Home / Wisata

Senin, 3 Oktober 2022 - 09:52 WIB

Wali Sanga, Tokoh Utama Dibalik Lahirnya Tradisi Sekaten

NYATANYA.COM, Surakarta – Sekaten merupakan acara tahunan yang digelar di Kota Solo sejak abad ke-15. Acara ini merupakan tradisi yang dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Acara sekaten berkaitan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam yang ada di Pulau Jawa.

Wali Sanga adalah tokoh utama dibalik lahirnya tradisi sekaten. Sekaten digunakan oleh Wali Sanga untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Pada awalnya sekaten merupakan kelanjutan upacara tradisional yang dilaksanakan oleh raja-raja Jawa sejak zaman Majapahit, sebagai bentuk upacara selamatan untuk menjaga keselamatan kerajaan.

Namun lambat laun tradisi sekaten telah berubah, dan digunakan sebagai sarana untuk penyebaran agama Islam khususnya di Jawa Tengah. Penyebaran agama islam yang ada di Jawa Tengah ini melalui media kesenian gamelan.

Gamelan dijadikan sebagai media penyebaran agama Islam, dikarenakan pada waktu itu masyarakat Jawa menggemari kesenian Jawa yaitu gamelan.

Baca juga   Dari Sport Tourism hingga Sekolah Atlet, Ini Kado Ganjar di Haornas 2022

Hingga pada akhirnya peringatan Maulid Nabi Muhammad pada acara sekaten tidak lagi menggunakan rebana, melainkan menggunakan gamelan sebagai pengiring untuk melantunkan shalawat.

Di Solo sendiri biasanya pagelaran sekaten akan diikuti dengan kegiatan pasar malam selama sebulan penuh. Tanda bahwa pagelaran Sekaten dimulai yaitu dengan membunyikan gamelan yang akan diarak ke masjid.

Acara ini akan berlangsung pada tanggal 5 hingga 12 Rabiul Awal (1 – 8 Oktober 2022), yang mana pada tanggal ini gamelan akan ditabuh atau dibunyikan secara terus menerus. Setelah itu acara akan dilanjutkan dengan Tumplak Wajik dan Grebeg Maulud.

Tumplak Wajik akan dilaksanakan selama dua hari sebelum Grebeg Maulud diadakan. Upacara Tumplak Wajik ini berupa kotekan atau permainan lagu dengan kentongan.

Hal ini dilakukan dan dijadikan sebagai tanda bahwa pembuatan gunungan telah dimulai. Lagu-lagu yang dimainkan dalam Tumplak Wajik adalah Lompong Keli, Owal Awil, Tudhung Setan dan lain sebagainya.

Baca juga   Ibu Kandung Pembuang Mayat Bayi di Solo Ditangkap

Rangkaian acara selanjutnya yaitu ada Grebeg Maulud. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Grebeg Maulud adalah puncak acara dalam tradisi sekaten.

Di dalam Grebeg Maulud terdapat gunungan yang terbuat dari beras ketan, buah-buahan, makanan, dan sayur sayuran.

Gunungan ini ditujukan sebagai wujud doa dan selamatan yang melambangkan kesejahteraan kerajaan. Setelah didoakan, gunungan ini akan dibagikan ke masyarakat.

Sekaten masih dijaga dan dilaksanakan hingga sekarang. Walaupun acara sekaten sempat vakum selama dua tahun akibat dari pandemi Covid-19, kini acara sekaten sudah mulai dibuka kembali. Hal ini dilakukan karena Pandemi sudah cukup longgar.

Sehingga memungkinkan sekaten untuk diadakan kembali. Untuk kamu yang ingin mengunjungi sekaten bisa langsung datang ke Kota Surakarta menikmati meriahnya pagelaran acara yang berlangsung lur.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Pasar Beringharjo, salah satu daya tarik wisatawan. Foto: Humas Pemkot Yogya/Tri

Wisata

HUT ke-266 Kota Jogja Targetkan 1 Juta Wisatawan Berkunjung
Jemparingan merupakan olahraga panahan yang telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Permainan ini berasal dari kata jemparing atau anak panah. Foto: Diskominfo Jateng

Wisata

Olahrasa Lewat Olahraga Tradisional Jemparingan, Mau Coba?
Pemkot Yogyakarta dan Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) kembali memperpanjang kerjasama dalam berbagai bentuk program dan konten yang dilaksanakan di Taman Pintar Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wisata

Kerja Sama Zona Etika Lalu-Lintas di Taman Pintar Diperpanjang
Pelaksana Harian (Plh) Bupati Banjarnegara, Syamsudin saat membuka objek wisata Boardwalk Baruklinting di Desa Blambangan, Minggu (27/3/2022). Foto: Diskominfo Banjarnegara

Wisata

Boardwalk Baruklinting, Destinasi Wisata Baru di Banjarnegara yang Tawarkan Pesona Sawah
Jalan Senopati Yogyakarta bakal dipercantik sebagai upaya mendukung kawasan wisata Malioboro. Foto: Humas Pemkot Yogya

Wisata

Dukung Wisata Malioboro, Penataan Pedestrian Senopati Dimulai
Foto: FPKBL/ Museum Samanhoedi kampung batik Laweyan

Wisata

Laweyan, Hutan Kapas yang Kini Menjelma Menjadi Sentra Batik Berkualitas di Solo
Salah satu destinasi di Bali yang menjadi daya tarik wisatawan. (Foto: ANTARA)

Wisata

Dubes Marina Berg: Bali Jadi Tujuan Favorit Warga Swedia
Wisata edukasi Taman Pintar Yogyakarta miliki beberapa alat peraga baru yang bisa dinikmati wisatawan, terutama saat libur akhir tahun. Foto: Humas Pemkot Yogya

Wisata

Ada yang Baru di Taman Pintar lho, Liburan Akhir Tahun di Yogya Makin Seru