NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta di bawah kepemimpinan Walikota Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Heroe Poerwadi selama tahun 2017 sampai 2022 menonjolkan program Gandeng Gendong.
Beberapa pelaku dan tokoh menilai program Gandeng Gendong telah memberikan banyak manfaat dan menjadi kesan usai berakhirnya masa jabatan Haryadi-Heroe.
Terutama dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan yang inklusif di Kota Yogyakarta.
Salah satunya dirasakan Kelompok Kuliner Gandeng Gendong di Kota Yogyakarta, Pakudaya di Kelurahan Pakuncen Kota Yogyakarta.
Pemkot Yogyakarta memiliki program Gandeng Gendong Nglarisi yaitu mewajibkan penyediaan jamuan makan untuk kegiatan seluruh perangkat daerah Pemkot Yogyakarta berasal dari Kelompok Kuliner Gandeng Gendong.
“Kesan-kesan kami setelah lima tahun menjalani program Gandeng Gendong yang diinisiasi Pemkot Yogyakarta selama dijabat Bapak Haryadi dan Bapak Heroe, luar biasa,” kata Koordinator Kelompok Gandeng Gendong Kuliner Pakudaya Kelurahan Pakuncen Kota Yogyakarta, Asri Mikatsih, belum lama ini.
Dia menuturkan sebelumnya ibu-ibu tidak mempunyai usaha dengan program Gandeng Gendong bisa memiliki usaha. Terutama memberdayakan ibu-ibu di kampung.
Kini kelompok kuliner itu tidak hanya melayani jamuan untuk dinas-dinas Pemkot Yogyakarta. Dari program itu, bahkan kelompok kuliner Pakudaya juga menjangkau Pemda DIY dan pihak-pihak swasta.
“Sangat manfaat sekali karena dari kami yang tidak mempunyai usaha dan ibu-ibu yang tidak mempunyai penghasilan, alhamdulilah saat ini bisa mandiri dan mendukung ekonomi keluarga. Kami sangat berharap program ini bisa dimanfaatkan tidak hanya kami di Pakuncen tapi di semua wilayah kelurahan di Kota Yogyakarta,” terang Asri.
Program Gandeng Gandong juga dirasakan bagi para penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta. Menurut Wakil Ketua Komite Disabilitas Kota Yogyakarta Nurul Sa’adah Andriani pada masa pemerintahan Walikota Yogyakarta Haryadi dan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi sangat memperhatikan penyandang disabilitas.
Hal itu terbukti dengan adanya Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2019 terkait penyandang disabilitas.
“Beliau juga juga memperhatikan penyandang disabilitas dari beberapa sisi. Misalnya dari pendidikan inklusi di Kota Yogyakarta dengan adanya unit layanan disabilitas pendidikan. Pada pemberdayaan ekonomi yaitu dilibatkan dalam program Gandeng Gendong Kota Yogyakarta,” papar Nurul.
Di samping itu Pemkot Yogyakarta di masa Haryadi-Heroe juga mendukung adanya Komite Disabilitas Kota Yogyakarta.
Termasuk menginisiasi upaya adanya rumah layanan disabilitas. Dia menilai program-program itu adalah terobosan yang luar biasa.
Begitu pula di mata pandangan anak-anak di Kota Yogyakarta program pembangunan Pemkot Yogyakarta di masa Haryadi-Heroe dinilai ramah anak.
Ketua Forum Anak Kota Yogyakarta, Arif Setiawan menyebut selama kepemimpinan Walikota Yogyakarta Haryadi dan Wakil Walikota Heroe, suara forum anak di Kota Yogyakarta dapat terealisasikan dengan baik.
Dicontohkan pembangunan yang ramah anak seperti adanya tempat bermain anak dan program sekolah ramah anak.
“Kami harap dari Forum Anak Kota Yogyakarta dapat terus bersama bergandeng tangan dengan OPD-OPD Pemkot Yogyakarta dan terlibat dalam pembangunan yang merata khususnya anak-anak di Kota Yogyakarta,” pungkas Arif.
(*/N1)