Home / Wisata

Senin, 3 Oktober 2022 - 21:28 WIB

Wayang Jogja Night Carnival Kembali Digelar di Kawasan Tugu, Ini Tanggalnya

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Andrini Wiramawati dalam jumpa pers pelaksanaan WJNC #7 di Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/10/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya/Tri

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Andrini Wiramawati dalam jumpa pers pelaksanaan WJNC #7 di Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/10/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya/Tri

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-266 Kota Jogja akan dimeriahkan dengan acara Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) pada Sabtu (7/10/2022).

Setelah dua tahun diadakan secara daring, WJNC tahun 2022 kembali digelar di kawasan Tugu Yogyakarta. Kegiatan WJNC pada tahun ini mengangkat tema Lokananta Arjuna Anugraha.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Andrini Wiramawati mengatakan selama dua tahun kemarin karena kondisi pandemi Covid-19, kegiatan WJNC diadakan secara terbatas hybrid daring luring. Namun di tahun ini Kota Yogya sudah level satu sehingga banyak kegiatan sudah diadakan secara langsung.

“Untuk itu WJNC akan kami kembalikan di Tugu Yogyakarta. Kegiatan WJNC menjadi puncak HUT Kota Yogyakarta,” kata Andrini, dalam jumpa pers WJNC #7 di Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/10/2022).

Dia menyatakan WJNC #7 mengusung tema Lokananta Arjuna Anugraha karena sebagai bentuk dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Unesco.

Lokananta merupakan nama seperangkat gamelan sakral di kahyangan yang dimainkan para dewa. Gamelan itu dimainkan oleh para dewa pada upacara tertentu.

Dalam cerita pewayangan gamelan Lokananta ditabuh mengiringi pernikahan Arjuna dengan Sembadra serta Baladewa dengan Erawati.

Baca juga   Akibat Korsleting Listrik, Mobil Hangus Terbakar

“Ada vehicle terkait tema Lokananta yang akan ditampilkan. Gamelan Lokananta juga akan didampingi para bidadari. Setiap kemantren juga ada vehicle tokoh wayang yang ditampilkan,” paparnya.

Kegiatan WJNC yang menampilkan karnaval jalanan tokoh-tokoh pewayangan dari perwakilan 14 kemantren di Kota Yogyakarta. Total ada sekitar 500 peserta dalam WJNC puncak HUT ke-266 Kota Jogja.

Setiap kemantren mengusung tokoh wayang berbeda di antaranya Arjuna dan Sembadra dari Kemantren Gondomanan, Baladewa dan Erawati dari Kemantren Wirobrajan, Bathara Guru dari Kemantren Danurejan, Bathara Durga dari Kemantren Umbulharjo serta Kamajaya Kamaratih dari Kemantren Kotagede.

“Selama dua tahun terakhir ini WJNC masuk kalender event wisata Kemenparekraf bagian dari Kharisma Event Nusantara. WJCN jadi even reguler terfavorit. Tentu ini sangat terbantu karena bisa dipromosikan Kemenparekraf sampai ke luar negeri,” tambah Andrini.

Lokasi WJNC dimulai dari Jalan Jenderal Sudirman, Tugu Yogyakarta dan berbelok ke Jalan Margo Utomo sampai ke Gowongan Kidul. Selama kegiatan WJNC akan menutup sebagian ruas jalan di kawasan Tugu Yogyakarta.

Penutupan jalan dari pukul 17.00 WIB di simpang Pingit, simpang Jetis utara Tugu Yogyakarta, simpang tiga McD Jalan Sudirman dan simpang empat Gramedia ke barat.

Baca juga   'Yogya Satu Bangkit Bersama', Pandangan dan Harapan Sri Sultan Tentang PPKM Level 4

Jalan Diponegoro untuk parkir tamu VIP. Sedangkan masyarakat bisa memanfaatkan parkir di sirip-sirip jalan sekitar kawasan Tugu Yogyakarta misalnya Jalan Gowongan Lor, Jalan Poncowinatan, Jalan Kranggan dan Jalan Pakuningratan.

Sementara itu Tim Kreatif WJNC Bima Setia Nugraha menyampaikan pada tahun ini vehicle utama Lokananta ditampilkan berada di sisi kanan dan kiri Tugu Yogyakarta seolah-olah mengiringi kegiatan WJNC.

Protokol kesehatan juga menjadi perhatian seperti para penampil harus sudah vaksin booster. Selain itu ada dukungan dari Dinas Kesehatan yang menyiagakan ambulans saat kegiatan WJNC.

“Setiap kemantren juga menampilkan vehicle sesuai ketokohan wayang. Misalnya Mantrijeron dengan tokoh wayang Bathara Wisnu membuat kendaraan ketokohannya. Kami juga membatasi setiap penampilan kemantren sekitar 30 peserta,” ucap Bima.

Rencananya WJNC #7 akan dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Termasuk mengundang beberapa kepala daerah yang selama ini bekerja sama dengan Kota Yogyakarta seperti Walikota Solo, Bandung, Semarang, Makassar dan Toba.

WJNC juga ditayangkan langsung melalui akun Youtube Pemkot Jogja dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

(Tri/N1)

Share :

Baca Juga

Bangunan Jembatan Jalur Aksis Budaya di Sungai Elo Mendut tinggal dalam proses penyelesaian kerapian. (Foto: humas/beritamagelang)

Wisata

Pembangunan Jembatan Jalur Aksis Budaya Mendut Sudah Selesai
Bupati Klaten Sri Mulyani mengecek secara langsung kelanjutan proyek revitalisasi Rowo Jombor yang dimulai kembali akhir Oktober lalu. (Foto: Diskominfo Klaten)

Wisata

Digelontor Dana Rp22,5 miliar, Revitalisasi Rawa Jombor Ditarget Rampung 2022
Dirut Ketep Pass menerima sertifikat CHSE dan I Do Care di kantornya. (Foto:Humas/beritamagelang)

Wisata

Objek Wisata Ketep Pass Resmi Tersertifikasi CHSE dan I do Care
Masyarakat adat dan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengunjungi Pasar Wigati di Dusun Kranggan Ringinputih Desa Wringinputih Borobudur Magelang Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022). Foto: Ist

Wisata

Peserta Ruwat Nusantara Singgahi Pasar Wigati Ringinputih Borobudur
Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr.(H.C.) K.H. Ma’ruf Amin dalam kunjungan kerja ke kawasan Borobudur, Kamis (21/4/2022). Foto: Dok.TWC

Wisata

Libur Lebaran 2022, TWC Borobudur Pastikan Kesiapan Sambut Wisatawan
Pawai Karnaval Budaya dalam rangkaian acara Festival Adat Budaya Nusantara II di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (10/12/2022). Foto: Diskominfo Jateng

Wisata

Pawai Karnaval Budaya Meriah, Indonesia “Tumplek-blek” di Borobudur
Porsi Tahu Gimbal Pak Yono, cukup bikin kenyang. (Foto:nyatanya.com/Ignatius Anto)

Wisata

Icip-icip Tahu Gimbal Pak Yono yang Legendaris
Masjid Tiban Wonokerso di Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. (Foto: Diskominfo Jateng)

Wisata

Jejak Wali Songo di Masjid Wonokerso Wonogiri, Cikal Bakal Pembangunan Masjid Demak