NYATANYA.COM, Kendal – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kendal berhasil memecahkan rekor perempuan minum kopi terbanyak, yang diikuti lebih dari 5 ribu orang peserta, Jumat (18/2/2021).
Perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jawa Tengah, Wida menyampaikan, perempuan minum kopi terbanyak sudah pernah dipecahkan oleh Provinsi Lampung, dengan peserta sebanyak 2.664 orang peserta. Dan di Kabupaten Kendal, pada Jumat (18/2/2022), sudah terlaksana dengan hasil verifikasi sebanyak 5.555 orang peserta.
“Atas verifikasi tersebut, sehingga kami mewakili Ketua Umum MURI mengumumkan, Rekor MURI yang dulu dipecahkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung, hari ini telah berhasil ditumbangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal,” ungkapnya.
Sebagai bukti tercatatnya rekor muri, diserahkan penganugerahan piagam penghargaan MURI kepada penyelenggara dan pemarkarsa, yaitu kepada Ketua TP PKK Kabupaten Kendal.
Ketua TP PKK Kabupaten Kendal Wynne Frederica menyampaikan, kegiatan perempuan minum kopi merupakan komitmen dari Bupati dan Wakil Bupati Kendal untuk memajukan UMKM kopi.
“Kita juga pernah diskusi bagaimana nanti bisa memperkenalkan kopi Kendal ini tidak hanya di tingkat nasional, namun juga ditingkat internasional,” ujar Caca, sapaan akrabnya.
Disampaikan, ke depannya akan ada tindak lanjut bersama, jika minuman kopi yang ada di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kendal, harus Kopi Kendal.
“Jadi kita harus mencintai produk sendiri. Tidak hanya kampanye, tapi kita harus bisa mempraktikkan sehari-hari, yang kita minum kopinya harus kopi Kendal. Seperti Pak Bupati, setiap hari ya minum kopinya asli kopi Kendal, karena saya sendiri yang membuatkannya,” terangnya.
Ditambahkan, kopi itu bukan hanya soal untuk diminum, tetapi juga bisa menjadi fesyen. Seperti selendang yang digunakannya, terbuat dari biji kopi asli Kabupaten Kendal, yang dibuat oleh desainer Kendal bersama siwa SMK 1 di Kabupaten Kendal.
Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud menyampaikan, kopi bukan sekadar minuman dan elemen ekonomi, tetapi kopi sudah menjadi ideologi.
“Karena, orang dari manapun, dari ras manapun, dari daerah manapun, dan dari segmen sosial manapun, meminumnya (kopi) dan menikmatinya,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Amir, pihaknya akan mendukung dengan segala potensi keperpihakkan pemberitaan terkait UMKM di Kendal.
(N1)