NYATANYA.COM, Bantul – Mengulang sukses gelaran tahun sebelumnya, foto hasil kontes World Press Photo ke-65 yang menyajikan kisah-kisah penting dunia kembali digelar di Pendhapa Art Space Jalan Lingkar Selatan, Tegal Krapyak, Panggungharjo, Sewon Bantul.
Pembukaan pameran akan dilakukan oleh Direktur Erasmus Huis Yolande Melsert, pada Jumat (7/10/2022) malam mulai pukul 19.30 WIB. Sedangkan pamerannya sendiri akan berlangsung hingga Minggu (30/10/2022).
Sebelumnya, pameran World Press Photo 2022 ini, telah digelar di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis di Jakarta, 9 September 2022 sampai 1 Oktober 2022.

Jaef de Boer, selaku First Secretary Culture anf Communication Erasmus Huis mengatakan, bahwa kontes World Press Photo tahunan, merupakan karya foto jurnalistik dan dokumenter terbaik yang dihasilkan selama satu tahun terakhir.
Untuk tahun ini, mereka meluncurkan strategi regional untuk memberikan prespektif yang lebih global dan keseimbangan geografis lebih baik, mengubah pengaturan dan penjurian kontes tahunan ini.
“Dalam kontes tahunan ini, terdapat 24 pemenang dari 23 negara termasuk pewarta foto Indonesia Abriansyah Liberto yang telah memenangkan kontes World Photo kategori proyek jangka panjang untuk Asia Tenggara dan Oseania.
Proyeknya, ‘Haze’ menyoroti tentang kebakaran hutan yang semakin meluas di Indonesia,” papar Jaef de Boer.
Dikatakan Jaef de Boer, ada enam wilayah dalam model kontes baru (Afrika, Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia Tenggara dan Oseania) yang setiap juri dari berbagai wilayah terdiri dari lima profesional atau bekerja pada wilayah tersebut, berdasarkan jarak dan keahliannya.
“Salah satu juri wilayah Asia Tenggara dan Oseania yaitu storyteller dan educator Yoppy Pieter dari Indonesia,” imbuh Jaef de Boer.
Ketua umum juri Rena Effendi mengungkapkan, kontes World Press Photo, mengabadikan foto jurnalistik dan dokumenter terbaik tahun sebelumnya.
Tahun ini, para pemenang dipilih dari 64.823 foto dengan format judul bebas, dikuti oleh 4.066 fotografer dari 130 negara.
“Bersama-sama para pemenang dari berbagai dunia memberikan penghormatan kepada masa lalu, sembari menjalani masa kini dan menyambut masa depan,” kata Rena Effendi.
(*/Aja)