NYATANYA.COM, Boyolali – Zalfaa Azalia Pursita (21) terpilih menjadi Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah, setelah dirinya sukses merebut juara I Pemilihan Final Raya Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 yang digelar Minggu (20/6/2021) di Hotel MG Setos Semarang.
Zalfaa yang masih berstatus mahasiswa semester 6 di Universitas Sebelas Maret ini berhasil mengalahkan 17 finalis dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Para finalis tersebut terjaring dari seleksi administrasi yang dilanjutkan dengan seleksi wawancara yang dimulai sejak Februari lalu.
“Saya dapat info dari Instagram Duta Bahasa Jateng dan terus kabar terbaru yang dibagikan. Sebenarnya, saya sudah daftar pada tahun 2020 kemarin, tapi ternyata acara dibatalkan karena Covid-19. Tahun ini daftar lagi, ikut seleksi berkas, kemudian wawancara hingga dinyatakan menjadi finalis Duta Bahasa,” ungkap Zalfaa sebagaimana dirilis Diskominfo Kabupaten Boyolali, Jumat (24/6/2021).
Diceritakan Zalfaa, pada awal pendaftaran seleksi administrasi ada 190 orang, kemudian diseleksi secara administratif menjadi 40 orang. Selanjutnya, para kandidat melakukan seleksi wawancara hingga akhirnya mengerucut pada 17 nama finalis. Kemudian 17 finalis harus melalui sejumlah tahapan, antara lain, pembekalan daring, Bimbingan Teknis Kebahasaan dan Kesastraan Berbasis Teknologi Informasi, serta tahap penilaian.
“Alhamdulillah, setelah melalui itu semua, pada saat final raya dinyatakan sebagai pemenang utama,” ungkap mahasiswi jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini.
Zalfaa mengaku mengikuti pemilihan tersebut karena suka membaca dan ingin menyebarkan semangat literasi ke anak muda. Menurutnya, anak muda sekarang harus membaca buku jika dibandingkan dengan hanya menggulir linimasa media sosial. Selain itu, dia juga ingin bertemu dengan teman yang bisa diajak kolaborasi untuk membuat kegiatan berbasis literasi agar bermanfaat dan bisa disebarkan secara luas.
“Semoga saya dapat menyebarkan semangat literasi ke teman-teman. Dengan tingkat literasi yang tinggi, otomatis sumber daya manusia kualitasnya akan meningkat. Kalau SDM bagus, bakal berpengaruh positif ke lingkungan maupun pembangunan berkelanjutan,” pungkas Zalfaa. (*)