Home / News

Sabtu, 11 Juni 2022 - 23:27 WIB

Warga Terdampak Bendungan Bener Nikmati Keuntungan Berlipat, Karena Lakukan Ini

Warga terdampak proyek Bendungan Bener membentuk dan menjalin kerja sama dengan BBWS Serayu Opak, dalam pemanfaatan lahan greenbelt. Foto: Humas Jateng

Warga terdampak proyek Bendungan Bener membentuk dan menjalin kerja sama dengan BBWS Serayu Opak, dalam pemanfaatan lahan greenbelt. Foto: Humas Jateng

NYATANYA.COM, Wonosobo – Lahan seluas 4.000 meter persegi milik Khomsatun (45), warga Burat, Kecamatan Kepil, Wonosobo, itu memang sudah menjadi milik negara.

Tanah tersebut sudah dibeli pemerintah untuk pembangunan Bendungan Bener dengan harga Rp120.000 per meternya.

Namun siapa sangka, Khomsatun masih bisa mengelola dan memanfaatkan lahan itu bersama ratusan warga terdampak lainnya.

Khomsatun adalah satu dari ratusan warga terdampak Bendungan Bener di Desa Burat, Kecamatan Kepil. Di daerah itu, ada 1.010 hektare lahan yang dibebaskan dan dijadikan greenbelt Bendungan Bener oleh pemerintah.

Namun warga masih bisa mengelola lahan itu. Warga membentuk sebuah koperasi bernama Tirto Mulyo Bogowonto. Koperasi itu menjalin kerja sama dengan BBWS Serayu Opak, dalam pemanfaatan lahan greenbelt.

Peresmian koperasi dilakukan di Desa Burat, Sabtu (11/6/2022). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir untuk menyerahkan SK koperasi pada warga.

Peresmian koperasi dilakukan di Desa Burat, Sabtu (11/6/2022). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir untuk menyerahkan SK koperasi pada warga. Foto: Humas Jateng

“Alhamdulillah seneng banget. Selain dapat uang ganti rugi, kami juga masih dilibatkan untuk mengelola lahan ini. Jadi kami tetap bisa mendapatkan manfaat dari lahan ini, meski bukan milik kami lagi,” kata Khomsatun.

Baca juga   6 Desa di Wadaslintang Siapkan Peta Wisata Terpadu

Ketua Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto, Komarudin mengatakan, awalnya koperasi ini adalah paguyuban yang menampung aspirasi masyarakat terdampak Bendungan Bener.

Setelah proses pembebasan lahan selesai, paguyuban beralih menjadi koperasi yang anggotanya juga masyarakat terdampak.

“Kami membentuk koperasi ini sebagai wadah, agar ada keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan ini. Ini juga sebagai syarat dulu saat pembebasan lahan,” katanya.

Wilayah ini, lanjut Komarudin, akan dijadikan greenbelt. Penghijauan terus dilakukan dengan penanaman sejumlah tanaman buah.

“Jadi nanti bisa kami kelola. Kalau dikelola pihak ketiga, nanti masyarakat tidak merasakan manfaatnya. Makanya kami bentuk koperasi ini agar masyarakat bisa terlibat,” jelasnya.

Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi pembentukan koperasi oleh warga terdampak Bendungan Bener di Wonosobo. Menurutnya, itu bagian dari cara menyelesaikan dengan masyarakat terdampak.

Baca juga   Kasus Gangguan Ginjal Akut di Indonesia Turun Signifikan

“Saya mengucapkan terima kasih, karena pola ini bisa menjadi contoh di daerah lain, sehingga ada cerita baiknya dari proses ini,” kata Ganjar.

Tidak harus berbentuk koperasi, imbuhnya, keterlibatan masyarakat bisa dengan bentuk apapun. Yang penting menurutnya, masyarakat masih bisa memanfaatkan.

“Apapun namanya, yang penting bisa memanfaatkan. Kami siap memberikan pendampingan, pelatihan dan lainnya,” ucapnya.

Ganjar berharap, Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto bisa benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia meminta pengelolaan dilakukan secara profesional dan melibatkan banyak pihak.

“Kerja sama dengan BBWS harus detail. Ini bukan cerita iba, tapi dilibatkan secara profesional. Mereka mengelola kawasan greenbelt ini, siapkan desain pengelolaan yang profesional. Libatkan perguruan tinggi untuk jadi yang diinginkan. Apakah menjadi destinasi wisata dengan beragam produk turunannya, kami siap bantu,” pungkasnya.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Area Manager Communications, Relations & Corporate Social Responsibality Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho. (Foto: ANTARA)

News

Pertamina Jamin Pasokan BBM di DIY Aman Hingga Masa Arus Mudik Lebaran
Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Biro Humas Kemenag)

News

Berikut 10 Poin Penyelenggaraan Haji dan Umroh dari Menag
Presiden Jokowi, Foto: BPMI Setpres

News

Besok Pagi Partai Buruh Unjuk Rasa Kenaikan BBM Serentak di 33 Provinsi, Presiden Jokowi Bilang Begini
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali merencanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada tahun ajaran 2022/2023. Diskominfo Kab.Boyolali

News

Tahun Ajaran 2022/2023, Sekolah di Boyolali Terapkan PTM 100 Persen
Foto: Kominfo Prov. Sumsel

News

Gubernur Minta Sumsel sebagai Daerah Zero Konflik Dipertahankan
Ilustrasi: Agoes Jumianto

News

Saat Geledah Ruang Wali Kota Yogyakarta, KPK Temukan Catatan Khusus Tersangka Haryadi Suyuti
Foto: ANTARA

News

Pertamina: Dua Alasan Jadi Dasar Uji Coba Pembelian BBM Bersubsidi
Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso. Foto: Istimewa

News

Jaga Stabilitas Pangan, BULOG Pastikan Pasokan Beras Aman Enam Bulan ke Depan