Home / News

Selasa, 13 Juli 2021 - 11:23 WIB

Zona Merah Covid-19 di Jateng Turun

Ganjar Pranowo. (Foto:nyatanya.com/Humas Jateng)

Ganjar Pranowo. (Foto:nyatanya.com/Humas Jateng)

NYATANYA.COM, Semarang – Penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Jateng menunjukkan hasil positif. Jika minggu sebelumnya terdapat 25 kabupaten/ kota di Jawa Tengah yang masuk zona merah, saat ini jumlah daerah risiko tinggi itu turun dan hanya menjadi 19 daerah.

“Sekarang hanya 19 kabupaten/ kota yang masuk kategori zona merah. Yakni Klaten, Kota Semarang, Purworejo, Kendal, Batang, Kabupaten Semarang, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Brebes, Pati, Rembang, Kota Pekalongan, Sukoharjo, Kebumen, Kota Tegal, Pemalang, Karanganyar, dan Sragen,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, usai rapat evaluasi penanganan Covid-19, di kantornya, Senin (12/7/2021).

Untuk kasus aktif tertinggi, lanjut Ganjar, terjadi di Kota Semarang (1.852 kasus), Klaten (1.554 kasus), Banjarnegara (1.415 kasus), Kendal (1.349 kasus), dan Kebumen (1.251 kasus).

Baca juga   Presiden: Natal Perkuat Tali Persaudaraan Sesama Anak Bangsa

“Sementara untuk kasus baru tertinggi terdapat di Semarang, Pemalang, Kendal, Klaten, dan Banjarnegara,” imbuhnya.

Terkait angka keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR), Ganjar mengatakan saat ini sudah cukup bagus. BOR ICU yang sempat tinggi pada minggu lalu, saat ini sudah turun di angka 77,83 persen. Sementara, keterisian tempat tidur isolasi juga turun menjadi 85,07 persen.

“BOR-nya membaik. Kemarin kita sempat deg-degan, maka saya minta teman-teman bupati/wali kota menambah ICU dan isolasi. Sekarang sudah membaik, tapi saya tetap meminta dilakukan penambahan dan dibuat skenario dukungan rumah sakit darurat,” ucapnya.

Baca juga   Menyongsong Abad Samudera Hindia, Kembali Jadi Visi Misi Calon Gubernur DIY 2022-2027, Begini Penjelasan Sri Sultan

Selain persoalan itu, Ganjar juga mengatakan pihaknya terus mengupayakan pemenuhan oksigen dan obat-obatan. Untuk oksigen, pihaknya telah membuat Satgas Oksigen, dan meminta seluruh rumah sakit memiliki PIC yang mengurusi soal itu.

“Selain itu kami juga meminta mereka mengisi aplikasi Jateng Oksigen Stock System (JOSS). Tadi saya juga rapat dengan seluruh pemangku kepentingan terkait oksigen, agar semua bekerja sama untuk memenuhi,” jelasnya.

Terkait obat-obatan, Ganjar meminta Kemenkes menambah beberapa jenis obat-obatan di pasaran. Sebab laporannya, banyak dokter yang merekomendasikan obat tertentu, namun langka di pasaran.

“Saya sudah WA Pak Menkes agar ditambah. Ya siapa tahu obat-obatan itu manjur dan mengurangi angka kematian,” pungkasnya.(*)

Share :

Baca Juga

Mobil vaksinasi Pemkot Yogyakarta siap layani warga hingga tingkat RT/RW. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

News

Jangkau RT/RW, Pemkot Yogya Siapkan Mobil Layanan Vaksinasi
(Ilustrasi: nyatanya.com)

News

Tekan Penularan Covid-19, Pemerintah Tingkatkan Testing dan Laju Vaksinasi
Foto: Kemenkes

News

Pemerintah Siapkan Obat untuk Gagal Ginjal Akut, Gratis!
Presiden Joko Widodo. (Foto: BPMI Sekretariat Presiden)

News

Lima Pesan Presiden Saat Bahas APBN 2022

News

Sri Sultan Tegas! Penyaluran Bansos Harus Bebas Potongan Liar
Ilustrasi: nyatanya.com

News

Fenomena Sirkulasi Eddy, Yogya Masih Akan Hujan
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada rapat terbatas dengan Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan secara daring, Rabu (21/7/2021). (Foto:nyatanya.com/Humas DIY)

News

Pemprov DIY Sediakan Shelter Isoter untuk OTG
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusu. Foto: dpr.go.id

News

Dede Yusuf: Jangan Sampai Temuan TGIPF Hanya Berupa ‘Paper Works’ Saja