, dan peristiwa yang mendewasakan. Kami sadar harus terus berjuang dan kini sudah waktunya bangkit. Personel memang tinggal berdua tetapi kami dibantu VOCaddict, para musikus yang sudah kami anggap sebagai keluarga,” kata Rena, manajer VOC.
Kemunculan kembali band yang kerap mempertemukan beragam elemen keroncong dengan genre lainnya ini adalah kabar baik. Sebab, VOC, adalah komplotan yang memperkaya dunia pertunjukan di Indonesia dengan menggabungkan unsur seni gerak dan musik dalam setiap penampilan.
“Untuk konsep sekarang unsur pantomim hanya ditampilkan Phyl sebagai vokalis. Phyl sebagai perwakilan simbol minoritas di antara mayoritas,” sambung Rena.
Seluruh lagu dalam mini album direkam secara live dalam waktu satu malam.
Keputusan cukup berani mengingat mini album ini adalah medium kebangkitan tetapi disertai alasan yang jelas.
VOC ingin mempresentasikan bunyi secara sederhana. Tanpa banyak make up atau layer-layer penebal instrumen. Sasi Kepitu mereka pilih sebagai single utama. Lagu bertema patah hati itu turut diluncurkan bersama video musik. Reggae yang kental terasa di sana.
Begitu pula dalam Ras Damai dan Berjuang. Percampuran yang tidak mengejutkan karena VOC sudah kerap melakukannya sejak Sendja dalam Lamoenan dirilis 2017 lalu. Dalam video musik ‘Sasi Kepitu’, VOC tidak menampilkan wajah.
“Pesan tersirat dalam klip adalah kami tidak menampilkan wajah, tidak memilih model yang mungkin proporsional dan kostum yang ‘wah’ karena menurut kami cinta itu tidak mengenal outfit penampilan dan wajah. Setiap orang berhak untuk bahagia dan dicintai dengan sepenuh hati,” pungkas Rena.
‘Salah Arah’ sedikit mengingatkan kenakalan VOC sebelum hiatus selama empat tahun. Phyl mengantar lirik dengan attitude yang tepat di atas aransemen yang menggabungkan reggae, ska, dan keroncong ini. ‘Salah Arah’ dikemas ringan tetapi beberapa bagian berpotensi melahirkan koor ketika dibawakan secara langsung. (N1)