Home / News

Sabtu, 5 November 2022 - 03:28 WIB

Waspada! Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 Hampir Dua Kali Lipat, Ini Penyebabnya

Ilustrasi: nyatanya.com

Ilustrasi: nyatanya.com

NYATANYA.COM, Jakarta – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait meningkatnya infeksi Covid-19 hampir dua kali lipat.

PB IDI melihat, kenaikan kasus tersebut disebabkan oleh lengahnya pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan, lemahnya perlindungan bagi kelompok berisiko tinggi seperti lanjut usia, dan lambatnya vaksinasi dosis ketiga.

Ditambah lagi, munculnya varian baru mutasi dari Omicron yang perlu diwaspadai, seperti varian XBB yang kini telah memasuki Indonesia dan juga varian XBC.

Akhir Oktober lalu, Kementerian Kesehatan mengumumkan, terdapat setidaknya delapan kasus varian XBB yang terdeteksi di Indonesia, di mana Jakarta lima kasus dan masing-masing satu kasus di Lampung, Kalimantan dan Bali.

Walau demikian, Kemenkes mengatakan, dari 24 negara yang melaporkan varian XBB belum ada yang informasi tentang kematian ataupun keparahan akibat virus ini.

Jumlah angka kasus dan kematian akibat Covid-19 mengalami peningkatan dua kali lipat jika dibandingkan beberapa pekan lalu, kata Ketua Satuan Tugas Covid Ikatan Dokter Indonesia, dokter Erlina Burhan.

Pada 20 Oktober 2022 lalu, kasus Covid berjumlah 2.307 orang dengan 19 pasien meninggal dunia.

Baca juga   Indonesia Kembali Terima 4 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca

Empat hari kemudian, jumlah kasus sempat mengalami penurunan menjadi 1.703, namun jumlah yang meninggal dunia meningkat tajam dari 13 pasien pada hari sebelumnya menjadi 25 pasien.

Pada awal November ini, jumlah kasus dan kematian meningkat tajam. Selasa (1/11/2022) jumlah kasus mencapai 4.707 dan terus meningkat menjadi 4.873 kasus keesokan harinya.

Angka kematian juga terus meningkat hingga mencapai 34 orang pada akhir Oktober dan masing-masing 32 orang dalam dua hari di awal November sehingga total kematian mencapai 158.695 jiwa.

“Ini harus kita waspadai, jangan terus meningkat kasus dan angka kematiannya,” kata Erlina dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/11/2022).

“Rekomendasi dari IDI adalah pemerintah melakukan antisipasi kenaikan kasus, terutama menjelang libur Natal dan tahun baru. Meningkatkan cakupan vaksinasi booster,” kata Erlina.

“Memperbaiki distribusi atau logistik untuk obat dan vaksin, dan menggalakkan program perilaku hidup bersih dan sehat,” tambahnya.

Mengapa Terjadi Kenaikan?

Dokter Erlina Burhan mengatakan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kasus Covid mengalami peningkatan hampir dua kali lipat.

Baca juga   Satgas Yonif 126/KC Temukan Ladang Ganja Seluas Lima Hektar di Perbatasan RI-PNG

Pertama karena semakin longgarnya pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan.

“Belakangan kasus menurun jadi masyarakat lupa melindungi diri dan aktivitas kehidupan nyaris normal. Orang sudah berkumpul, beramai-ramai, berkegiatan offline di mana-mana dan lupa dengan protokol kesehatan,” katanya.

Kedua adalah lemahnya perlindungan bagi kelompok berisiko tinggi seperti lanjut usia.

“Kita lupa mengawasi dan melindungi orang berisiko tinggi, yaitu orang lansia. Risiko mereka terinfeksi lalu dirawat dan meninggal itu besar, dan juga orang dengan komorbid,” katanya.

Ketiga adalah lambatnya vaksinasi dosis ketiga. Data pemerintah, Rabu (2/11/2022), masyarakat yang menerima vaksin penguat atau booster yaitu sekitar 65,1 juta atau 27,7%.

Angka itu jauh di bawah vaksin dosis pertama sebanyak 205 juta (87,4%) dan vaksin dosis kedua 171,9 juta (73,2%).

“Masyarakat perlu segera mendapatkan vaksin ketiga di tengah kenaikan kasus dan mendorong pemerintah memfasilitasi vaksin dengan cepat. Saya mendengar keluhan masyarakat, sentra vaksin di daerah stok vaksinnya tinggal sedikit dan ada yang kehabisan,” imbuhnya.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Ganjar Pranowo mengecek sejumlah jalur mudik di Jawa Tengah untuk melihat persiapan menyambut pemudik pada Lebaran tahun ini. (Foto: Humas Jateng)

News

Begini Persiapan Jalur Mudik Jateng di Kalikangkung dan Alas Roban yang Dicek Ganjar
Foto: KemenkoPMK

News

Pencairan Dana Stimulan Terdampak Gempa Cianjur Dipercepat, Rusak Berat dari Rp50 Juta Naik Jadi Rp60 Juta
Menko PMK Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa pemerintah belum membahas terkait aturan mudik lebaran pada 2022. Menko Muhadjir meminta masyarakat berjaga-jaga untuk segera melengkapi vaksin hingga dosis kedua bahkan booster. (Foto: Kemenko PMK)

News

Menko PMK: Belum Ada Pembahasan Aturan Mudik Lebaran
Sterilisasi Trotoar di Jalan Jakarta Selatan, Satpol PP mencabut pentil kendaraan yang parkir di atas trotoar. (Foto: Humas DKI Jakarta)

News

Belasan Motor Digembosi, Pemprov DKI Jakarta Realisasikan Bulan Tertib Trotoar 2024
Ilustrasi. Foto: Humas Pemkot Yogya

News

PMK Mewabah, DPP Kota Yogya Perketat Pantauan dan Pemeriksaan Hewan Kurban

News

Sektor Pertanian Tak Tergarap Optimal, Petani Inginkan Bupati Baru di Sleman
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau meninjau lokasi longsor akibat gempa di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022). Foto: Dok.Kementerian PUPR

News

Tertutup Longsor, Menteri PUPR Pastikan Jalan Nasional Cianjur – Puncak Terbuka Siang Ini
Penampakan Gunung Merapi pukul 16.44 WIB. (Foto: nyatanya.com/BPPTKG)

News

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Sampai Malam Ini Sudah 11 Kali Muntahkan Awan Panas Guguran