Home / News

Kamis, 7 April 2022 - 10:57 WIB

Waspada, Mutasi Covid-19 Belum Berakhir! Ditemukan Varian Baru ‘XE’

Warga melintasi mural bertemakan Covid-19 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/3/2022). Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan kasus Covid-19 di 30 provinsi mengalami penurunan dan pada Minggu (13/3/2022) kasus konfirmasi harian Covid-19 turun hingga menyentuh 11.585 setelah sehari sebelumnya tercatat sebanyak 14.900 kasus. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa)

Warga melintasi mural bertemakan Covid-19 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/3/2022). Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan kasus Covid-19 di 30 provinsi mengalami penurunan dan pada Minggu (13/3/2022) kasus konfirmasi harian Covid-19 turun hingga menyentuh 11.585 setelah sehari sebelumnya tercatat sebanyak 14.900 kasus. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa)

NYATANYA.COM, Jakarta – Kabar terbaru itu disampaikan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pada 19 Januari 2022, menurut WHO, varian baru virus Corona (Covid-19) telah ditemukan di Inggris. Varian baru ini disebut XE.

XE merupakan rekombinasi Covid-19 varian Omicron asli, BA.1, dengan subvariannya BA.2 (Omicron Siluman). Menurut WHO, varian XE memiliki strain yang lebih kuat dibandingkan varian virus corona sebelumnya.

Varian XE, kata WHO, tampaknya 10 persen lebih menular dibanding BA.2, yang lebih cepat pertumbuhannya. Namun untuk memastikan tingkat penularannya masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

“Kurang dari 600 sekuens telah dilaporkan,” kata WHO, Selasa (5/4/2022).

Di Inggris, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSCA), mencatat ada 637 kasus XE hingga 22 Maret 2022.

Selain di Inggris, varian itu juga telah ditemukan di Thailand. Di Thailand, kasus itu pertama dilaporkan pada Sabtu (2/4/2022).

Dari hasil laporan Pusat Genomik Medis Rumah Sakit Ramathibodi, Thailand, disebutkan pasien Omicron ‘XE’ hanya mengalami gejala ringan dan kondisinya terus membaik.

Baca juga   Pemkab Sleman Pastikan Sembako selama Ramadan hingga Idulfitri Aman

Meski begitu, diperkirakan varian ‘XE’ itu akan menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru Thailand.

Pakar kesehatan publik dari Boston Children’s Hospital, John Brownstein, meminta agar munculnya varian baru itu tak perlu diresahkan.

Sebab, varian rekombinan semacam itu sudah sering muncul. Bahkan, ia menyebut varian-varian seperti itu bisa hilang dengan sendirinya.

“Saat ini, tidak ada kekhawatiran terhadap kesehatan publik. Varian rekombinan akan terus bermunculan. Pada kenyataannya, itu adalah subvarian XE, berarti kita sudah mendeteksi subvarian XA, XB, XC, dan XD,” kata dia.

Lalu apa gejala yang muncul jika terifeksi varian itu? Gejala awal biasanya adalah kelelahan dan pusing yang diikuti oleh sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan demam.

Beberapa tanda-tanda gastrointestinal lain, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, cukup umum dilaporkan pada orang yang terinfeksi XE.

Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan varian XE merupakan varian yang berasal dari struktur protein Omicron atau B.1.1.529. Tingkat penularan varian itu, menurut dia, harus diwaspadai lantaran merupakan rekombinasi dari dua subvarian Omicron.

Baca juga   Fakta Meninggalnya Dorce Gamalama karena Covid-19, Begini Penjelasan Keluarga dan Rumah Sakit

“Yang membuat kita harus waspada adalah informasi awal yang dirilis menunjukkan varian Omicron XE, 10 persen lebih lebih cepat penyebarannya, kemampuan menginfeksinya, dibandingkan Omicron BA.2,” ujar Dicky.

Pada 5 April 2022 lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, pihaknya belum menemukan adanya varian itu di Indonesia.

“Pemerintah selalu memantau dan menggunakan data terkini dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berbagai penyesuaian kebijakan,” Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

Wiku mengimbau agar masyarakat tidak perlu takut yang berlebihan. Alasannya, karena rekombinasi virus bukanlah suatu hal baru.

“Ketakutan yang berlebihan pun akan berpengaruh pada imunitas tubuh menghadapi berbagai ancaman penularan penyakit di sekitar kita,” ujar Wiku dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).

(N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Tim Tabur Kejagung mengamankan Moh Shonhaji yang merupakan terpidana kasus korupsi pekerjaan pembangunan gedung DPRD Kota Madiun pada 2015. Foto: dok. Puspenkum

News

Buron Korupsi Pembangunan Gedung DPRD Madiun Ditangkap Tim Tabur Kejagung di NTB
Deputi Perlindungan Khusus Anak, Nahar. Foto: Humas KemenPPPA

News

KemenPPPA Dorong Polisi Bongkar Kasus Adopsi Ilegal “Ayah Sejuta Anak” di Bogor
Ilustrasi. Foto: Ist/InfoPublik

News

Sudah Menyebar di 19 Kecamatan, Grobogan Tetapkan Darurat PMK
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate. Foto: Kementerian Kominfo/Istimewa

News

Menkominfo: Google Proyeksi Ekonomi Digital Indonesia Capai Rp2 Ribu Triliun di 2025
Acara penguatan kampung se Kota Yogya yang digelar Pemkot di ruang Bima Balaikota Yogya, Senin (11/4/2022). Foto: Humas

News

Cegah Terjadinya Kejahatan Jalanan, Wawali Minta Perangkat Wilayah Rutin Kontrol Warganya
Polres Boyolali juga menerjunkan anjing K-9 dan metal detector untuk memastikan tidak adanya benda-benda berbahaya di lingkungan gereja. (Foto: Istimewa)

News

Polres Siagakan 410 Personel Amankan Perayaan Paskah di 75 Gereja di Boyolali

News

Per Jumat 21 Januari 2022, Kasus Omicron di Indonesia 1.078, Mayoritas Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Pemkab Sleman bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Pencegahan Korupsi di Ruang Rapat Lantai 3 Sekretariat Daerah Sleman, Kamis (21/4/2022). Foto: Humas Sleman

News

KPK Lakukan Monev Program Pencegahan Korupsi di Pemkab Sleman