Home / Plus

Senin, 30 Mei 2022 - 21:55 WIB

Waspada Pilih Produk Obat, Suplemen dan Kosmetik, BPOM Gandeng Komunitas sebagai Penyuluh

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, di acara BPOM Goes to Community Provinsi Jateng, di Gumaya Tower Hotel, Senin (30/05/2022). Foto: Humas Jateng

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, di acara BPOM Goes to Community Provinsi Jateng, di Gumaya Tower Hotel, Senin (30/05/2022). Foto: Humas Jateng

NYATANYA.COM, Semarang – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membuat terobosan melibatkan organisasi masyarakat dan organisasi profesi sebagai penyuluh, dalam program Community Based Activity (CBA).

Program ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya waspada dalam menggunakan obat-obatan, suplemen, dan kosmetik.

“Kami menyambut baik pembentukan penyuluh ini, karena kita tahu kondisi di masyarakat, terlalu gampang mengonsumsi obat kimia, yang memang mungkin masyarakat tidak begitu memahami dampak-dampak (atau) efek samping obat kimia. Ini butuh edukasi, butuh penyadaran, sehingga pembentukan penyuluh ini hemat kami sangat strategis. Apalagi yang dilibatkan di komunitas ini adalah organisasi-organisasi yang memang ada di masyarakat,” papar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, seusai menghadiri acara BPOM Goes to Community Provinsi Jateng, di Gumaya Tower Hotel Semarang, Senin (30/05/2022).

Organisasi yang dilibatkan, menurut Sekda, adalah organisasi-organisasi yang langsung bersinggungan dengan masyarakat. Sehingga, komunikasi menjadi lebih efektif, dan edukasi akan mudah diberikan.

Ditambahkan, kehati-hatian dalam memilih obat, suplemen dan kosmetik ini, secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Baca juga   Ganjar Dorong Pemerintah Tinjau Ulang Dasar Penetapan UMP

Sebab, masyarakat tidak akan memilih obat, suplemen dan kosmetik berbahaya, yang bisa berdampak buruk bagi kesehatannya.

“Kalau bicara kesehatan, kalau dari penyuluh kan bukan bicara cara mengobati, tapi bagaimana supaya hidup sehat. Apalagi bicara masalah suplemen kan untuk daya tahan dan sebagainya. Itu adalah bagaimana program promosi kesehatan. Jadi masyarakat lebih sadar (bahwa) lebih baik sehat, meskipun sakit itu gratis, tapi tetap lebih baik adalah menjaga pola hidup sehat, tetap sehat,” tuturnya.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI Reri Indriani mengatakan, organisasi masyarakat dan organisasi profesi yang dilibatkan antara lain adalah Karang Taruna, Pramuka, Fatayat NU, Muslimat NU, PKK, Dharma Wanita Persatuan, Persit Kartika Chandra Kirana, IDI, dan lainnya.

Pihaknya membangun sinergitas lintas sektor, untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, dari penyalahgunaan obat atau bahan berbahaya di dalam obat tradisional, suplemen kesehatan, maupun kosmetik.

Terlebih, beber Reri, pada pandemi Covid-19, di mana ada pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang mempromosikan obat dan suplemen secara overclaim. Mereka memanfaatkan momentum kenaikan kebutuhan masyarakat terhadap obat dan suplemen.

Baca juga   Proyek Tol Semarang-Demak Seksi II Ditarget Selesai 28 Oktober 2022

Dijelaskan, berdasarkan penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional terhadap 1.524 responden, disimpulkan sebanyak 79% masyarakat mengonsumsi jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama wabah Covid-19.

“Meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk jamu dan suplemen kesehatan di masa pandemi, memunculkan klaim yang menyesatkan dan berlebihan. Seperti jamu atau herbal yang dapat menyembuhkan Covid, membunuh Covid, dan ini masih dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” ungkap dia.

Maka dari itu, kata Reri, peran serta pemerintah dan masyarakat dalam sisi pengawasan obat dan makanan, sangat penting dalam meningkatkan indeks kesadaran masyarakat terhadap produk yang aman terhadap kesehatan.

Partisipasi masyarakat di bidang kesehatan akan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah, pemilihan dan pengambilan keputusan yang bersifat sistemik, sehingga terbangun komunitas yang sadar akan obat dan makanan yang aman.

(Ul/N1)

Share :

Baca Juga

Febri Aminanto menunjukkan wayang kulit mini karyanya. Febri berhasil mengembangkan usaha wayang kulit mini meski belajar secara otodidak. (Foto: MC Kota Malang)

Plus

Meski Belajar Otodidak, Pemuda Ini Sukses Rintis Usaha Wayang Kulit Mini
Ilustrasi. Foto: Antara

Plus

Jasa Industri Logistik, Paling Cepat Pulih di Tengah Pandemi
Arman Susanto dan alat pendeteksi banjir ciptaannya. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Sebagai Agen Perubahan Pemuda Harus Kreatif dan Inofatif, Ini yang Dilakukan Arman dan Rizky
Pekan Raya Pemalang digelar untuk memopulerkan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pelaku industri kreatif kepada masyarakat. Foto: MC Kab.Pemalang

Plus

Angkat Popularitas Industri Kreatif, Pemkab Pemalang Gelar Pekan Raya
Sebanyak 110 PNS pra purna yang mengikuti pembekalan yang diselenggarakan BKPSDM Kota Yogyakarta. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Jelang Purna Tugas, Ratusan ASN Pemkot Yogya dapat Motivasi dan Pelatihan
Tanaman bambu jenis tutul mempunyai kekhasan dan keunggulan tersendiri termasuk dapat dibonsai. (Foto:istimewa)

Plus

Bambu Tutul Miliki Kekhasan, Bahkan Bisa Dibonsai
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan gowes tersebut sengaja rutin digelar dengan mengajak berbagai komunitas sepeda untuk melihat dan mempromosikan potensi-potensi yang ada di wilayah. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Plus

Yogowes, Cara Unik Pemkot Yogya Kenali Potensi Wilayah
KESAN menyelenggarakan acara Tabligh Akbar berjudul "Ramadan Euphoria" di Masjid Raya KH Hasyim Asyari Jakarta, pada Jumat (14/4/2023). Foto: Ist

Plus

KESAN Semarakkan Malam Lailatul Qadar dengan Tabligh Akbar di Jakarta