Home / Panggung

Jumat, 17 September 2021 - 15:22 WIB

YK48 Film Dokumenter Sejarah Perfilman Yogya Mulai Diproduksi

Syuting film YK48 produksi Pehagengsi. (Foto: Dokumentasi Pehagengsi)

Syuting film YK48 produksi Pehagengsi. (Foto: Dokumentasi Pehagengsi)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Sebuah film dokumenter berjudul YK48 bulan ini, tepatnya 6 September 2021 lalu, mulai melaksanakan syuting hari pertamanya di kawasan Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Film ini mencoba melakukan eksplorasi sejarah film Indonesia di Yogyakarta. Sejak hadirnya Kine Drama Institut di tahun 1947, lahirnya berbagai festival film di Yogyakarta yang diselenggarakan berbagai pihak, hingga munculnya kecenderungan para pembuat film yang menjadikan Yogyakarta sebagai “studio terbuka”, di mana syuting film dilakukan dengan memanfaatkan karakteristik ruang daerah ini.

“Pertanyaannya kemudian, setelah kemeriahan ini apa yang tersisa? Adakah regenerasi? Adakah jaminan film Yogyakarta masih akan meriah hingga 10 tahun mendatang? Hingga pertanyaan besarnya: Sebagai produk kebudayaan, apa sih ‘Film Jogja’ itu?” ungkap Kiki Pea, sutradara film YK48 dalam rilis yang diterima nyatanya.com, Jumat (17/9/2021).

Baca juga   JogjaROCKarta Festival 2022 Ubah Tema, Konsep, dan Venue, Ini Penjelasan Lengkap Promotor
Kiki Pea, sutradara film YK48. (Foto: Dokumentasi Pehagengsi)

Film YK48 diproduksi oleh PEHAGENGSI, sebuah rumah produksi asal Yogyakarta, yang telah memiliki beberapa catatan pencapaian, seperti Winner Regional Indonesia 21st DigiCon Hong Kong 2019, Bulan Film Nasional 2020, dan yang terbaru adalah dirilisnya tiga film pendek di GoPlay pada tahun ini.

Menurut Produser film YK48, Rifqi Mansur Maya, “Yogyakarta adalah salah satu titik tolak sejarah perfilman di Indonesia. Melalui film YK48 diharapkan kita bisa saling menghargai dan menghidupi sejarah kota kita masing-masing.”

Agar memiliki informasi dan data yang kuat, sejak Mei 2020 riset untuk keperluan film ini dilaksanakan secara mandiri oleh Kiki Pea, Rifqi Mansur Maya, dan Umi Lestari.

Pada Juli 2020, karena kesibukan menjadi pengajar di sebuah PTS, Umi Lestari mengundurkan diri dan dilanjutkan oleh Manshur Zikri dari Milisi Film.

Baca juga   Laura Basuki Raih Penghargaan Silver Bear di Berlin International Film Festival 2022

“Yang menjadi PR dalam riset film ini ialah menemukan metode pembacaan yang paling pas terhadap perkembangan film Yogyakarta dari sudut pandang sineas generasi mutakhir. Gap pengetahuan tentang sejarah film di generasi muda menjadi tantangan tersendiri yang coba disiasati dengan menghadirkan film YK48,” papar Manshur Zikri.

Film YK48 diharapkan dapat memberikan tawaran baru pemaparan dan pemaknaan sejarah film di Yogyakarta. Selain itu juga sebagai salah satu cara agar film Yogyakarta dapat juga melebur dan jadi primadona di masyarakat. Seperti halnya musik Yogyakarta yang hingga saat ini sangat dekat, bahkan membentuk cara bersikap masyarakat. (Aja)

Share :

Baca Juga

Via Vallen dan Chevra Yolandi. (Foto: Instagram @viavallen)

Panggung

“Agakugu Cigintaga Kagamugu”, Via Vallen Pamer Kemesraan
Pameran museum dengan kegiatan Jogja Museum Expo (JME) secara resmi dibuka, Kamis (12/8/2021). (Foto: dokumentasi JME)

Panggung

Yuk, Nonton Jogja Museum Expo dengan Teknologi 360
Gelar Seni Budaya Yogyakarya (GSBY) ke-20 yang digelar Sabtu (19/3/2022) di Gedung Sekar Wijaya Kusuma, Kompleks TMII, Cipayung, Jakarta Timur. (Foto: Humas Pemda DIY)

Panggung

Gelar Seni Budaya Fokuskan Pemulihan Pariwisata dan Penguatan Nilai Kultural
Citra etnik dan modern diramu menjadi style yang unik dan sekaligus apik. (Foto: Dokumentasi Yayasan Biennale Yogyakarta)

Panggung

Biennale Jogja XVI Munculkan Usulan Hari Batik Diganti Hari Kain Tradisional
Karya Arifin Lancor, Pesta Rakyat (70x90) akrilik di atas kanvas, 2021. (Foto: Ist/Katalog)

Panggung

Kelompok Java Drawing Pameran ‘Bledug’ di Djawata Resort & Laborat Art
Meet & Greet film Nagih Janji Cinta di kompleks SCH. Foto: Ist

Panggung

Meet and Greet Bintang Film “Nagih Janji Cinta”, Ngajak Baper di Tanggal 8 Desember
Grace dan karyanya berjudul 'Peace'. (Foto: dokumentasi pribadi)

Panggung

Pasangan Perupa Grace dan Dedok, Wakili Indonesia di Pameran Pertukaran Seni Internasional ke-20 Jepang
Kukejar Mimpi, salah satu film yang tayang di Cinepolis Lippo Plaza Jogja Minggu 24 Maret 2024. (Istimewa)

Panggung

Jadwal Bioskop Cinepolis Lippo Plaza Jogja Minggu 24 Maret 2024, Kukejar Mimpi