NYATANYA.COM, Yogyakarta – Sebanyak 80 generasi milenial masih menunjukkan semangatnya mengikuti Workshop Penulisan Puisi, Cerpen dan Naskah Lakon bertajuk “Daulat Sastra Jogja” di Sanggar Anak Alam (Salam) Jogja, Kamis (23/6) lalu.
Rincian jumlah pesertanya, yakni penulisan puisi dan cerpen ada 60 peserta (masing-masing 30 peserta) dan penulisan naskah lakon 20 peserta.
Khusus untuk peserta penulisan naskah lakon sudah mulai praktik menulis naskah lakon dan diharapkan suatu saat bisa terpilih untuk dipentaskan, sebagai tindak lanjut dari workshop tersebut.
Salah satu peserta Workshop Penulisan Naskah Lakon, Sebastian Nicolay atau akrab disapa Nico menjelaskan, ia sudah menyiapkan naskah lakon, yaitu bercerita seputar perdebatan antara dalang wayang kulit masih berusia muda dengan dalang yang sudah tua tentang penggunaan iringan musik.
“Dalang tua sangat berharap agar dalang muda tersebut menggunakan alat-alat musik tradisional saja sesuai pakem. Namun, dalang muda berkeinginan kuat untuk dapat menambah alat-alat musik modern, akhirnya keinginan tersebut bisa terwujud dalam suatu pagelaran wayang kulit,” ungkap Nico.
Siswa kelas X SMAN 6 Jogja ini berharap, ke depan bisa banyak membuat karya naskah lakon dan banyak yang bisa dipentaskan di berbagai tempat maupun dibuat suatu buku.
Ia mengaku mendapat banyak motivasi untuk bisa banyak berkarya, baik dari pemateri utama penulisan naskah lakon, Nunung Deni Puspitasari dan pemateri tamu, Fajar Suharno.
Rekan Nico, Anggita Noviana R yang baru saja lulus dari SMAN 1 Sanden Bantul menambahkan, baik Fajar Suharno maupun Nunung Deni Puspitasari bisa menjadi inspirasi tersendiri untuk bisa produktif dalam berkarya membuat naskah lakon.
“Pak Fajar saat membagikan pengalamannya, beberapa karya naskah lakonnya dibuat setelah melalui tahapan observasi, lalu bisa menjadi karya naskah lakon seperti teater dan akhirnya bisa dipentaskan di berbagai tempat. Kalau saya lebih tertarik membuat naskah lakon untuk film termasuk film pendek,” papar Anggita.
Sementara itu perwakilan peserta Workshop Penulisan Cerpen, Devy Kusumawati, Aulia Pramesta Justin Arlindo dan Nada Shoba AR mengaku senang dapat mengikuti kegiatan tersebut.
Mereka merasa mendapat banyak tambahan ilmu, pengalaman dan wawasan sehingga semakin memotivasi untuk bisa menghasilkan karya-karya cerpen yang berkualitas serta memberi banyak manfaat.
“Kami merasa semakin percaya diri dan bisa lancar untuk membuat cerpen,” tandas Aulia.
Sedangkan Muh. Haikal PL yang baru saja lulus dari SMA Muhammadiyah 3 Jogja mengungkapkan sejak masuk SMA sangat tertarik untuk membuat karya-karya puisi.
Ketika ada informasi Workshop Penulisan Puisi Daulat Sastra Jogja, ia langsung mendaftar.
“Alhamdulillah, setelah saya membuat contoh karya dan ada seleksi termasuk yang dapat lolos ikut workshop. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin diselenggarakan, agar semakin banyak yang tertarik di bidang sastra antara lain puisi, naskah lakon dan cerpen,” ungkap Haikal.
(*/N3)