NYATANYA.COM, Gunungkidul – Yogyakarta Royal Orchestra atau Orkestra Kagungan Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang bernaung di bawah Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhamardawa Keraton Yogyakarta sukses menggelar Konser Akhir Tahun pada Senin (20/12/2021) pukul 19.00 WIB di Taman Budaya Gunungkidul, sekaligus mangayubagya Peresmian Taman Budaya Gunungkidul.
“Konser ini menjadi istimewa karena selain turut mangayubagya Peresmian Taman Budaya Gunungkidul, konsep repertoar yang akan ditampilkan adalah lagu-lagu Jawa, tembang dolanan, seperti Lir Ilir, Lela Ledhung, Cublak Cublak Suweng, dan sebagainya. Lebih istimewanya lagi, karena pada kesempatan ini teman-teman Yogyakarta Royal Orchestra berkolaborasi, dengan violinist asal Jerman keturunan Indonesia, Iskandar Widjaja, lalu berkolaborasi juga dengan sinden dan wiyaga yang akan memainkan gender dan siter,” papar KPH Notonegoro selaku Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa.
Konser Akhir Tahun Yogyakarta Royal Orchestra featuring Iskandar Widjaja ini menghadirkan 6 repertoar yaitu: Lir Ilir, Suwe Ora Jamu, Lela Ledhung, Jenang Gula, Medley Suara Suling – Menthok Menthok, dan Cublak-Cublak Suweng. Lima repertoar pertama diaransemen oleh ML. Widyoyitnowaditro atau yang lebih dikenal dengan Joko ‘Lemazh’ Suprayitno.
Sementara untuk repertoar Cublak-Cublak Suweng diaransemen oleh MW. Widyowiryamardowo atau yang lebih akrab disapa Budhi Ngurah, selaku conductor pada Konser Akhir Tahun Yogyakarta Royal Orchestra.
Konser Akhir Tahun Yogyakarta Royal Orchestra yang direncanakan akan digelar setiap tahunnya ini merupakan selebrasi dari berbagai momen. Selain ikut memeriahkan Peresmian Taman Budaya Gunungkidul, repertoar dari Konser Akhir Tahun ini juga mewakili berbagai hal yang patut dirayakan.
Lagu Lela Ledhung, sebuah lagu yang bermakna ungkapan cinta orang tua kepada anak-anaknya melalui lirik yang mengandung doa dan harapan, dirasa tepat dibawakan jelang momen perayaan Hari Ibu pada 22 Desember mendatang.
“Selain Lela Ledhung yang erat kaitannya dengan kasih orang tua terutama Ibu yang pas dibawakan jelang perayaan Hari Ibu, ada juga lagu Suwe Ora Jamu dan Jenang Gula. Dua lagu ini kan menceritakan tentang bagaimana orang lama tidak bertemu, dan harapan untuk tidak saling melupakan meski lama tak berjumpa. Rasanya cukup pas dengan situasi saat ini yang masih berada di tengah pandemi,” ungkap KPH Notonegoro dalam rilis Media Center Kraton Jogja yang diterima nyatanya.com, Sabtu (18/12/2021).
Lagu-lagu Jawa yang akan ditampilkan dalam format orkestra oleh Yogyakarta Royal Orchestra dalam Konser Akhir Tahun kali ini juga akan menghadirkan kolaborasi dengan instrumen gamelan. MW. Susilomadyo dan MB. Jatipurno, dua Abdi Dalem Wiyaga Kridhamardawa akan turut berkolaborasi memainkan gamelan berupa gender dan siter.
Pun Nyi MB. Larasati, Abdi Dalem Pasinden Kridhamardawa juga akan bergabung dalam Konser Akhir Tahun Yogyakarta Royal Orchestra. Tak hanya itu, beberapa Abdi Dalem Mataya (penari) juga akan tampil dalam konser yang digelar di Taman Budaya Gunungkidul ini.
Selain itu, kehadiran violinist soloist berkebangsaan Jerman keturunan Indonesia, Iskandar Widjaja juga akan memeriahkan Konser Akhir Tahun Yogyakarta Royal Orchestra.
“Kebetulan Iskandar Widjaja sedang ada project di Yogyakarta, lalu bersedia tampil di Konser Akhir Tahun Yogyakarta Royal Orchestra. Rencananya Iskandar akan memainkan lagu Lir Ilir,” terang KPH Notonegoro.
(Aja)