Home / Plus

Selasa, 22 Februari 2022 - 11:07 WIB

Wow, TP PKK Kendal Pecahkan Rekor MURI Perempuan Minum Kopi Terbanyak

Perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jawa Tengah, Wida menyerahkan piagam penghargaan rekor MURI kepada TP PKK Kabupaten Kendal yang berhasil memecahkan rekor perempuan minum kopi terbanyak dengan hasil verifikasi sebanyak 5.555 orang peserta. (Foto: Diskominfo Kendal)

Perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jawa Tengah, Wida menyerahkan piagam penghargaan rekor MURI kepada TP PKK Kabupaten Kendal yang berhasil memecahkan rekor perempuan minum kopi terbanyak dengan hasil verifikasi sebanyak 5.555 orang peserta. (Foto: Diskominfo Kendal)

NYATANYA.COM, Kendal – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kendal berhasil memecahkan rekor perempuan minum kopi terbanyak, yang diikuti lebih dari 5 ribu orang peserta, Jumat (18/2/2021).

Perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jawa Tengah, Wida menyampaikan, perempuan minum kopi terbanyak sudah pernah dipecahkan oleh Provinsi Lampung, dengan peserta sebanyak 2.664 orang peserta. Dan di Kabupaten Kendal, pada Jumat (18/2/2022), sudah terlaksana dengan hasil verifikasi sebanyak 5.555 orang peserta.

“Atas verifikasi tersebut, sehingga kami mewakili Ketua Umum MURI mengumumkan, Rekor MURI yang dulu dipecahkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung, hari ini telah berhasil ditumbangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal,” ungkapnya.

Sebagai bukti tercatatnya rekor muri, diserahkan penganugerahan piagam penghargaan MURI kepada penyelenggara dan pemarkarsa, yaitu kepada Ketua TP PKK Kabupaten Kendal.

Baca juga   Ketum PWI Pusat Launching Anugerah Adinegoro 2024, Upaya Jaga Jurnalisme Berkualitas

Ketua TP PKK Kabupaten Kendal Wynne Frederica menyampaikan, kegiatan perempuan minum kopi merupakan komitmen dari Bupati dan Wakil Bupati Kendal untuk memajukan UMKM kopi.

“Kita juga pernah diskusi bagaimana nanti bisa memperkenalkan kopi Kendal ini tidak hanya di tingkat nasional, namun juga ditingkat internasional,” ujar Caca, sapaan akrabnya.

Disampaikan, ke depannya akan ada tindak lanjut bersama, jika minuman kopi yang ada di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kendal, harus Kopi Kendal.

“Jadi kita harus mencintai produk sendiri. Tidak hanya kampanye, tapi kita harus bisa mempraktikkan sehari-hari, yang kita minum kopinya harus kopi Kendal. Seperti Pak Bupati, setiap hari ya minum kopinya asli kopi Kendal, karena saya sendiri yang membuatkannya,” terangnya.

Baca juga   Pujafest 2022, Kolaborasi Dunia Pariwisata dan Pengembangan UMKM Digelar di Candi Prambanan

Ditambahkan, kopi itu bukan hanya soal untuk diminum, tetapi juga bisa menjadi fesyen. Seperti selendang yang digunakannya, terbuat dari biji kopi asli Kabupaten Kendal, yang dibuat oleh desainer Kendal bersama siwa SMK 1 di Kabupaten Kendal.

Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud menyampaikan, kopi bukan sekadar minuman dan elemen ekonomi, tetapi kopi sudah menjadi ideologi.

“Karena, orang dari manapun, dari ras manapun, dari daerah manapun, dan dari segmen sosial manapun, meminumnya (kopi) dan menikmatinya,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Amir, pihaknya akan mendukung dengan segala potensi keperpihakkan pemberitaan terkait UMKM di Kendal.

(N1)

Share :

Baca Juga

Kepada Ganjar, Awal menjelaskan, produk yang dibawanya adalah hasil kreasi dari para penyandang disabilitas di Kebumen. (Foto: Humas Jateng)

Plus

Bahagianya Awaludin, Disabilitas yang Kaos Kreasinya Dibeli Ganjar
Muslih dan porang olahan produksinya. (Foto:Humas/beritamagelang)

Plus

Jauh Sebelum Booming, Muslih Sukses Olah Porang Jadi Bakso dan Rendang
Tanaman kucing-kucingan mempunyai sejumlah nama lain. (Foto: Istimewa)

Plus

Kucing-kucingan Stop Diare dan Disentri
Desa Karangrejo Kecamatan Borobudur Magelang menjadi salah satu desa pilot project smart village. (Foto: humas/beritamagelang)

Plus

Mantul Lur, 25 Desa di Magelang Jadi Pilot Project Smart Village
Ilustrasi, Kementerian ESDM - ITB bekerja sama melakukan uji coba bensin sawit atau Bensa, Senin (25/01/2022). (Foto: Dok. Kementerian ESDM)

Plus

Bensa, Varian Baru Bahan Bakar Nonfosil
Jamu Ginggang yang dirintis pada 1930-an oleh Mbah Joyo Tan Ginggang, hingga kini masih lestari hingga generasi kelima. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Plus

Jamu Ginggang yang Melegenda Itu Kini Juga Merambah Jualan Online
Mayor Arh Mespan. (Foto: istimewa)

Plus

Mayor Arh Mespan: Saya Harap Klinik Banyu Urip Tetap Amanah Jadi Angin Segar Penderita Buta Warna
Foto: Humas Jateng

Plus

Ganjar Pranowo Kagumi Anak-anak Desa Grinting Boyolali yang Berkesenian Sejak Dini