Home / Plus

Kamis, 28 Oktober 2021 - 13:26 WIB

Wedang Bledeg, Ramuan Herbal yang Diburu Konsumen Saat Pandemi

Itur Yuliastik dan wedang bledeg produksinya. (Foto: Humas/beritamagelang)

Itur Yuliastik dan wedang bledeg produksinya. (Foto: Humas/beritamagelang)

NYATANYA.COM, Magelang – Dinamakan ‘Wedang Bledeg’ karena rasanya memang ada sensasi seperti tersambar bledeg (petir). Saat menyesapnya terasa aroma wedang herbal, juga ada manisnya, namun ketika sampai kerongkongan baru terasa aroma pedasnya yang menggigit.

Wedang Bledeg dibuat dengan racikan berbagai ramuan empon-empon, seperti jahe, kunir, sere, jeruk nipis, kayu secang, cengkih, daun pala dan daun kayu manis. Yang membedakan, wedang ini diberi campuran cabai sehingga ada rasa pedasnya. Namun, bukan sembarang cabai yang digunakan, melainkan yang ditanam secara organik.

“Cabai saya tanam sendiri, kemudian saya cuci bersih, kukus kemudian baru dikeringkan,” katanya.

Adalah Itur Yuliastik (47), wanita yang tinggal di Santan Wonokromo RT 007/002 Sumberejo, Mertoyudan, Magelang, sang pemilik usaha Wedang Bledeg. Bahkan Wedang Bledeg ini menjadi best seller dari 13 produk minuman herbal yang dibuatnya dan banyak diburu oleh konsumen.

Itur menjelaskan usaha ini dirintis sejak awal pandemi Covid-19 dua tahun lalu.

“Pandemi Covid justru menjadi berkah bagi saya,” ujar wanita ramah ini.

Baca juga   Tingkatkan Pelayanan, Polres Magelang Canangkan Zona Integritas WBK Menuju WBBM

Ia membuat usaha wedang uwuh atau minuman kesehatan alami, yang saat itu banyak diburu warga untuk menjaga daya tahan tubuh. Tidak tanggung-tanggung, dirinya langsung berburu wedang uwuh dari berbagai wilayah seperti Yogyakarta dan Solo untuk dipelajari dan sebagai perbandingan.

“Terus terang saya sering sedih karena banyak menemui kemasan wedang uwuh yang kurang higienis. Padahal ini kan minuman untuk kesehatan. Jadi saya membuat wedang uwuh yang benar-benar bersih dengan konsep yang berbeda. Konsumen tinggal menyeduh tanpa harus takut ramuan ini berjamur,” katanya.

Maka dengan mengusung brand “Wedange Ndoro”, ia mulai meracik berbagai minuman herbal dengan bahan alami atau empon-empon. Sebut saja Wedang Bledeg, Rempus, Golden Rempon, Uwuh, Rempon Ndoro, dan Gujaser. Berbagai teh celup juga dibuat, seperti teh daun kelor, kumis kucing, alpukat, sukun, sirsak dan kersen dibawah naungan CV Totalindo Gemilang Magelang.

Usaha yang ia kembangkan akhirnya membuahkan hasil. Kini ia mampu merekrut sebanyak 10 karyawan. Belum lagi karyawan magang terdiri dari pelajar dan mahasiswa.

Baca juga   Es Coklat Impian Pelepas Dahaga yang Lagi Viral di Yogya, Targetnya Buka 100 Outlet

Tidak hanya itu, rumah yang berdiri di atas tanah 3 hektar ini, sekaligus dijadikan pabrik. Omzet setiap bulan terus bertambah. Pemasaran tidak sulit karena selain offline, ia juga mengembangkan secara online melalui marketplace. Bahkan produk minuman herbal ini sering dipesan untuk hampers. Terakhir ia mendapat pesanan ratusan hampers ekslusif dari Wakil Menteri Pertahanan.

Ia sengaja memberi brand “Wedange Ndoro” karena tanah yang ditempati dulunya milik para ndoro atau tuan tanah.

“Jadi hanya untuk mengenang saja,” ujarnya.

Itur mengaku benar-benar bersyukur karena menemukan usaha ini. Sebelumnya ia jatuh bangun dalam membangun usaha. Seperti usaha budi daya terong maupun cabai.

“Banyak ditipunya oleh pihak mitra,” katanya sambil tertawa getir.

Untuk mendapatkan bahan baku, ia juga mengaku tidak kesulitan karena sudah ada kerja sama dengan supplier.

Berkat usaha yang dirintisnya, Itur kini juga sering diminta untuk menjadi narasumber berbagai kegiatan. Juga menjadi dosen dan guru tamu di beberapa universitas dan sekolah. (*)

Share :

Baca Juga

Paguyuban Tosan Aji Bumi Phala, Kabupaten Temanggung, menggelar silahturahmi dan sarasehan yang diikuti oleh pengurus dan anggota di Wisma Joglo Amarta, Mbero, Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Sabtu (13/2/2022). (Foto: MC.TMG)

Plus

Paguyuban Tosan Aji Bumi Phala Gelar Sarasehan
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang saat ini mengupayakan perluasan lahan tanam biofarmaka memanfaatkan pekarangan warga Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. (Foto: humas/beritamagelang)

Plus

Kampung Rempah Borobudur Kembangkan Biofarmaka di Pekarangan Warga
Ahmad Ikliluddin, salah satu dokter spesialis mata di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. (Foto:Istimewa)

Plus

Mudah Serang Usaia Anak-Anak, Retinoblastoma Perlu Segera Ditangani
Bubur nasi, nasi putih hingga aneka pilihan sayur dan lauk-pauk khas Omah Kluwih ditempatkan di meja prasmanan dan di gerobak angkringan. (Foto: istimewa)

Plus

Bubur Nasi di Omah Kluwih, Gurih dan Wangi
Komunitas Agus Bumi Indonesia saat kopdar. Foto: Dok.ABI

Plus

Seru! Digelar di Museum TNI AD, Upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI dengan 77 Peserta Bernama Agus
Kea menampilkan enam busana EuphoRia by MissKea di ajang Jogja Muslim Fashion Parade (JMFP) 2022 yang digelar di Sleman City Hall Yogyakarta, Sabtu (9/4/2022). Foto: IStimewa/Dok.Kea

Plus

Kea Rievania, Perancang Busana Cilik dari Semarang yang Miliki Segudang Prestasi
Krenova digelar untuk mendorong terbentuknya budaya kreativitas di masyarakat. (Foto: Diskominfo Jateng)

Plus

Jamu Asam Urat Karya Siswa MAN Raih Juara Krenova 2021
Gezeh Touring Community menggelar upacara bendera di Monumen Pangsar Jenderal Sudirman, Desa Gelaran, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gununkidul, Rabu (17/8/2022). Foto: Ist

Plus

Gezeh Touring Community Gelar Upacara HUT RI di Monumen Perjuangan Pangsar Jenderal Sudirman